Sunday, August 14, 2022

Waktu Sama Dengan Uang? (2)

 (sambungan)
Apakah itu artinya Tuhan menyuruh kita untuk berkejar-kejaran dengan waktu? Tentu saja bukan itu maksudnya. Yang Tuhan mau adalah agar kita bisa menghargai waktu. Jangan buang sia-sia, jangan habiskan dengan melakukan yang tidak berguna baik bagi kehidupan saat ini maupun untuk hidup dalam kekekalan nanti.

Pengkotbah juga banyak mengajarkan kita soal waktu. Bacalah Pengkotbah 3 yang mengingatkan kita bahwa di bawah langit ini segala sesuatu ada waktunya. Ada masa-masa senang, ada masa-masa sedih, ada masa tenang, ada masa sukar. Karena itulah kita harus benar-benar mengerti pentingnya menyikapi waktu secara bijak, mempergunakan waktu sesuai masanya, dan mempergunakannya untuk mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan baik secara umum bagi diri kita masing-masing maupun sesuai masanya. Ada masa dimana kita bisa melakukan sesuatu, ada masa kita tidak bisa karena harus fokus dalam hal lain. Jadi saat kita bisa melakukan sesuatu, jangan tunda dan lakukan segera sebelum masa untuk itu keburu lewat.

Dalam kaitan waktu dengan uang, ingatlah bahwa Tuhan tidak menyuruh kita untuk mengejar uang, tapi Tuhan minta kita untuk bijaksana dalam mencari dan mengelola berkatnya. Bukan dipakai untuk memperkaya diri sendiri, tapi ingatlah bahwa kita diberkati untuk memberkati. Jangan lupa bahwa selalu ada sisi spiritual yang harus dipertanggungjawabkan dalam menjalankan profesi. Bekerja dengan jujur, berusaha dengan serius, mencukupi keluarga dan menjadi saluran berkat buat orang lain. Seperti itulah yang disebut bijaksana dalam memanfaatkan waktu dalam hal mencari dan mengolah pendapatan.

Kita bisa pula belajar lewat contoh yang dilakukan Yesus. Sebelum mengambil keputusan penting, Dia menggunakan waktu yang tersedia untuk berdoa kepada Bapa semalaman. (Lukas 6:12). Apa yang dilakukan Yesus ini memberikan keteladanan bagaimana kita seharusnya datang pada Tuhan lebih dahulu sebelum kita melakukan atau mengambil keputusan yang penting.

Kembali pada ilustrasi awal, ada satu lagi quote Steve Jobs yang saya rasa sangat baik dalam mengingatkan kita mengenai waktu.

"Remembering that I'll be dead soon is the most important tool I've ever encountered to help me make the big choices in life. Because almost everything-all external expectations, all pride, all fear of embarrasment or failure - these things just fall away in the face of death, leaving only what is truly important. Remembering that you are  going to die is  the best way I know to avoid the trap of thinking you have something to lose. You are already naked. There is no reason not to follow your heart."

Terjemahannya seperti ini: "Mengingat bahwa saya sebentar lagi akan berpulang adalah sarana paling penting yang pernah saya temukan untuk membantu saya mengambil keputusan-keputusan  besar dalam hidup. Karena hampi semuanya- semua ekspektasi, semua kebanggaan, semua rasa takut atas rasa malu yang timbul dari kegagalan, semua ini akan lenyap di hadapan kematian, yang tinggal hanyalah hal-hal esensial. Dengan mengingat bahwa kita akan meninggal adalah cara terbaik yang saya tahu untuk menghindari perangkap pemikiran bahwa kita akan kehilangan sesuatu. Kita pergi dengan tidak membawa apa-apa. Karena itu, tidak ada alasan untuk tidak mengikuti suara hati anda."

Selain waktu berjalan sangat cepat, segala sesuatu pun ada waktunya, dan waktu dalam hidup kita ini sesungguhnya singkat. Jangan sampai masa hidup kita selesai dengan tangan hampa, tidak menghasilkan apa-apa hanya karena terlalu banyak waktu yang kita buang percuma. Ayo kita perhatikan betul bagaimana kita menyikapi waktu. Dan ingatlah bahwa Tuhan selalu siap untuk mengajarkan kita menghitung hari-hari kita, hingga kita beroleh hati yang bijaksana.

 Pergunakan waktu untuk mengusahakan hati yang bijaksana

No comments:

Kacang Lupa Kulit (4)

 (sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...