Saturday, August 13, 2022

Waktu Sama Dengan Uang? (1)

webmaster | 9:00:00 PM |

 Ayat bacaan: Mazmur 90:12
==================
"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana"


Sulit membayangkan perkembangan teknologi tanpa adanya Steve Jobs. Ia adalah inventor, seorang jenius di bidang digital pendiri perusahaan teknologi multi nasional bernama Apple. Semasa hidupnya ia menjadi salah satu orang terkaya di dunia. Artinya, uang bukanlah masalah baginya seperti banyak dari kita saat ini yang masih berusaha bangkit setelah diporak-porandakan pandemi yang tidak kunjung selesai. Tapi Steve Jobs yang super kaya beberapa kali menyinggung soal waktu. 

Dalam sebuah wawancara, ia pernah berkata seperti ini: "My favorite things in life don't cost any money. It's really clear that the most precious resource we all have is time." Ia mengatakan bahwa hal-hal yang paling menyenangkan dalam hidupnya tidak membutuhkan biaya sepeserpun. Sangatlah jelas bahwa sumber paling berharga yang kita semua punya adalah: waktu. Dalam kesempatan lain ia mengingatkan kita pula soal waktu yang terbatas. "Your time is limited so don't waste it living someone else's life." Hidupmu terbatas, jadi jangan buang dengan menjalani hidup orang lain.

Dalam renungan terdahulu  saya sudah membahas soal pemanfaatan waktu menurut Alkitab, yang harusnya kita sikapi lebih jauh dari pandangan dunia yaitu hingga menjangkau pemahaman agar dipergunakan untuk mengetahui kehendak Tuhan atas diri kita masing-masing. Dunia mengatakan bahwa time is money, waktu adalah uang. Peribahasa ini bagus untuk membuka pemahaman awal bagi orang awam akan pentingnya menghargai waktu karena menggunakan ilustrasi yang mudah diterima semua orang. Saya pun yakin orang yang membuat peribahasa itu bukan bermaksud menyamakan uang dengan waktu, tapi lebih kepada memberikan perbandingan dengan sesuatu yang nyata yang bisa dipahami semua orang.

Tapi waktu tentu tidak sama dengan uang. Steve Jobs yang kaya semasa hidupnya pun mengatakan sendiri hal itu. Bahwa lebih dari semua uang yang ia peroleh sebagai hasil dari kecerdasan dan usaha kerasnya dalam hidup, lewat pengalaman panjangnya ia bisa menyimpulkan bahwa waktu justru sumber yang paling berharga. Uang bisa dicari dengan waktu, tapi waktu tidak bisa dibeli dengan uang. Tidak ada angka yang cuukup untuk bisa membeli hari kemarin kan? Waktu yang sudah berlalu tidak bisa lagi dikembalikan, sekalinya terbuang sia-sia maka tidak ada lagi yang bisa kita lakukan.

Sejak punya anak saya belajar banyak soal menghargai dan memanfaatkan waktu. Saya belajar bahwa utamanya menjadi laki-laki bukan soal mencari duit sebanyak-banyaknya tetapi finding balance. Bisa menafkahi keluarga, bisa jadi papa yang baik buat anak, memberi mereka cukup waktu untuk main, belajar dan mendapatkan perhatian papanya dengan cukup. Lalu harus bisa pula menjadi suami yang bisa diandalkan. Bukan cuma memenuhi kebutuhannya tapi juga memberi cukup waktu buat istri. Punya waktu untuk ngobrol, mendengarkan keluhannya, ada saat ia butuh, menyediakan waktu untuk hiburan seperti nonton bareng dan sebagainya, juga membantunya mengurus rumah. 

So, based on my experience, finding balance is the hardest part to be a man. Dan waktu jelas menjadi faktor yang terutama. Kalau ada yang berpikir, lantas bagaimana dengan kebutuhan kita sebagai laki-laki, saya hanya akan menjawab, that's the privilege for being a real man. Kesampingkan dulu semua itu dan cobalah berpikir bahwa betapa bahagianya apabila kita bisa menjadi suami, ayah, teman, kepala keluarga yang dibanggakan. Itu lebih dari sekedar pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pribadi. 

Pemazmur mengingatkan kita juga mengenai soal waktu. "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana" (Mazmur 91:12) Ayat ini buat saya menarik karena ternyata kita bisa pula berdoa meminta Tuhan menolong kita yang masih kesulitan untuk menghargai waktu. Sebab, seringkali sulit bagi kita untuk bisa benar-benar menghargai waktu. 24 jam itu seringkali masih terasa kurang bagi kita yang sibuk. Berbagai keinginan pribadi pun sering membuat kita mengabaikan soal memanfaatkan waktu dengan baik. Ayat ini sungguh meneguhkan, karena kita rupanya bisa datang pada Tuhan agar kiranya Dia mengajarkan kita untuk menghitung hari-hari kita dengan baik, menyikapi waktu dengan benar, sampai kita bisa bijaksana untuk mengelola dan menggunakan waktu.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker