Wednesday, August 24, 2022

Pelita (2)

webmaster | 9:00:00 PM |

 

(sambungan)

Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, maka kita menerima terang dan kemudian  memiliki terang hidup. Kenapa demikan? Sebab Yesus adalah terang yang sejati. "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yohanes 8:12). Saat terang Yesus hadir dalam diri kita, maka terang itu pun akan menyinari kita; Kristus sendiri yang akan bercahaya atas kita. (Efesus 5:14). Dengan demikian kita yang dulu hidup dalam kegelapan, kini berubah menjadi anak-anak terang. "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang." (Efesus 5:8). Hidup sebagai terang akan nyata ketika hidup kita berbuah kebaikan, keadilan dan kebenaran. (ay 9). Dan dengan hidup dalam terang, dimana darah Yesus menyucikan kita dari segala dosa. (1 Yohanes 1:7).

Dengan demikian, kita yang tadinya tidak layak jadi dilayakkan untuk menerima keselamatan. Pertanyaannya, apakah terang Kristus itu sudah benar-benar menerangi kita? Sudahkah terang Kristus membuat kita bercahaya menampilkan prinsip-prinsip kebenaran di dunia? Sudahkah terang Kristus membuat orang bisa melihat dan mengenal Tuhan lewat cara dan gaya hidup kita? Jika belum, itu artinya kita belum menempatkan terang itu secara benar dalam hidup kita.

Ingatlah bahwa terang yang kita peroleh dari sang "Terang Dunia" bukanlah dimaksudkan hanya untuk diri kita sendiri saja melainkan juga untuk menyinari saudara-saudara kita yang masih terperangkap dalam kegelapan. Ayat ini menegaskan hal itu. "Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu." (Yesaya 60:1-2).

Dalam kotbah Yesus di atas bukit, Yesus kembali menyampaikan hal yang mengenai terang ini. "Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu." (Matius 5:14-15). Lalu Yesus menyampaikan kesimpulannya: "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (ay 16). Ketika kebenaran Firman bersinar dari kita menerangi orang lain, tidak tertutup atau ditutup-tutupi, ketika orang percaya berfungsi sesuai hakekatnya sebagai terang, orang tidak akan bisa menyanggah kebaikan dan kasih yang terpancar dari kita, dan disana orang tidak lagi bisa menampik kebenaran melainkan akan memuliakan Tuhan.

Untuk apa lampu kalau ditutup/tertutupi sesuatu? Apakah lampu akan berfungsi maksimal kalau ditaruh di bawah gantang, ditutupi tempurung, dinyalakan di dalam peti atau dipasang di bawah tempat tidur? Tentu lampu segera kehilangan fungsi optimalnya. Kita tidak akan berfungsi apa-apa kalau kita terus bersembunyi dan tidak melakukan apa-apa, termasuk menerapkan cara dan gaya hidup sesuai prinsip Kerajaan Allah. Pelita dinyalakan bukan untuk ditempatkan di bawah kolong atau ditutupi, tetapi haruslah ditempatkan pada posisi yang seharusnya agar bisa menerangi gelap.

Bagaimana terang yang kita miliki mampu untuk menyinari orang lain, apabila kita terus menyembunyikannya di "kolong" hati kita? Bagaimana kita bisa berdampak kalau kita terus bersembunyi? Terang kita tidak akan terlihat, tidak akan mampu menjangkau orang lain, sehingga kita gagal untuk melakukan kewajiban sesuai Amanat Agung yang difirmankan Tuhan Yesus sesaat sebelum Dia naik ke Surga. Hal ini akan diperhitungkan pada hari penghakiman, dimana saat itu tidak lagi ada hal yang tersembunyi. Pada saat itu nanti, siap atau tidak, kita harus mempertanggungjawabkan segala yang kita lakukan. Apakah kita hidup sesuai firman Tuhan atau tidak. Apakah kita sudah melakukan segalanya atas dasar kasih, atau malah mementingkan diri sendiri selama hidup. Apakah kita sudah melayani Tuhan dan pekerjaanNya, atau kita malas-malasan dan hanya menuntut berkat tanpa ingin memberkati. Semua itu akan dibuka pada hari penghakiman. Tidak ada lagi yang bisa ditutup-tutupi.

Menjadi terang merupakan fungsi kita di dunia dalam masa kita ada disana. Agar kita bisa melakukan sesuai fungsi, maka kita harus menempatkan terang dalam kita di posisi yang benar, berfungsi maksimal sebagaimana lampu yang dipasang diatas. Kita harus menyadari bahwa Tuhan sudah melengkapi kita dengan talenta, dengan segala yang diperlukan untuk bisa berfungsi sempurna sebagai terang. Kita harus mengolah sumber daya yang telah dibekali Tuhan dalam diri kita, melakukan hal-hal dimana talenta-talenta itu dilipat gandakan lalu digunakan untuk melayani dan menyelamatkan orang lain. Dipakai untuk bekerja di ladang Tuhan dan membawa jiwa-jiwa untuk diselamatkan, bukan dipendam dalam tanah, seperti yang tertulis dalam perumpamaan tentang talenta (Matius 25:14-30, Lukas 19:12-27). 

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker