Thursday, August 25, 2022

Pelita (3)

 (sambungan)

Bagaimana kalau kita malas dan menolak melakukan itu? Murka Tuhan nanti bisa menimpa kita. Perhatikan apa yang menjadi keputusan Tuhan terhadap hamba yang malas dalam Matius 25 tadi. Pertama, apa yang ia miliki diambil dan diberikan kepada orang yang melipat gandakan talenta (Matius 25:28). Kemudian yang kedua, ia dilempar ke dalam kegelapan tergelap, tempat yang penuh ratap dan kertak gigi. (ay 30). Tentu tidak satupun dari kita mau berakhir seperti itu kan?

Perhatikan kesamaan ayat dalam perumpamaan tentang talenta dalam Matius 25 dan pelita dari Markus 4 berikut:
- "Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya" (Matius 25:29)
- "Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya." (Markus 4:25).

Dengan demikian kita bisa melihat dengan jelas hubungannya, yaitu bahwa apabila kita menyia-nyiakan talenta kita, menyia-nyiakan waktu dan kesempatan seperti menyimpan terang di bawah kolong, maka segalanya akan diambil dan kita akan menerima ganjarannya di tempat yang penuh ratap dan kertak gigi. Sebaliknya, jika kita mempergunakan talenta-talenta kita untuk menjadi terang dan berkat bagi banyak orang, maka kepada kita akan ditambahkan lebih banyak lagi. Tuhan akan mencurahkan lebih banyak lagi berkat, yang kemudian mampu anda pergunakan pula untuk memberkati orang lain lebih banyak lagi.

Meskipun Tuhan mengasihi kita dan menganugerahkan hidup yang kekal, hal tersebut bukan berarti bahwa kita boleh melakukan apapun dengan sesuka hati. Jangan pernah menyalah gunakan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Pada saatnya nanti kita harus mempertanggungjawabkan segala yang dipercayakan Tuhan selama masa hidup kita. Ketika Tuhan telah mengaruniakan kita dengan terang, Dia akan melihat apa yang akan kita lakukan dengan terang itu. Apakah kita menerangi banyak orang dan lebih banyak lagi, apakah kita melipatgandakan talenta-talenta itu untuk tujuan mempermuliakan nama Tuhan dan membawa jiwa-jiwa untuk diselamatkan, atau memilih untuk tidak melakukan itu semua sama sekali dan menjadi orang yang hanya memikirkan diri sendiri.

Pilihan dan keputusan ada di tangan kita. Tidak ada alasan untuk tidak berbuat apa-apa  karena Tuhan sudah mencurahkan segalanya secara cukup bagi kita untuk mulai berbuat sesuatu. Tidak perlu malu, takut, merasa tidak sanggup dan sebagainya untuk menyatakan terang, karena "Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi kepadamu." (Markus 4:24). Inilah perumpamaan tentang Pelita yang disebutkan Yesus.

Saya berdoa semoga kita semua mampu menjadi terang yang benar, seperti halnya Kristus sang "Terang Dunia". Dunia saat ini penuh dengan lingkup kegelapan, dan sangat membutuhkan seberkas sinar untuk meneranginya. Jika kita mau menjadi terang sesuai firman Tuhan, maka Tuhan akan berkata: "Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu." (Yesaya 58:8).

It's time to shine, so shine on!

No comments:

Kacang Lupa Kulit (4)

 (sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...