(sambungan)
Bagaimana kalau kita malas dan menolak melakukan itu?
Murka Tuhan nanti bisa menimpa kita. Perhatikan apa yang menjadi
keputusan Tuhan terhadap hamba yang malas dalam Matius 25 tadi. Pertama,
apa yang ia miliki diambil dan diberikan kepada orang yang melipat
gandakan talenta (Matius 25:28). Kemudian yang kedua, ia dilempar ke
dalam kegelapan tergelap, tempat yang penuh ratap dan kertak gigi. (ay
30). Tentu tidak satupun dari kita mau berakhir seperti itu kan?
Perhatikan kesamaan ayat dalam perumpamaan tentang talenta dalam Matius 25 dan pelita dari Markus 4 berikut:
-
"Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia
berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada
padanya akan diambil dari padanya" (Matius 25:29)
- "Karena siapa
yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak
mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya."
(Markus 4:25).
Dengan demikian kita bisa melihat dengan jelas
hubungannya, yaitu bahwa apabila kita menyia-nyiakan talenta kita,
menyia-nyiakan waktu dan kesempatan seperti menyimpan terang di bawah
kolong, maka segalanya akan diambil dan kita akan menerima ganjarannya
di tempat yang penuh ratap dan kertak gigi. Sebaliknya, jika kita
mempergunakan talenta-talenta kita untuk menjadi terang dan berkat bagi
banyak orang, maka kepada kita akan ditambahkan lebih banyak lagi. Tuhan
akan mencurahkan lebih banyak lagi berkat, yang kemudian mampu anda
pergunakan pula untuk memberkati orang lain lebih banyak lagi.
Meskipun
Tuhan mengasihi kita dan menganugerahkan hidup yang kekal, hal tersebut
bukan berarti bahwa kita boleh melakukan apapun dengan sesuka hati.
Jangan pernah menyalah gunakan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Pada
saatnya nanti kita harus mempertanggungjawabkan segala yang dipercayakan
Tuhan selama masa hidup kita. Ketika Tuhan telah mengaruniakan kita
dengan terang, Dia akan melihat apa yang akan kita lakukan dengan terang
itu. Apakah kita menerangi banyak orang dan lebih banyak lagi, apakah
kita melipatgandakan talenta-talenta itu untuk tujuan mempermuliakan
nama Tuhan dan membawa jiwa-jiwa untuk diselamatkan, atau memilih untuk
tidak melakukan itu semua sama sekali dan menjadi orang yang hanya
memikirkan diri sendiri.
Pilihan dan keputusan ada di tangan
kita. Tidak ada alasan untuk tidak berbuat apa-apa karena Tuhan sudah
mencurahkan segalanya secara cukup bagi kita untuk mulai berbuat
sesuatu. Tidak perlu malu, takut, merasa tidak sanggup dan sebagainya
untuk menyatakan terang, karena "Ukuran yang kamu pakai untuk mengukur
akan diukurkan kepadamu, dan di samping itu akan ditambah lagi
kepadamu." (Markus 4:24). Inilah perumpamaan tentang Pelita yang
disebutkan Yesus.
Saya berdoa semoga kita semua mampu menjadi
terang yang benar, seperti halnya Kristus sang "Terang Dunia". Dunia
saat ini penuh dengan lingkup kegelapan, dan sangat membutuhkan seberkas
sinar untuk meneranginya. Jika kita mau menjadi terang sesuai firman
Tuhan, maka Tuhan akan berkata: "Pada waktu itulah terangmu akan merekah
seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi
barisan depanmu dan kemuliaan TUHAN barisan belakangmu." (Yesaya 58:8).
It's time to shine, so shine on!
Thursday, August 25, 2022
Pelita (3)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kacang Lupa Kulit (4)
(sambungan) Alangkah ironis, ketika Israel dalam ayat ke 15 ini memakai istilah "Yesyurun". Yesyurun merupakan salah satu panggil...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment