Monday, August 29, 2022

Bandel (2)

webmaster | 9:00:00 PM |

 (sambungan)

Apakah mereka patuh? Ternyata tidak. Firman Tuhan selanjutnya mengatakan "Tetapi umat-Ku tidak mendengarkan suara-Ku, dan Israel tidak suka kepada-Ku." (ay 12). Bangsa Israel sepertinya lupa atau menganggap remeh pengalaman yang sebenarnya mereka alami sendiri secara langsung, yaitu bahwa adalah Tuhan sendiri yang menuntun mereka keluar dari tanah perbudakan untuk menuju tanah terjanji yang melimpah susu dan madunya. Bukannya patuh tapi malah membandel dan mengatakan tidak suka kepada Allah seperti apa yang ditulis dalam ayat 12 tadi. Mereka menganggap Tuhan sebagai Pribadi yang egois dan demanding atau menuntut secara berlebihan. Dan akibatnya, Tuhan pun membiarkan mereka dengan pilihannya! "Sebab itu Aku membiarkan dia dalam kedegilan hatinya; biarlah mereka berjalan mengikuti rencananya sendiri!" (ay 13).

Sejarah mencatat bahwa keputusan Israel itu kemudian membuat mereka terpuruk. Dijajah musuh, hancur berantakan, jauh dari apa yang sebenarnya telah disediakan Tuhan bagi mereka. Seandainya saja mereka mau mendengar, if only they would listen. Kalau mereka mau dengar, lihatlah apa yang disediakan Tuhan untuk mereka. 

"Sekiranya umat-Ku mendengarkan Aku! Sekiranya Israel hidup menurut jalan yang Kutunjukkan! Seketika itu juga musuh mereka Aku tundukkan, dan terhadap para lawan mereka Aku balikkan tangan-Ku. Orang-orang yang membenci TUHAN akan tunduk menjilat kepada-Nya, dan itulah nasib mereka untuk selama-lamanya. Tetapi umat-Ku akan Kuberi makan gandum yang terbaik dan dengan madu dari gunung batu Aku akan mengenyangkannya." (ay 14-17).

Kebandelan akan membawa dampak buruk bagi kita. Resikonya nyata, dan bisa jadi pada suatu ketika menjadi fatal. Kita suka memberi pemakluman bahwa sifat tidak suka dilarang dan cepat tersinggung ketika diingatkan itu adalah sesuatu yang manusiawi. Tetapi Tuhan sesungguhnya tidak menginginkan kita menjadi pribadi-pribadi yang keras kepala seperti itu. Tuhan ingin kita memiliki hati yang lembut, sebentuk hati yang siap dibentuk. Tuhan menginginkan ketaatan kita lebih dari apapun. 

"Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu." (Ulangan 10:12-13).

Bangsa Israel sudah merasakan sendiri bagaimana konsekuensi yang harus mereka pikul akibat kebandelan mereka yang sesungguhnya sudah dilakukan berulang kali. Anak-anak bisa terlena membangkang karena mereka tidak menyadari bahaya yang mengintai mereka. Ironisnya, orang dewasa pun sering berlaku seperti anak-anak, tidak menyadari bahaya yang mengancam mereka akibat kebandelan, kekerasan hati dan kepalanya. Seharusnya contoh-contoh itu bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak lagi mengulangi kesalahan seperti itu.

Sebuah larangan memang terlihat seperti membatasi pergerakan kita dan membuat kita seolah tidak bisa menikmati hal-hal yang tampaknya menarik dan menyenangkan secara duniawi. Tetapi pikirkanlah, jika itu semua bertujuan baik, agar kita bisa terhindar dari masalah dan penderitaan yang dapat berujung pada kehancuran yang seharusnya tidak perlu terjadi, kenapa kita harus mengabaikan apalagi melawan? Jadi apabila Tuhan masih mau mengingatkan kita meski terkadang keras, bersyukurlah. Karena kita sendiri yang rugi apabila kemudian kita harus terjatuh dalam banyak masalah akibat kebandelan kita sendiri. Apakah itu langsung dari Tuhan, lewat hati nurani kita, atau lewat orang tua, saudara atau sahabat yang peduli kepada kita, bersyukurlah dan berterima kasihlah untuk itu dan dengarkanlah. Jangan keraskan hati apalagi menuduh dan bersungut-sungut, sebab larangan atau peringatan yang baik yang kita terima sesungguhnya bisa mencegah kita dari bencana yang bisa jadi akan kita sesali pada suatu ketika nanti.

Tuhan menuntut ketaatan kepadaNya demi kebaikan kita

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker