Monday, August 22, 2022

Jadilah Terang

Ayat bacaan: Kejadian 1:3
=========================
"Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi."

Perekonomian yang terpuruk sejak pandemi membuat tingkat kejahatan meningkat. Saat PPKM pertama dimulai tahun 2020, daerah saya yang tadinya terbilang aman langsung berubah menjadi rawan, karena jalanan sudah sepi diatas jam 7 malam dan toko-toko yang tadinya sampai malam harus mengikuti peraturan dengan tutup lebih awal. Ada korban begal, berita kehilangan motor santer terdengar, rumah dan toko yang kemalingan dan sebagainya. Sebenarnya ronda warga pada waktu itu tetap ada, tapi penerangan di daerah saya memang minim sekali dan itu sepertinya membuat para pelaku kejahatan ini bisa bersembunyi dalam gelap. Ya, meski ada juga pelaku kejahatan yang nekad di siang bolong, kecenderungan tindak kejahatan terbanyak itu terjadi saat malam hari, alias setelah gelap dan sunyi. Gelap malam menjadi habitat dan waktu favorit para penjahat untuk melancarkan aksinya. Setelah penerangan ditambah dan siskamling masing-masing RT dioptimalkan, angka kejahatan pun menurun drastis.

Selain soal kejahatan, ada fakta menarik lainnya tentang fenomena gelap. Ada sebuah berita mengenai negara-negara dengan penduduk terbanyak mengkonsumsi obat anti depresi. Faktanya mengejutkan, yaitu bahwa negara-negara dalam daftar itu adalah negara dengan malam-malam yang panjang. Negara-negara di bagian atas Eropa mengalami terang dan gelap yang seimbang durasinya. Setiap kali menjelang musim dingin, terang siang harinya makin pendek dan gelap malam semakin panjang. Bahkan ada beberapa negara yang di saat musim dingin yang akan berhari-hari tanpa sinar matahari, alias full gelap 24 jam. Yang ada hanyalah malam yang dingin, kelam dan gelap. Itu ternyata bisa menimbulkan depresi. Yang lebih seram lagi, di antara negara tersebut ada pula negara yang tingkat kematian akibat bunuh dirinya tinggi. Apa yang jadi pemicunya? Apakah karena kota itu dilanda kemiskinan tingkat tinggi? Tidak. Banyak orang tertindas? Tidak. Orang tidak punya pekerjaan dan makanan? Tidak juga. Apa yang menyebabkan tingginya angka kematian akibat bunuh diri disana ternyata adalah depresi. Depresi ternyata bukan cuma soal terpaan tekanan hidup saja, tapi bisa pula terjadi akibat terus menerus berada dalam kegelapan. 

Untuk mengatasi gelap tentu dibutuhkan terang. Dan kalau bicara soal terang, ada ayat mengenai penciptaan yang sangat saya sukai, yaitu dalam Kejadian 1:3. "Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi."

Bagi saya, terang di lembar pertama Alkitab ini sangat menarik karena bukan hanya menceritakan tentang awal penciptaan tetapi juga menjadi awal dari gambaran kontras terang dan gelap pada banyak bagian lain. Maka buat saya ayat bacaan hari ini terasa menggambarkan pentingnya terang di mata Tuhan. Kita mungkin jarang menyadari bahwa terang itu adalah salah satu bentuk kasih tak terhingga Tuhan bagi kita yang dikasihiNya: Dia menganugrahkan terang sebagai berkat luar biasa bagi kita. Bayangkan apa jadinya kalau bumi terus menerus diliputi kegelapan. Tuhan tidak menginginkan itu. Maka Dia menciptakan terang, dan terang itu jadi.

Saat Tuhan Yesus turun ke bumi, Dia berulang kali menyatakan makna penting "terang" bagi kita. Begitu penting, sehingga Firman Tuhan berkata bahwa selain membawa misi penyelamatan bagi manusia, tujuan kedatangan Yesus ke dunia adalah sebagai terang yang menyinari kehidupan kita. "Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup " (Yohanes 8:12). Atau lihatlah ayat ini: "Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya " (Yohanes 1:4-5).

Lalu lihatlah ayat lain yang mengingatkan kita untuk terus berjaga-jaga dengan pelita yang tetap menyala. (Lukas 12:35). Tuhan sadar betul bahwa banyak manusia yang terjatuh dalam kegelapan, dan bagaimana bahayanya sebuah kegelapan itu, sehingga Kristus berpesan agar kita mampu menjadi terang dan garam dunia. (Matius 5:13-14). Yesus pun kemudian mengingatkan kita bahwa selama kita percaya pada terang dan terang itu ada pada kita, kita pun menjadi anak-anak terang. (Yohanes 12:36).

Dalam hidup ini akan saat dimana kita berada dalam kegelapan dan kegelapan bisa begitu tebal, sehingga kita sepertinya sulit melihat setitik cahayapun. Ada kalanya hidup kita akan bertemu dengan kegelapan, baik kegelapan secara rohani, atau ketika kita berjalan dalam kegelapan bagai malam-malam tanpa cahaya yang panjang.  Jika kita mengalami hal itu, jangan takut. Jangan biarkan depresi menyerang kita, dan jangan pernah putus asa. Ingatlah bahwa bagi Tuhan, kegelapan, kehampaan atau kemustahilan hanyalah lahan subur bagiNya untuk membuat suatu keajaiban. Selalu ada terang dalam diri kita selama kita percaya pada Kristus, Sang Terang Dunia. Dan kegelapan tidak akan bisa mengalahkan Terang. (Yohanes 1:5). Berpeganglah teguh dalam iman akan Kristus, dan biarlah cahaya terangNya menyinari diri kita. Bagi siapapun dari kita yang merasa sudah terlalu lama diliputi gelap, Tuhan hanya butuh berfirman: Jadilah terang, lalu terang itu jadi atas kita.

Gelap tidak akan pernah menang melawan terang


No comments:

Lanjutan Sukacita Kedua (4)

 (sambungan) Jawaban sang ayah menunjukkan sebuah gambaran utuh mengenai sukacita kedua. Anak sulung adalah anak yang selalu taat. Ia tentu ...