Saturday, July 27, 2024

Gaya Gesek Dalam Pelayanan (2)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Ya, gesekan bisa menimbulkan panas, bahkan gesekan antar dua benda juga bisa sampai menimbulkan percikan api. Mari saya beri contoh yang juga sangat sederhana. Kalau kita menggosokkan tangan secara kontinu maka tangan akan terasa panas. Korek api merupakan metoda yang didasari gesekan, sebagaimana halnya orang dahulu kala menghasilkan api dengan menggesekkan kayu.

Yang menarik, gesekan yang bisa menimbulkan panas bahkan percik hingga nyala api bukan saja terjadi antara dua benda mati, tapi juga antar manusia. Meski tidak secara langsung seperti halnya benda-benda di atas, friksi atau gesekan diantara manusia terutama yang kepribadian dan cara bersosialisasinya berbeda kalau tejadi terus menerus bisa menimbulkan panas sehingga perselisihan, pertengkaran, perkelahian bahkan tindakan-tindakan yang lebih parah seperti melukai bahkan yang lebih fatal dan tragis seperti misalnya membunuh bisa menjadi akibatnya.  

Adalah hal yang menyedihkan bahwa soal gesekan ini juga terjadi dalam wilayah pelayanan. Sama-sama pelayan Tuhan tapi punya gaya, cara, tabiat berlawanan bisa menimbulkan gaya gesek yang mengakibatkan adanya panas. Tidak cocok sama gembala, sama atasan, sama pengerja lain, antar usher, antar tim musik, antar komsel hingga antar jemaat, itu terjadi dimana-mana.

Akibatnya, pindah, pecah seringkali jadi solusi ketimbang saling memaafkan dan belajar lebih memahami satu sama lain. Kalau ini terus terjadi, bagaimana kita bisa berharap bisa maksimal dalam pelayanan? Bahkan, di dalam keluarga pun percik api dan panas akibat gesekan terjadi juga. Antara suami, istri, anak, mertua, menantu, adik, kakak, gesekan bisa menimbulkan banyak masalah, mulai dari perselisihan biasa, saling tidak enakan sampai baku hantam, saling tuntut atau malah bunuh-bunuhan.

(bersambung)

Friday, July 26, 2024

Gaya Gesek Dalam Pelayanan (1)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 Ayat bacaan: 1 Korintus 1:10
========================
"Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir."


Sebagai mantan anak Fisika, saya masih ingat tentang gaya gesek. Gaya gesek adalah gaya yang melawan gerakan antar dua permukaan yang saling bersentuhan. Gaya ini timbul disebabkan oleh adanya dua benda yang saling bersentuhan, dan arah gaya gesek akan selalu berlawanan dengan arah gerak benda.

Pada saat saya masih sekolah, ada rumus yang harus dihafalkan agar bisa menghitung gaya gesek. Tapi sebenarnya yang penting adalah aplikasi langsungnya dalam kehidupan sehari-hari.

Ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dari gaya gesekan misalnya gesekan alas kaki dengan lantai saat berjalan. Itu mencegah kita untuk terjatuh atau tergelincir yang akan terjadi saat gesekan antar keduanya kecil misalnya karena licin.

Atau contoh lain yang sederhana, jika anda mengerem dan berhenti, itu juga akibat gaya gesek yang terjadi. Gaya gesekan juga bisa merugikan kita, misalnya saat gaya gesekan pada komponen mesin yang berputar dan saling bersentuhan. Panas yang terjadi akibat gesekan akan membuat komponen dan mesin tersebut cepat aus dan kemudian rusak. Cara menghindarinya atau mengurangi kecepatan aus adalah dengan memberi minyak pelumas.

Singkatnya, gesekan bisa menimbulkan panas, bahkan gesekan antar dua benda juga bisa sampai menimbulkan percikan api.

(bersambung)

Thursday, July 25, 2024

Bersih dan Murni (10)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Oleh karena itu mari kita jaga agar kita bisa memiliki ketulusan hati dan kejujuran. Apapun alasannya, apapun resikonya,  Belajarlah untuk senantiasa mempercayai Tuhan, mengasihiNya dan hidup sesuai kehendakNya. Tuhan menyediakan berkat-berkat bagi orang yang hidup dengan kesucian hati. Firman Tuhan berkata: "Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah." (Matius 5:8). Ayat lainnya: "Sesungguhnya Allah itu baik bagi mereka yang tulus hatinya, bagi mereka yang bersih hatinya." (Mazmur 73:1). Seperti itulah janji Tuhan yang tentunya berlaku bagi siapa saja, termasuk anda dan saya.

Kalau kita dipandang bagai mahluk aneh, ditertawakan dan menganggap kejujuran dan ketulusan, kebersihan tangan dan kemurnian hati sebagai sebuah kebodohan, biarlah. Sebab bukan apa kata manusia yang penting, tapi bagaimana Tuhan memandang hidup kita itulah yang penting. Tuhan menjanjikan berkat dan keadilan bagi orang-orang yang hidup dengan tangan yang bersih dan hati yang murni. Orang seperti inilah yang bisa masuk ke dalam rumahNya, berdiam di bukitNya, dan mendapat jaminan berkat dan keadilan dari Tuhan.

Nikmati kebaikan Tuhan lewat hidup yang kudus dimana kebersihan tangan dan kemurnian hati berperan didalamnya. Keduanya merupakan bagian dari integritas yang wajib dimiliki anak-anak Tuhan. Tuhan sanggup melimpahi berkatNya dan melindungi hidup setiap orang yang berjalan seturut kehendakNya dengan memiliki hati yang murni dan tangan yang bersih.

Clean hands refers to a person's actions and pure heart refers to inner attitude

Wednesday, July 24, 2024

Bersih dan Murni (9)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Kita harus selalu menghindari berbuat curang, membenci dan membiarkan hal-hal lainnya yang mencermarkan hati untuk terus bercokol dalam diri kita. Ketahuilah bahwa meski mungkin kita berhasil mengelabui manusia, tapi Tuhan akan selalu melihat segala perbuatan kita dan tidak akan pernah bisa termakan tipu daya kita, mau sepintar apapun kita menipu.

Firman Tuhan berkata: "Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab." (Ibrani 4:13).

Secara tegas Tuhan juga berfirman:  "Seharusnya mereka merasa malu, sebab mereka melakukan kejijikan; tetapi mereka sama sekali tidak merasa malu dan tidak kenal noda mereka. Sebab itu mereka akan rebah di antara orang-orang yang rebah, mereka akan tersandung jatuh pada waktu mereka dihukum, firman TUHAN." (Yeremia 8:12).

Orang bisa saja menganggap bahwa Tuhan tidak menghukum mereka saat ini dan berpikir bahwa mereka aman dari hukuman. Orang-orang jahat yang melakukan kejijikan ini bisa saja pintar dalam menipu manusia, atau menghamburkan uangnya untuk menyuap sana sini agar tidak terjerat hukum.

Sekarang mungkin lepas, tapi pada suatu ketika nanti hukuman Tuhan itu tetap akan tiba biar bagaimanapun. Cepat atau lambat, akan datang waktunya dimana semua harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan, dan disana tidak akan ada yang bisa berkelit lagi. Kepentingan sesaat di dunia fana diprioritaskan dengan sebuah hidup yang kekal? Itu tentu sebuah pilihan yang sangat fatal.

Dunia memang semakin lama semakin keliru menilai prinsip hidup, tetapi kita orang percaya tidak boleh ikut-ikutan seperti itu. Dunia bisa saja semakin kekurangan orang-orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, tapi kita harus menunjukkan bahwa umatNya yang ada di dunia ini bisa tampil beda dengan kemurnian hati dan perbuatan bersih sebagai bagian dari kehidupan kekristenan yang sebenarnya.

(bersambung)

Tuesday, July 23, 2024

Bersih dan Murni (8)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

 "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." (1 Korintus 13:4-7).

Di dalam kasih itu ada bentuk-bentuk hidup dengan hati yang murni, tangan yang bersih, penuh ketulusan dan kejujuran. Artinya jika kita mengaku hidup dalam kasih Tuhan, seharusnya kedua hal ini pun terpancar dari kehidupan kita.

Sebab, bagaimana mungkin orang yang hatinya berisi berbagai kecemaran dan tangannya terus melakukan hal-hal kotor masih berani mengaku punya kasih dalam dirinya? Dan bagaimana mungkin orang yang tidak memiliki kasih mengaku mengenal Allah? "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:8).

Kalau kita sadar bahwa segala sesuatu itu berasal dari Tuhan, kita tidak perlu takut kekurangan dan kuatir akan hari depan sehingga merasa perlu melakukan tindakan-tindakan yang tidak jujur atau curang agar bisa mampu mencukupi hidup. Kita tidak perlu merasa iri melihat orang lain, justru harus bisa belajar untuk mendahulukan kepentingan orang lain ketimbang kepentingan diri sendiri.

Yakobus pun mengingatkan "Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat." (Yakobus 3:16).

(bersambung)

Monday, July 22, 2024

Bersih dan Murni (7)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)


Kalau kita lihat dalam beberapa ayat lain, dalam Mazmur 24:3-4 dikatakan "Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja."

He who loves purity and the pure in heart", itu yang dikatakan dalam bahasa Inggrisnya. Inilah orang-orang yang bisa mendapat kehormatan.

Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, itulah yang berkenan di hadapan Tuhan. Orang seperti inilah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan dan masuk ke dalam tempatNya yang kudus (Mazmur 24:3), dan mereka inilah yang akan menerima berkat dan keadilan dari Tuhan. (ay 5). Inilah upah besar yang dijanjikan Tuhan bagi orang yang hidup jujur dan tulus, bersih tangannya dan murni hatinya.

Kehidupan dalam tingkatan seperti itulah yang diinginkan Tuhan. Kasih dalam standar kekristenan harus mengandung kebaikan-kebaikan yang mencakup kedua hal ini. "Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu." (1 Korintus 13:4-7).


(bersambung)

Sunday, July 21, 2024

Bersih dan Murni (6)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)


People whose actions are holy and unblameable, holding the character of a right and acceptable worshipper of God. Seperti itulah orang yang bersih tangannya.

Selanjutnya, bagaimana dengan kata 'murni hatinya'?

Orang yang murni hatinya adalah jenis orang yang tidak tergoda pada kecurangan, tidak terkontaminasi atau tercemar oleh hal-hal yang bertentangan dengan hukum kasih, tidak mentoleransi apapun yang bisa mengotori atau mencemarkan hati. Tidak munafik, tidak hipokrit, tidak berisi keinginan-keinginan yang mencari pemuasan kedagingan and other corrupt desires.

Orang yang murni hatinya tidak memusatkan isi hati pada hal-hal yang mendatangkan keuntungan pribadi, apalagi tega mengorbankan orang lain demi hal tersebut. Hati yang murni adalah hati yang isinya dan tujuannya melakukan kehendak Allah dengan ketaatan penuh dan berpusat pada Firman Tuhan.

Orang yang murni hatinya adalah orang yang mengadopsi kasih bukan kebencian. Orang yang mengedepankan kemaafan bukan dendam. Hati yang menghargai kasih karunia bukan memanfaatkannya secara keliru atau membuangnya. Hati yang membuat pemiliknya memandang sesama dan dunia dari kacamata kasih Tuhan.


(bersambung)

Saturday, July 20, 2024

Bersih dan Murni (5)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)


Atau, ada juga yang jadi korban hyper grace, berpikir untuk apa lagi kita repot-repot melakukan pekerjaan Tuhan, berdoa, membangun hubungan dengan Tuhan dan sebagainya, kan kita sudah diselamatkan 2000 tahun lebih yang lalu? Semua ini menunjukkan hati yang sudah tercemar oleh berbagai pemahaman, ajaran, paradigma dan nilai-nilai yang sama sekali bukan berlandaskan kebenaran, alias bukan dari KerajaanNya. Mungkin dari kerajaan diri sendiri atau kerajaan iblis, seperti yang kita bahas sebelumnya. Kecemaran hati bisa memancarkan buah-buah seperti ini dari hidup kita.

Sekarang, mari kita lihat ayat bacaan kali ini yang diambil dari kitab Mazmur. "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia." (Mazmur 24:4-5).

Pertama, Firman Tuhan bilang orang yang 'bersih tangannya'.

Apa yang dimaksud dengan orang yang bersih tangannya? Rajin cuci tangan? Pakai sabun biasa atau yang antiseptik? Cuci tangan minimal 30 detik seperti saat pandemi melanda kemarin? Orang yang rajin pakai sarung tangan? Tidak main lumpur dan yang kotor-kotor? Tidak memegang atau salaman?

Tentu bukan. Yang dimaksud dengan orang yang bersih tangannya berarti orang yang perilaku atau perbuatannya menjauhi bentuk-bentuk penipuan, menjauhi kecurangan dan tidak gampang tergoda oleh keuntungan-keuntungan lewat jalan yang salah. Orang yang bersih tangannya adalah orang yang tidak melakukan hal-hal salah dan jahat dalam bekerja atau melakukan segala sesuatu. Orang yang bersih tangannya tidak melakukan hal-hal yang tercemar.


(bersambung)

Friday, July 19, 2024

Bersih dan Murni (4)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)


Ironisnya cara dunia memandang pun ikut jadi terbalik. Jaman sekarang orang yang jujur dan tulus justru dipandang aneh atau malah dianggap bodoh. Orang semakin cenderung berpikir pendek dan mementingkan urusan duniawi, orang yang pintar memanfaatkan keadaan untuk melakukan banyak kecurangan, orang yang pintar memanipulasi situasi demi kepentingannya dan kelompoknya. Seperti itulah orang-orang yang dianggap pintar.

Apa yang dikatakan Daud di masanya: "Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik" (Mazmur 14:1), kini semakin terang dan jelas bisa kita lihat lihat. Orang tidak lagi memikirkan pertanggungjawaban kelak di hadapan Tuhan.

Masalah kekal nanti dulu, yang penting kejar dulu semua yang ditawarkan dunia yang fana ini. Lumayan kan bisa kaya selama sisa hidup? Anak-anak dikasih makan hasil korupsi juga tidak apa-apa, ketimbang hidup susah kalau jujur. Panggilan itu omong kosong, yang penting cari untung sebanyak-banyaknya. Orang yang tidak sepaham jangan ditolerir, dibenci saja, dihancurkan, dibinasakan. Hiduplah dengan membenci karena kalau mau ramah nanti dipijak orang. Pelayanan? Hidup saja masih kurang mewah kok bicara pelayanan. Atau, oke melayani, tetapi motivasinya banyak yang mengacu kepada keuntungan pribadi mereka.

Sebagian mungkin mengakui bahwa Tuhan itu benar adanya, tetapi mereka mengira bahwa Tuhan tidak akan menghukum karena mereka menyalah artikan atau merasa berhak memanfaatkan bentuk kasih dan kesabaran Tuhan yang besar dan panjang. Bentuk ilusi rohani seperti inipun sudah disinggung dalam Alkitab.

"Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?" Dengan cara kamu menyangka: "Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata TUHAN; kepada orang-orang yang demikianlah Ia berkenan--atau jika tidak, di manakah Allah yang menghukum?" (Maleakhi 2:17).


(bersambung)

Thursday, July 18, 2024

Bersih dan Murni (3)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)


Karena itulah air murni secara ilmiah terbukti punya peran penting dalam kesehatan, pengobatan atau usaha preventif untuk menghindarkan kita dari sakit. Anda pilih air minum yang cukup dimasak, yang punya kandungan mineral tidak berbahaya dan baik bagi tubuh, atau yang benar-benar murni tanpa kandungan mineral apapun, semua tergantung pilihan sendiri.

Saya memulai renungan kali ini dengan ilustrasi tentang air murni sebagai awal untuk menggambarkan seruan Firman Tuhan untuk memperhatikan pentingnya kemurnian hati. Mencari orang yang punya gelar itu gampang. Minimal SMA, sarjana, itu sudah bisa menjadi bekal untuk memperoleh pekerjaan yang layak. Ijazah bahkan sekarang bisa dibeli.

Tapi bagaimana dengan nilai-nilai atau kualitas seseorang seperti integritas, kesetiaan, ketulusan, kejujuran dan sejenisnya? Bagaimana dengan orang dengan hati yang murni, bebas dari 'mineral-mineral' yang bisa mendatangkan kecemaran dan masalah lainnya? Hal ini sering luput dari perhatian orang dalam melakukan recruitment maupun dalam kehidupan sosial kemasyarakatan secara umum.

Hari ini kualitas hati yang murni semakin jarang dianggap sebagai faktor penting. Tidaklah heran jika moral manusia pun terus semakin buruk. Korupsi, kolusi, nepotisme, penipuan, sikap eksklusif, sikap memandang perbedaan sebagai dasar permusuhan, penyebaran kebencian dan sebagainya semakin menguasai kehidupan manusia.

Kalau kehidupan manusia itu dikatakan Firman Tuhan terpancar dari hati, maka berarti masalah sesungguhnya berada disana. Sikap, kondisi atau keadaan hati, suasana hati akan menentukan buah yang dihasilkan. Jika hati diibaratkan taman bisa dirusak bahkan oleh penyelusup-penyelusup kecil yang secara umum seolah tidak berbahaya. Sedang kalau diibaratkan kerajaan, seperti yang sudah sempat saya singgung di beberapa renungan sebelumnya, siapa yang memerintah dan berkuasa di hati kita akan menentukan hal-hal seperti apa yang terpancar dari kehidupan kita.


(bersambung)

Wednesday, July 17, 2024

Bersih dan Murni (2)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Air dalam kemasan menjadi mahal karena ada proses produksi yang harus ditempuh agar air tersebut punya tingkat kemurnian yang sudah sesuai dengan standar yang dikeluarkan WHO atau standar dari pemerintah yang nilainya berbeda.

Pada awal kemunculannya di Indonesia, air minum dalam kemasan ini belumlah dijual bebas di kios-kios. Biasanya yang mengkonsumsi pun kalangan terbatas, terutama pelancong atau tamu dari luar negeri yang seringkali masih mengalami masalah pada perut mereka saat mengkonsumsi air yang sekalipun sudah direbus mendidih. Sepertinya air di negara kita mengandung beberapa jenis mineral yang tidak hilang saat dimasak/direbus sehingga orang dari luar yang belum terbiasa dengan kandungan itu bisa mengalami masalah.

Belakangan kita melihat bahwa selain air mineral, ada juga air demineral alias air murni. Konsumen kemudian belajar bahwa ada perbedaan besar antara kedua jenis air minum ini, meski keduanya layak minum dan disebutkan bisa memberi manfaat baik bagi kehidupan. Air demineral yang juga dikenal sebagai air murni melalui proses penyaringan seperti distilasi, deionisasi dan sebagainya, yang bukan hanya membuat air layak minum tapi juga bebas dari mineral. Air murni dikatakan bebas dari semua kotoran, mineral logam, kuman, virus, kandungan kimia beracun dan unsur-unsur radioaktif.

Ada juga yang membuat saringannya sendiri dengan mempergunakan unsur-unsur alam secara berlapis seperti batu, kerikil, pasir, ijuk, arang dan sebagainya. Sistem ini pun diklaim mampu memurnikan air dengan cara yang murah dan mudah. Air murni ini dipercaya bisa memperlancar sistem penyerapan makanan pada tubuh bahkan melarutkan mineral anorganik yang ada pada tubuh. Sudah banyak pula sistem seperti ini yang bisa kita beli dan memegang sertifikat lulus uji alias benar-benar aman.


(bersambung)

Tuesday, July 16, 2024

Bersih dan Murni (1)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 Ayat bacaan: Mazmur 24:4-5
=======================
"Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia."


Sejak puluhan tahun lalu di negara-negara maju di luar sana orang bisa langsung minum air dari keran. Sebelum milenium, saya sempat tinggal sekian bulan di salah satu negara bagian utara benua Eropa dan punya pengalaman lucu tentang hal ini. Pada saat itu saya tidak tahu bahwa air yang keluar dari keran mereka itu sudah layak minum. Karena saya tinggal di rumah warga, saya sibuk mencari teko untuk memasak air agar bisa minum.

Saat sang pemilik rumah melihat kesibukan saya hendak memasak air, ia pun tertawa terbahak-bahak. Orang tinggal langsung minum, ngapain repot-repot memasak air segala? Memangnya ini jaman kapan? Begitu kira-kira katanya sambil menertawakan saya.

Ya, pada masa itu di negara kita air masih harus dimasak sebelum bisa dikonsumsi. Sekarang pun sama, meski di  beberapa tempat fasilitas air yang bisa langsung diminum sudah tersedia.

Kalau berani minum langsung dari keran yang mengalir ke dalam rumah, hampir dipastikan kita bisa sakit perut. Yang menyebabkannya banyak. Selain kotoran-kotoran yang ada pada air, ada berbagai jenis mineral pula yang bisa menimbulkan masalah atau bahaya bagi kesehatan kita. Jadi kalau mau dingin, ya tetap saja air harus dimasak mendidih dulu, didinginkan baru kemudian dimasukkan ke kulkas.

Hari ini ada banyak sekali air minum dalam kemasan dengan berbagai merek. Banyak orang mengenalnya sebagai air mineral, yang baru muncul di Indonesia sekitar paruh pertama tahun 70an. Saya masih ingat waktu kecil dulu saya sempat heran melihat kenapa air putih bisa dijual sebegitu mahal sampai hampir dua kali lipat harga bensin. Saya belum mengerti soal kandungan dan kesehatan yang ditawarkan karena berpikir bahwa air putih cukup direbus saja  dan kemudian layak minum.

(bersambung)

Monday, July 15, 2024

Doa Epafras (16)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Epafras tercatat sebagai seorang hamba Yesus yang setia, yang selalu bergumul untuk para jemaat di gerejanya. Ia tidak bisa lagi bersama-sama dengan mereka, ia tahu persis akan hal itu. Tapi ia terus bergumul lewat doa agar kehidupan kerohanian para jemaat di gereja Kolose bisa tetap bertumbuh dalam pengenalan akan Kristus secara dewasa.

Pertanyaan-pertanyaan berikut ini pun saya kira baik untuk kita renungkan.

- Apakah kita juga sudah bergumul dalam doa buat gereja dan orang lain, atau kita masih bergumul untuk membiasakan diri berdoa?
- Kalau kita sudah berdoa, apakah kita masih hanya berdoa untuk kepentingan diri sendiri atau sudah melebarkan jangkauan doa kita hingga menyentuh orang lain dan gereja kita?
- Apakah kita mau untuk terus bergumul dalam doa untuk orang lain atau hanya melakukan kalau disuruh atau sambil lalu saja, sekali-sekali?
- Apakah doa menjadi reaksi pertama kita saat menghadapi masalah atau masih dijadikan alternatif terakhir, atau jangan-jangan tidak sama sekali?
- Apakah kita masih yakin dengan kekuatan atau kuasa doa, menganggap doa sebagai sarana kita untuk berhubungan dengan Tuhan atau menganggapnya buang waktu?
- Apakah kita mempergunakan doa hanya sekedar sarana meminta pada Tuhan atau kita rindu untuk membangun hubungan yang terus lebih dalam denganNya?
- Apakah kita sudah atau masih menikmati waktu-waktu berdoa atau masih sibuk mementingkan ritual, tata cara atau kepintaran merangkai kata-kata?

Semua pertanyaan ini sangat baik untuk kita renungkan. Epafras has set the bar high when it came to prayer. He has set a great example of a life of prayer. Epafras telah memasang standar yang tinggi dalam hal doa. Dia sudah memberi contoh luar biasa mengenai kehidupan doa. Ini saatnya kita belajar dari keteladanan Epafras. Time to bring prayers back.


Seperti Epafras, bangunlah kehidupan doa yang menjangkau lebih luas dari diri sendiri


Sunday, July 14, 2024

Doa Epafras (15)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

- pertumbuhan gereja anda?
Sudahkah anda peduli pada pertumbuhan gereja anda? Jika anda berada di gereja yang sedang kesulitan untuk tumbuh dan terus kehilangan jemaat, apakah anda mau turut serta mencari solusi atau malah semakin membuat gereja terpuruk dengan komentar-komentar negatif bahkan pedas menyikapi kemundurannya?

Jika anda ada di gereja yang tidak mundur tapi tidak signifikan pula pertumbuhannya, sudahkah anda berdoa agar api kegerakan rohaninya membesar hingga bisa menjangkau orang di luar sana lebih luas lagi?

Bagi yang ada di gereja yang tengah maju pesat, sudahkah anda berdoa agar gereja bisa tetap menjalankan visi dan misinya, tetap memuliakan, menomorsatukan Tuhan dan tidak terjatuh pada dosa kesombongan?

Sudahkah anda mendoakan agar gereja bisa tetap menjadi rumah Tuhan dimana kita bisa bersama-sama merasakan kedamaian hadiratNya, bukan beralih fungsi menjadi panggung hiburan atau pertunjukan yang sibuk menampilkan artis semata?

- Efektivitas program dan jangkauan pelayanannya?
Apakah kita sudah turut serta mensukseskan program agar tepat sasaran dan tepat guna, dan mendukung luasnya jangkauan pelayanan dan membawanya terus dalam doa? Mendoakan agar gereja tidak terjebak pada 'program-centris' semata tapi juga memberi cukup ruang bagi tuntunan Roh Kudus? Dukung terus dalam doa agar semua ini bisa berdampak bagi lingkungan sekitar, kota maupun bangsa.

(bersambung)

Saturday, July 13, 2024

Doa Epafras (14)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Hari ini anda bisa mengaplikasikan apa yang dilakukan Epafras dengan membuat daftar orang-orang yang ingin anda doakan satu demi satu. Lantas mulailah doakan mereka. Sebuah doa yang dipanjatkan dengan rasa percaya dan dilakukan oleh orang benar akan sanggup membawa dampak besar atau perubahan positif bagi orang lain. Lewat doa kita bisa membawa mereka masuk ke dalam keselamatan. Lewat doa mereka bisa dijamah dan mengalami transformasi-transformasi besar dalam hidupnya. Sebuah doa yang sungguh-sungguh tidak akan pernah sia-sia, bahkan ketika doa kita menuju kepada orang-orang yang anda rasa tidak mungkin bertobat sekalipun. Karena doa dari orang benar itu sangatlah besar kuasanya.

Lantas jangan lupakan pula pentingnya mendoakan gereja dimana anda tertanam hari ini. Epafras bukan saja pendiri gereja di Kolose tapi ia juga anggota disana, di kota dari mana ia berasal. Epafras menghidupi sebuah kehidupan doa untuk gerejanya. Apakah anda sudah berdoa untuk:

- para pemimpin gereja anda?
Mendoakan gembala, penatua, pengerja dan sebagainya? Apa yang mereka lakukan tidak mudah. Mereka butuh dukungan doa dari anda, seperti halnya mereka secara rutin mendoakan anda sebagai bagian dari tubuh Kristus di gereja anda.

- masa depan gereja anda?
Apakah anda tahu visi dan misi gereja anda dan kemana mereka akan menuju? Apakah anda sudah turut serta untuk mencapai visi dan misi itu bersama-sama gereja anda? Dan, apakah anda sudah mendoakan pergerakannya? Anda mungkin tidak pernah sadar, tapi percayalah doa anda merupakan instrumen penting yang bisa mendorong gereja anda untuk selangkah lebih maju dalam menggenapi visi dan misi yang mereka terima dari Tuhan.

(bersambung)

Friday, July 12, 2024

Doa Epafras (13)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Saling mendoakanlah, karena doa itu punya kuasa yang dahsyat, menjangkau teritori-teritori yang bahkan secara logika sepertinya tidak mungkin terjangkau.

Selanjutnya, siapa saja yang perlu didoakan? Yesus mengatakan bahwa daya jangkau doa bukan hanya kepada orang-orang terdekat kita apalagi hanya untuk diri kita saja, tapi seharusnya mampu mencapai orang-orang yang jahat kepada kita seperti yang dicatat dalam Matius 5:44.

Kalau terhadap orang yang jahat kepada kita, yang memusuhi atau bahkan menganiaya kita saja kita diwajibkan mengasihi dan mendoakan, apalagi orang-orang terdekat yang kita sayangi. Kita tentu tidak ingin mereka jauh dari sukacita, kasih sayang, penyertaan dan keselamatan dari Tuhan bukan? Jika demikian, kenapa kita tidak mulai mendoakan mereka secara khusus sejak sekarang? Saling mendoakan, itu hal yang wajib untuk kita lakukan. Jangan hanya mementingkan diri sendiri saja, jangan hanya ingin selamat sendiri saja tanpa mempedulikan orang lain. Itu bukanlah sikap dari anak-anak Tuhan yang rindu untuk menghidupi firman Tuhan secara nyata dan benar.

Hari ini mari renungkan. Apakah kita sudah dan bersedia bergumul dalam doa pula untuk meminta Tuhan menjaga, menjamah atau menolong orang-orang yang kita kasihi?

Epafras mungkin tidak pernah tahu seperti apa Tuhan mengabulkan doanya, tapi baginya itu bukan soal. Ia terus, selalu bergumul dan berpegang pada imannya untuk mendoakan jemaat di Kolose dan kota-kota lain dimana ia turut mendirikan gereja seperti Hierapolis dan Laodikia selama ia masih punya waktu untuk itu.

Kalau ia terus menerus melakukan hal itu dengan sungguh-sungguh meski kondisi yang ia alami jauh dari kondusif, itu artinya imannya sanggup meyakinkannya bahwa doa-doa yang ia panjatkan buat orang lain tidak akan pernah ada yang sia-sia.

(bersambung)

Thursday, July 11, 2024

Doa Epafras (12)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Seperti yang dilakukan oleh teman-teman saya, ada kalanya dibutuhkan sebuah perjuangan berat diperlukan untuk membawa orang masuk kembali ke dalam tahta kasih karunia. Baik yang belum mengenal Kristus maupun orang yang sebenarnya sudah menerima Kristus tapi masih keras kepala, keras hati, masih kerap jatuh dalam dosa, atau yang 'kambuhan'. Doa merupakan sarana terampuh untuk membawa mereka keluar dari kegelapan dan kembali pada terang Kristus.

Sekarang mari kita lihat, seperti apa besarnya kuasa doa? Sejalan dengan apa yang dikatakan dalam Yakobus 5:16 yang sudah saya bagikan di awal, Yesus juga mengatakan besarnya kuasa dari sebuah doa ini. "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:22).

Yesus dengan jelas menyatakan bahwa ada kuasa yang sangat dahsyat dibalik doa yang disertai iman penuh. Mungkin Tuhan tidak menjawabnya dengan segera, tetapi ada saatnya nanti dimana kita akan bersukacita saat doa kita mendapat jawaban dariNya.

Jangan lupa pula ada prinsip 'saling' dalam hubungan yang harmonis yang berlaku dalam banyak hal dalam kekristenan. Saling mengasihi, saling membantu, saling memberkati, saling mengingatkan, dan tentunya saling mendoakan. Kuasa dibalik doa orang benar dan prinsip 'saling', keduanya dirangkum oleh Yakobus dengan kalimat berikut: "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16).

(bersambung)

Wednesday, July 10, 2024

Doa Epafras (11)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Saat itu barulah saya tahu bahwa ternyata mereka selama bertahun-tahun tetap membawa saya dalam doa. Mereka percaya pada kekuatan doa, dan percaya bahwa cepat atau lambat doa itu akan dijawab. Mereka berkata mereka terus menantikan kabar mengenai saya, meski semua sudah terpencar bekerja di kota berbeda setelah lulus kuliah.

Kenapa mereka harus susah payah mendoakan saya bertahun-tahun? Jawaban mereka sampai sekarang menjadi pegangan saya, "karena kami tahu Tuhan sayang sama kamu."

Sayang pada saya yang menolak Yesus, yang melakukan begitu banyak dosa di masa lalu, yang hidup dalam kedagingan? Ya, itulah kenyataannya. Kenapa saya? Bukankah ada banyak juga orang lain yang juga belum selamat? Entahlah, saya tidak tahu kenapa mereka mati-matian bergumul buat saya.

Dan saya pun tidak tahu kenapa Tuhan Yesus harus menampakkan diriNya di depan saya. Seorang saya, orang yang penuh kelemahan dan keburukan, sehingga saya akhirnya bisa mendapat kesempatan untuk menjadi manusia baru. Kenapa saya tidak dibiarkan saja tersesat dan binasa? I can't answer that either. Tidak ada satupun hal yang bisa dibanggakan dari diri saya pada waktu itu, but I think that's grace, itulah bentuk kasih karunia, kasih Tuhan yang begitu besar sehingga Dia berkenan menjangkau saya secara pribadi. I'm forever grateful for that.

Kalau saya tidak punya teman-teman yang mau repot untuk mendoakan selama bertahun-tahun meski saya mengusir mereka berkali-kali, kalau Tuhan tidak mengasihi saya, entah apa jadinya nasib saya hari ini. Once again, I'm forever grateful for that. For them, and for God's love to me.

(bersambung)

Tuesday, July 9, 2024

Doa Epafras (10)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Dahulu sebelum bertobat, saya anti terhadap teman-teman yang datang untuk mengenalkan Yesus pada saya. Beberapa kali mereka datang ke rumah dan saya meminta mereka pulang saja. Saya bilang pada mereka, sia-sia mencoba membujuk saya karena saya tidak bakalan mau.

Beberapa tahun kemudian saya mengalami perjumpaan dengan Yesus dan kemudian lahir baru. Pada waktu itu saya tidak tahu harus bertanya kemana bagaimana tata caranya untuk dibaptis. Saya mendengar ada gereja yang sedang melakukan baptisan, dan saya pergi kesana. Mereka awalnya ragu karena saya bukanlah jemaat mereka, kenal saja tidak, dan menurut mereka saya seharusnya menjalani beberapa prosesi dulu sebelum sampai ke tahapan ini. Tapi saya memaksa, karena waktu itu saya merasa ingin sesegera mungkin lahir baru, memulai sebuah kehidupan baru yang 180 derajat berbeda dengan hidup lama saya sebelumnya.

Lucunya, saya tidak tahu harus bawa baju ganti karena tidak tahu baptis itu seluruh badan ditenggelamkan, sehingga saya masuk ke kolam dengan pakaian yang menempel di badan, segala dompet dan isi kantong tidak saya keluarkan, dan setelahnya saya pulang dalam keadaan basah kuyup. Saya suka geli sendiri kalau mengingat momen itu, tapi seperti itulah memang 'desakan' yang terasa dari dalam diri saya pada waktu itu. I really felt that urge, and it had to be done right away.

Lalu setelah melewati bagian itu, saya pun tiba-tiba teringat akan teman-teman saya yang dahulu berkali-kali saya usir karena membawa kabar keselamatan buat saya. Saya menelepon mereka satu persatu untuk meminta maaf, dan beberapa dari mereka menangis mendengar kisah saya.

(bersambung)

Monday, July 8, 2024

Doa Epafras (9)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Ada sebuah artikel menarik yang pernah saya baca mengatakan bahwa "prayer has been something churches struggle with." Doa adalah sesuatu yang menjadi pergumulan banyak gereja saat ini.

Artikel ini menyatakan bahwa hari-hari ini semakin banyak yang tidak lagi merasakan bahkan mengetahui kekuatan doa. Tidak mempercayainya, menganggap itu kurang atau tidak penting, tidak mengetahui besarnya kekuatan disana atau mungkin pula tidak cukup sabar untuk menanti datangnya jawaban atas sebuah doa, sesuai dengan jaman yang semakin lama semakin terbiasa dengan segala sesuatu yang instan.

Kalau terhadap diri sendiri sudah tidak sabar menunggu, apalagi memanjatkan doa untuk orang lain. Tidak sedikit pula yang merasa malas tidak peduli terhadap orang lain sehingga merasa tidak perlu mendoakan.

Hal lain mengenai doa, jangan lupa pula bahwa tidak menutup kemungkinan ada orang-orang yang dengan tekun terus mendoakan kita. Kita mungkin tahu, mungkin bakal tahu, mungkin juga tidak akan pernah tahu. Tapi bisa saja ada orang-orang yang terus bergumul mendoakan kita terus menerus, sehingga jika kita berada dalam keadaan baik hari ini, didalamnya ada andil dari mereka yang peduli terhadap kita lewat doa-doa yang mereka panjatkan untuk diri kita secara sungguh-sungguh dan terus menerus.

Misalnya orang tua, saudara, teman-teman, tetangga atau gembala dimana anda bertumbuh, tim pendoa di gereja, teman-teman persekutuan, dan sebagainya. Bisa saja satu atau beberapa orang di antara mereka secara tekun bergumul dalam doa untuk kita setiap harinya.

Apakah agar kita lepas dari kebiasaan buruk yang membelenggu, apakah agar kita lepas dari kesesakan, apakah agar apa yang tengah kita nantikan dikabulkan, dan sebagainya, bisa saja ada orang-orang lain yang terus bergumul bagi kita, baik kita ketahui atau tidak.

Dalam hal ini, ijinkan saya membagikan sebuah kisah tentang masa lalu saya.

(bersambung)

Sunday, July 7, 2024

Doa Epafras (8)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)


Bayangkan orang yang dalam kondisi jauh dari kondusif ternyata tidak meratapi keadaannya melainkan masih terus bergumul mendoakan orang lain secara terus menerus, bukankah itu sangat luar biasa? Saya tidak tahu, apakah pada saat kita berada dalam kondisi seperti Epafras, Paulus dan para rasul lainnya kita bisa tetap melakukan apa yang mereka lakukan. Bukan saja tetap setia dalam iman akan Kristus sampai mati tapi juga masih bergumul mendoakan dan memikirkan orang lain. Semoga kita bisa belajar dan mencontoh sikap mereka ini.

Doa sesungguhnya punya kekuatan sangat besar. Lewat doa kita bisa terhubung dengan Tuhan kapanpun dan dimanapun. Kalau doa buat diri kita sendiri penting, doa buat orang lain pun tidaklah kalah penting. Itu bahkan menunjukkan kebesaran hati kita untuk tidak mementingkan diri sendiri dan mau memikirkan orang lain.

Saya sudah melihat banyak bukti bagaimana doa yang dipanjatkan buat orang lain ternyata mampu mendatangkan perubahan yang luar biasa, bahkan mukjizat. Doa, seperti halnya saat dilakukan untuk kita sendiri terkadang butuh waktu untuk dikabulkan.

Waktunya bisa segera, tapi bisa pula makan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Tapi kalau memang yang didoakan merupakan hal baik, saya tidak pernah ragu bahwa cepat atau lambat doa pasti akan dikabulkan. Dukungan doa dari orang lain sangat kita butuhkan, terlebih saat beban berat sangat menekan kita membuat kita sulit berdoa.

Ada sebuah artikel menarik yang pernah saya baca mengatakan bahwa "prayer has been something churches struggle with." Doa adalah sesuatu yang menjadi pergumulan banyak gereja saat ini.

(bersambung)

Saturday, July 6, 2024

Doa Epafras (7)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)


Meski ia sudah dipenjara dan tengah menunggu hukuman mati, Epafras ternyata masih memikirkan jemaat di gereja yang ia dirikan. Bukankah luar biasa bahwa Epafras tidak surut semangatnya maupun imannya dalam situasi seperti itu, tapi ia masih memikirkan orang lain, yaitu jemaat-jemaat di gereja-gereja yang ia dirikan? He was facing dead end of his life in the world, yet he still prayed for other people.

Epafras tahu bahwa jemaat disana sangat baik pertumbuhannya dan sudah menghidupi kasih dalam Roh yang dinyatakan kepada sesama. Lantas kalau sudah baik, kenapa ia masih harus bergumul? Itu karena ia ingin mereka bisa tetap melakukan hal itu tanpa kehadiran dirinya dan rasul lain.

Epafras ingin agar mereka terus punya otot-otot rohani yang kuat, punya iman yang tetap kuat berakar pada Kristus apapun situasinya. Ia ingin agar mereka bisa tetap teguh melakukan segala hal yang dikehendaki Tuhan hingga akhir.

Tidak banyak yang bisa dilakukan dalam keadaan seperti Epafras yang sedang dipenjara kan? Itu mungkin yang kita pikir. Tapi Epafras punya pemikiran berbeda. Ia tahu bahwa ia masih punya kemampuan untuk berdoa, dan doa tidak akan pernah bisa dibatasi sekat atau dinding tak peduli setebal apapun dinding itu. Itulah tepatnya yang ia lakukan.

Lewat ayat tadi kita bisa melihat bahwa Epafras tidak hanya berdoa ala kadarnya, bukan sambil lalu saja, bukan hanya kewajiban semata, tetapi dikatakan bergumul dalam doa-doanya untuk kebaikan jemaat. Bukan pula hanya sekali-kali bergumul, tapi dikatakan "selalu bergumul".

(bersambung)

Friday, July 5, 2024

Doa Epafras (6)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Dari tulisan Paulus kita tahu bahwa Epafras berasal dari Kolose dan membantu mendirikan gereja-gereja di beberapa tempat termasuk di kotanya, Kolose, lalu Laodikia dan Hierapolis. Dari Epafras lah Paulus tahu bahwa jemaat disana bertumbuh pesat imannya dalam Yesus Kristus dan tentang kasih mereka yang besar terhadap orang kudus, sebuah kasih yang disebutkan dalam Roh (Kolose 1:8).

Jadi, meskipun Epafras tidak banyak disebutkan dan tidak ada tulisan yang secara jelas mencatat asal usulnya, kita tahu ia adalah hamba Yesus yang setia hingga akhir hayatnya dan menghasilkan banyak buah.

Dalam Kolose pasal terakhir, ada hal menarik tentang Epafras. Mari kita lihat ayatnya.

"Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.  Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang dia, bahwa ia sangat bersusah payah untuk kamu dan untuk mereka yang di Laodikia dan Hierapolis." (Kolose 4:12-13).

Sangatlah menarik mencermati bahwa apa yang dilakukan Epafras ketika ia berada di dalam penjara. Paulus memberi kesaksian bahwa Epafras selalu bergumul dalam doanya untuk para jemaat di Kolose, di gereja yang ia dirikan. Epafras bergumul dalam doa agar mereka tetap bisa berdiri teguh, bukan lagi sebagai anak-anak melainkan sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah.

(bersambung)

Thursday, July 4, 2024

Doa Epafras (5)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Apakah kita sudah rajin mendoakan gereja dimana kita masing-masing bertumbuh dengan sepenuh hati, dengan sungguh-sungguh?

Roh kita mendapat makanannya disana, apakah kita bersyukur dan membawa tempat dimana roh kita kenyang atau kita hanya mengambil tanpa pernah peduli untuk memberi, setidaknya mendoakan? Atau, jangan-jangan, kita terus makan disana tapi disisi lain terus komplain sampai menjelekkannya kemana-mana. Kalaupun anda melihat masih ada hal-hal yang harus dibenahi atau masih ada yang menghambat pertumbuhan gereja dimana anda tertanam, kenapa tidak mulai mendoakannya? Itu jauh lebih bagus dan bermanfaat ketimbang membiarkan rasa kecewa mendatangkan banyak reaksi negatif dari dalam hati kita.

Berbicara mengenai doa, saya selalu ingat akan seorang bernama Epafras.

Siapa Epafras ini? Mungkin banyak diantara teman-teman yang merasa asing dengan namanya, dan itu masuk akal karena memang tidak banyak catatan tentang dirinya dalam Alkitab. Ia tidak seterkenal Paulus, Petrus, Barnabas atau beberapa rasul lainnya. Tapi tetap saja bagi saya Epafras ini sangat menginspirasi dari kehidupannya yang dipenuhi doa.

Epafras disebutkan Paulus dalam surat Kolose dan Filemon. Epafras adalah pelayan Kristus yang setia yang melayani bersama dengan Paulus dan para rasul lainnya (Kolose 1:7),  yang juga ada bersama-sama dengan Paulus di penjara (Filemon 1:23).

(bersambung)

Wednesday, July 3, 2024

Doa Epafras (4)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Dari apa yang terjadi pada gereja mula-mula lewat gaya dan cara hidup mereka seperti yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 2:41-47, kita tentu ingin ketiga hal ini - banyak mukjizat dan tanda terjadi atas mereka, disukai semua orang termasuk orang yang belum percaya dan terus ditambahkan dengan orang-orang yang diselamatkan - terjadi dalam hidup kita.

Sayangnya, kehilangan kepercayaan akan kekuatan doa, kehilangan motivasi untuk tetap menjadikan doa sebagai gaya hidup kita dan berbagai kesibukan, godaan, agenda dan lain-lain akan membuat semua itu gagal terjadi dalam diri kita.

Kalau saat itu jemaat mula-mula sampai kagum bahkan gentar karena banyaknya tanda dan mukjizat di sekeliling mereka, kita yang kehilangan doa hanya akan terus menanti datangnya mukjizat atau tanda tapi tidak kunjung tiba. Bukannya disukai, tapi malah bikin lebih banyak lagi orang yang anti pati terhadap diri kita maupun Tuhan yang kita sembah. Lantas selanjutnya bukannya bertambah dengan jiwa baru yang selamat, tapi malah banyak yang kepahitan dan meninggalkan Tuhan.

Jangan sampai itu terjadi. Karenanya kita harus kembali kepada kehidupan doa seperti pada masa gereja awal, segera, sebelum erosi dalam kekistenan semakin luas mengikis orang-orang percaya.

Mari kita lanjutkan kepada hal berikutnya yang masih berhubungan dengan doa. Kita berdoa mengucap syukur dan menyampaikan permohonan-permohonan agar kiranya dikabulkan Tuhan. Kita minta Tuhan mau turun tangan dan mengangkat kita keluar dari masalah, kita mau Tuhan memberkati kita agar kita tidak kekurangan. Tapi bagaimana dengan mendoakan orang lain? Apakah itu penting?

Apakah doa untuk orang lain bisa membawa perubahan kepada mereka ke arah yang lebih baik?

Atau pertanyaan berikutnya: apakah kita sudah rajin mendoakan gereja dimana kita masing-masing bertumbuh dengan sepenuh hati, dengan sungguh-sungguh? 

(bersambung)

Tuesday, July 2, 2024

Doa Epafras (3)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Berikutnya, bukankah orang percaya sudah seharusnya secara natural hidup dipenuhi doa secara bersama-sama? Idealnya tentu saja demikian. Itu yang seharusnya dilakukan atau dihidupi oleh orang percaya. Sayangnya, seringkali kesibukan dan pergumulan dalam hidup menyita hampir seluruh waktu kita sehingga kita tidak lagi punya waktu untuk berdoa secara 'korporat' atau bersama-sama hari ini seperti halnya gereja mula-mula di masa lalu. Kita tidak punya waktu untuk itu, kita tidak sempat, dan lama-lama, kita tidak lagi merasa perlu.

Doa terutama doa dalam persekutuan semakin berkurang, dan kekuatan orang percaya pun semakin tergerus, menurun kekuatannya karena tidak ditopang cukup doa. Dalam menghadapi dunia yang semakin jahat, itu tentu berbahaya. Alih-alih bisa menjadi terang dan garam, alih-alih bisa berdampak, alih-alih bisa menyatakan Tuhan dengan segala kemuliaanNya, kita hanya akan habis waktu untuk sekedar bertahan saja.

Bentuk saling mendoakan bukanlah melakukan sesuatu yang baru, tapi mengembalikan kehidupan doa yang sejati dalam kebersatuan dan kesepakatan kuat seperti yang dilakukan oleh gereja mula-mula. Kita bisa melihat bagaimana doa dalam kebersatuan dan kesepakatan itu menjadi gaya atau cara hidup jemaat mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:41-47. Dan disana jelas disebutkan bagaimana dampaknya, yaitu:

- ada banyak sekali mujizat dan tanda yang terjadi atas mereka (ay 43)
- mereka disukai semua orang, artinya termasuk orang yang belum percaya (ay 47)
- Tuhan terus menambahkan jumlah dengan orang-orang yang diselamatkan (ay 47)

Monday, July 1, 2024

Doa Epafras (2)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Selanjutnya, dalam Matius 6:6 Yesus berkata, "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Jadi apakah kita bisa berdoa sendiri, apakah doa kita bisa punya kuasa besar? Tentu saja bisa. Itu pasti. Ingat, selama kita sudah mengusahakan diri sebagai orang benar, yang artinya tidak berisi kecemaran, dan mendoakan dengan yakin, sepenuh iman. Jadi dari konteks ini, doa kita bisa punya kuasa yang sama.

Tapi bagaimana mengenai bersepakat dan bersatu dalam doa? Itupun jelas perlu, baik dan juga benar. Bukankah Yesus juga sudah mengatakan bahwa "Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka" ?

Disamping itu, ada kalanya saat kita tengah mengalami pergumulan atau berbeban berat, kita menjadi sulit berdoa. Apalagi bagi yang tidak terbiasa dengan kehidupan doa. Disaat seperti itu kita pasti butuh dukungan dari orang-orang yang peduli dan bersedia untuk berdoa bagi kita.

Pertanyaan selanjutnya, apakah memang perlu untuk secara khusus membentuk tim pendoa? Tentu saja. Gereja yang tidak punya tim doa akan kehilangan benteng pertahanan dalam menghadapi kehidupan yang sulit, baik bagi gereja itu sendiri maupun jemaatnya.

Berikutnya, bukankah orang percaya ...

(bersambung)

Sunday, June 30, 2024

Doa Epafras (1)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 Ayat bacaan: Kolose 4:12
====================
"Salam dari Epafras kepada kamu; ia seorang dari antaramu, hamba Kristus Yesus, yang selalu bergumul dalam doanya untuk kamu, supaya kamu berdiri teguh, sebagai orang-orang yang dewasa dan yang berkeyakinan penuh dengan segala hal yang dikehendaki Allah."

 


"Can we pray for you?"  Itu tulisan yang ada di karton persegi panjang dan dipegang oleh beberapa orang. Mereka berdiri di depan pintu sehingga semua jemaat yang selesai beribadah pasti bisa melihat mereka. Ternyata mereka ini adalah anggota dari setiap fellowship atau persekutuan yang bertugas untuk mendoakan para anggota persekutuan dan jemaat secara umum. Siapapun yang butuh didoakan bisa datang menghampiri mereka dan secara tim, para pendoa ini akan bergumul buat masing-masing secara khusus.

Mungkin ada yang tidak terlalu nyaman jika ia harus menceritakan permasalahannya agar didoakan. Tapi saya kira ada banyak pula yang butuh, karena terkadang beban akan terasa terlalu berat kalau hanya dipikul sendirian. Saling mendoakan itu tentu saja sangat baik. Nah, saat gereja mengambil bagian dalam hal ini, dengan niat tulus dan atas dasar kasih, maka itu akan berkontribusi secara nyata terhadap jemaatnya.

Ada sebuah pertanyaan menggelitik. Apakah kita tidak bisa berdoa sendiri sampai butuh orang lain untuk mendoakan?
Kalau soal apakah kita bisa berdoa sendiri, tentu saja bisa. Orang yang punya kuasa dalam doa bukan hanya pendeta, pengerja atau pelayan Tuhan lainnya, tapi Alkitab mengatakan dengan jelas bahwa "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16). Jadi syarat agar doa punya kuasa besar adalah orangnya harus orang yang benar, dan mendoakan dengan keyakinan, dengan sepenuh iman bukan ragu-ragu. Itu berarti bahwa kita tidak perlu bawa kekuatan massa untuk memaksa Tuhan.

Tentu saja boleh jika kita meminta untuk didoakan, baik kepada pendeta, pendoa, teman, keluarga dan lain-lain. Yang keliru adalah kalau kita berpikir bahwa doa kita pasti tidak dikabulkan tapi doa mereka pasti mujarab dan pasti dikabulkan. Konsep pemikiran inilah yang menjadikan saling mendoakan jadi bisa salah persepsi.

(bersambung)

Saturday, June 29, 2024

Dinas Luar Kota (5)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Tugas mewartakan kasih Tuhan Yesus, mewartakan siapa pribadi Yesus kepada saudara-saudara kita bukanlah tugas yang ringan, tapi bukan pula tugas yang tidak mungkin dilakukan. Jika kita mengalami kasih Yesus dan bersungguh-sungguh dalam komitmen mengabarkan Injil, kitapun akan mendapat kekuatan dari Allah.

Dan ingatlah agar maksimal, akan sangat baik apabila dilakukan dalam kapasitas sebagai mahluk sosial dengan membangun hubungan bersama anak-anak Tuhan lainnya. Pergunakan talenta dan kemampuan anda, bersinergilah dengan saudara seiman lainnya.

Ketahuilah bahwa bukan urusan besar kecilnya yang anda lakukan hari ini, bukan soal berapa modal yang anda punya, tetapi penyertaan Tuhan pada kesungguhan anda memulikakanNya dalam menjalankan tugas lah yang menentukan. Menjalankan Amanat Agung sebagai perwakilan Tuhan di muka bumi ini sesungguhnya merupakan sebuah kehormatan, karenanya lakukan yang terbaik agar kita bisa menjalankannya dengan benar.

Bukan karena kekuatan kita, bukan karena materi, tapi karena kuasa Tuhan bekerja dalam kebersatuan kita

Friday, June 28, 2024

Dinas Luar Kota (4)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Khusus untuk poin ketiga ini menjadi kelanjutan dari renungan terdahulu. Dari poin tiga kita bisa melihat bahwa Yesus menunjukkan hakekat manusia seperti yang ada di benak Allah saat menciptakan kita. Manusia sejatinya tidak diciptakan untuk menjadi mahluk individual yang hidup sendiri melainkan sebagai mahluk sosial. Kita tidak akan bisa berbuat banyak kalau hanya melakukan apa-apa sendirian saja. Talenta yang berbeda-beda telah diberikan Tuhan kepada masing-masing pribadi, yang kalau disatukan akan mampu menghasilkan  pekerjaan-pekerjaan besar.

Tuhan Yesus menunjukkan bahwa dengan berdua itu jauh lebih baik dari sendirian. Itu sejalan dengan ayat berikut: "Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka. Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!" (Pengkotbah 4:9-10).

Selain itu Yesus sendiri sudah berkata: "di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."(Matius 18:20). Jadi saat mereka melaksanakan tugas, mereka pun disertai Yesus langsung. Oleh karena itu menjalani hidup sesuai hakekat sebagai mahluk sosial sangatlah penting untuk diperhatikan.

(bersambung)

Thursday, June 27, 2024

Dinas Luar Kota (3)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

"Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan" (Markus 6:7-8).

Sepintas ayat ini mungkin terkesan aneh kalau dipikir dengan menggunakan logika. Tapi saat saya renungkan, saya mendapati setidaknya tiga hal penting yang ingin diajarkan Yesus lewat hal ini.

1. Yesus mendidik para muridNya untuk percaya sepenuhnya pada Dia. Tidak bergantung pada harta, materi dan atribut-atribut duniawi lainnya, tapi berharap penuh pada apa yang disediakan Allah buat mereka.

2. Segala kemewahan mudah untuk membuat orang berubah menjadi sombong, tapi sebagai murid Yesus, kita harus selalu berpegang pada kasih setia Allah dan itu akan menjaga kita terhindar dari kesombongan.

3. Yesus tahu bahwa sebagai manusia, para murid-muridNya, termasuk kita, bisa setiap saat menjadi lemah, terkadang bisa hilang motivasi, lelah dan sebagainya, maka Dia mengutus berpasang-pasangan, bukan sendirian, agar bisa saling membantu dan menguatkan.

(bersambung)

Wednesday, June 26, 2024

Dinas Luar Kota (2)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Mari kita baca ayat berikut:

"Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan" (Markus 6:7-8).

Apa yang dilakukan Yesus saat memberi penugasan mungkin bisa terlihat sangat aneh. Dia mengutus murid-muridNya berdua-dua alias berpasangan, dan melarang mereka membawa apapun, termasuk bekal dan uang.

Coba anda bayangkan seandainya anda mendapat tugas mewakili sebuah tempat anda bekerja, anda tentu akan menolak kalau tidak dibekali lebih dari cukup. Kalau tidak dibiayai saja sudah bikin bete, apalagi kalau dilarang membawa bekal dan uang. Ini instansi mau menugaskan atau menyiksa sih? Mungkin seperti itu yang muncul di benak orang jika hal ini terjadi padanya.

Terlebih lagi, tugas dari Yesus kepada murid-muridNya ini jelas merupakan bentuk utusan Tuhan, untuk sebuah tugas Kerjaan Allah. Kalau dipikir-pikir, untuk tugas biasa dari atasan yang orang biasa juga kita bisa jadi protes kalau ditugasi tanpa dibekali apa-apa. Tampil rapi, kalau bisa dengan stelan jas mewah dan berpenampilan ekstra keren pun sering menjadi keharusan. Bagaimana dengan sebuah tugas dari Tuhan? Lupakan soal penampilan yang keren. Tuhan Yesus malah melarang utusan-Nya membawa bekal.

(bersambung)

Tuesday, June 25, 2024

Dinas Luar Kota (1)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 Ayat bacaan: Markus 6:7-8
===================
"Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat,dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan"


Beberapa waktu lalu saudara sepupu saya datang ke kota tempat tinggal saya dalam rangka dinas dari instansinya. Karena ia ada keperluan lain, ia harus buru-buru pulang hari itu juga, sementara kamar hotelnya sudah dibooking. Ia pun menawarkan agar kami saja yang pakai satu malam. "Sudah dibooking dan dibayar, sayang kalau tidak dipakai." katanya. Maka kami pun jadi mempergunakan kamar tersebut, juga breakfast a la carte nya yang lengkap dan enak.

Begitulah biasanya fasilitas dari kantor, instansi atau perusahaan pada saat ada karyawan yang mendapat tugas di luar kota. Hotel, makan, transportasi dibiayai sepenuhnya dari kantor, ada juga yang plus uang saku selama perjalanan. Semakin tinggi jabatan, semakin besar instansinya, maka fasilitas dalam perjalanan dinas luar kota pun semakin besar.

Seorang sales dari perusahaan makanan hewan pun pernah bercerita kepada saya bahwa saat ia melakukan promosi ke toko-toko di luar kota tempatnya bekerja, biaya penginapan dan makan ditanggung oleh perusahaan tempatnya bekerja.

Semua ini adalah hal yang wajar. Itu juga hal yang membanggakan bagi sebagian orang, karena biasanya tidak semua bisa mendapat kesempatan itu. Bahkan tidak jarang kita melihat atau mendengar orang-orang yang memanfaatkan fasilitas ini untuk membawa keluarganya sekalian pergi jalan-jalan dengan dibiayai oleh instansi yang menugaskannya, termasuk para wakil rakyat atau pemimpin di tiap level pun ada saja yang berkelakuan seperti ini.

Dibiayai oleh perusahaan atau instansi saat dinas ke luar kota, itu wajar dan biasa.

Tapi pada saat Yesus mengutus kedua belas muridNya untuk melakukan tugas seperti yang ia sudah jalani, Yesus memberi penugasan dengan cara yang cukup unik.

Kisah inilah yang ingin saya ambil sebagai ayat bacaan kali ini.

(bersambung)

Monday, June 24, 2024

Delegasikan (9)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Bersama Tuhan, milikilah hikmat untuk bisa menyusun jadwal perencanaan yang baik dan belajarlah untuk mempercayakan sebagian dari beban-beban anda kepada orang lain. Dalam banyak hal, itu justru akan mendatangkan manfaat bagi orang lain karena mereka bisa belajar dan bertumbuh untuk lebih baik pula.

Memberi hasil terbaik itu tidak salah, bahkan merupakan sebuah keharusan bagi orang percaya. Tapi bukan berarti untuk itu kita harus menjadi perfeksionis 'mentok' tanpa kompromi. Itu justru merugikan pada akhirnya.

Apakah anda merupakan salah satu dari orang-orang yang hari ini sedang kelabakan dengan tugas-tugas karena merasa harus mengerjakan semuanya sendirian atau sudah melihat bahwa ada banyak hal lain diluar pekerjaan yang mulai terbengkalai atau retak sana sini?

Anda mulai kelelahan karena masih melakukan semuanya sendirian, atau mulai lemah karena kondisi tidak fit akibat dari itu? Apakah anda merasa sulit mengalami peningkatan karena tidak sanggup melakukan lebih sebab masih terjebak melakukan semuanya sendirian?

Anda bisa mulai memperbaikinya dari sekarang sebelum semuanya bertambah parah.

Kemampuan mendelegasikan merupakan bagian yang penting dalam manajemen waktu

Sunday, June 23, 2024

Delegasikan (8)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Adalah penting untuk menyadari terlebih dahulu bahwa kita tidak akan sanggup mengerjakan semuanya sendirian. Kita perlu menyiasati banyak hal agar bisa memanfaatkan waktu secara optimal. Mungkin tidak mudah, apalagi bagi yang perfeksionis, tetapi itu harus kita lakukan agar hasil yang diperoleh bisa lebih baik lagi dalam banyak hal dan kita tidak harus mengorbankan banyak hal yang justru akan merugikan diri dan masa depan kita.

Dalam Perjanjian Baru, Paulus juga sudah mengingatkan kita untuk mempergunakan waktu yang ada sebaik-baiknya, karena sesungguhnya hari-hari yang kita lalui ini adalah jahat. (Efesus 5:16).

Kemampuan memanajemen waktu akan sangat berkaitan erat dengan kemampuan kita mendelegasikan tugas-tugas. Kita tidak akan bisa menyelesaikan semuanya sendirian, dan disaat yang sama meluangkan waktu yang cukup untuk keluarga dan terutama untuk menikmati hadirat Tuhan. Kalau begitu caranya, mau 100 jam sehari pun tidak akan pernah cukup.

Hitung kemampuan anda dan tingkat prioritas, mana yang bisa anda lakukan, mana yang bisa diwakilkan atau didelegasikan. Atur skala prioritas dengan benar dan pastikan tidak tumpang tindih atau acak-acakan. Tanpa itu kita tidak akan bisa mengalami peningkatan.

Waktu memang terbatas, tapi bukan berarti tidak cukup. Kita terbatas, tetapi bukan berarti kita harus jalan di tempat.

(bersambung)

Saturday, June 22, 2024

Delegasikan (7)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Yitro memberi usulan yang sangat baik agar Musa membuat sebuah sistem dengan membentuk kelompok-kelompok yang bertingkat yang masing-masing punya pimpinannya sendiri. Itu tentu akan jauh lebih mempermudah Musa dalam menjalankan perintah Tuhan.

Inilah gambaran struktur kepemimpinan terawal yang dicatat dalam Alkitab. Syukurlah Musa terbukti merupakan pribadi yang rendah hati dan mau menerima masukan. Ia tidak menolak dan mendengarkan nasihat mertuanya. "Musa mendengarkan perkataan mertuanya itu dan dilakukannyalah segala yang dikatakannya." (ay 24).

Yitro pun bisa melihat langsung bagaimana menantunya memperbaiki sistem pelayanannya dengan melibatkan orang-orang yang cakap sebagai rekan sekerja sebelum ia pulang kembali ke negerinya. (ay 27).

Menariknya, dalam salah satu doa Musa di kemudian hari ia meminta Tuhan memberi hikmat kepadanya untuk mampu menghitung hari-hari. "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12)

Lihatlah bahwa Musa menyadari pentingnya meminta hikmat agar ia bisa membagi dan memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Musa belajar dari mertuanya dan menjadi lebih baik dengan pendelegasian, manajemen waktu (menghitung hari) dan penetapan skala prioritas dengan struktur yang baik. Kita pun tentu bisa belajar dari sana.

(bersambung)

Friday, June 21, 2024

Delegasikan (6)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Musa menjelaskan bahwa sebagai yang ditunjuk Tuhan, ia harus memberitahukan ketetapan dan keputusan Allah kepada masing-masing orang. Benar, yang kamu lakukan baik tapi bukan begitu juga caranya. Itulah kira-kira yang disampaikan Yitro.

Katanya: "Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja." (ay 18). Yitro mengatakan bahwa bekerja sendirian seperti itu dalam mengelola masalah bangsa Israel yang begitu banyak adalah tidak baik. (ay 17).

Yitro kemudian memberi masukan kepada Musa, memberi usulan agar Musa bisa memakai strategi yang lebih baik, menyusun struktur kepemimpinan yang akan bisa membantu Musa dalam menyelesaikan setiap permasalahan secara lebih cepat, efektif dan efisien.

"Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap; tempatkanlah mereka di antara bangsa itu menjadi pemimpin seribu orang, pemimpin seratus orang, pemimpin lima puluh orang dan pemimpin sepuluh orang. Dan sewaktu-waktu mereka harus mengadili di antara bangsa; maka segala perkara yang besar haruslah dihadapkan mereka kepadamu, tetapi segala perkara yang kecil diadili mereka sendiri; dengan demikian mereka meringankan pekerjaanmu, dan mereka bersama-sama dengan engkau turut menanggungnya." (ay 21-22).

(bersambung)

Thursday, June 20, 2024

Delegasikan (5)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Musa menjiwai tugasnya dengan terjun langsung mengurus segalanya sendirian. Apa-apa ia yang harus turun tangan langsung. Menangani perselisihan, pertikaian, pertengkaran dan sebagainya. Bayangkan jumlah orang yang banyak dengan sifat umum keras kepala, kita sudah bisa memastikan bahwa masalah akan sangat sering muncul disana dan sangat banyak pula ragam dan jumlahnya.

Musa turun tangan langsung menyelesaikan sendiri satu persatu. Dan itu jelas disebutkan dalam ayat berikut:  "Keesokan harinya duduklah Musa mengadili di antara bangsa itu; dan bangsa itu berdiri di depan Musa, dari pagi sampai petang." (Keluaran 18:13).

Musa bertindak sendirian menjadi hakim mengatasi perselisihan yang terjadi di antara sesama orang Israel yang memang hobi berseteru dan ribut tanpa ada habisnya. Kapan selesainya kalau seperti itu terus? Kalau kita yang menjalani mungkin kita bisa stres, depresi, darah tinggi atau bahkan pendek umurnya.

Mertua Musa, Yitro memperhatikan hal tersebut dan prihatin melihat menantunya. Meski ia tahu bahwa apa yang dilakukan Musa itu merupakan hal yang baik, tapi ia pun tahu bahwa itu tidaklah efektif.

Yitro lalu menanyakan "Apakah ini yang kaulakukan kepada bangsa itu? Mengapakah engkau seorang diri saja yang duduk, sedang seluruh bangsa itu berdiri di depanmu dari pagi sampai petang?" (ay 14).

(bersambung)

Wednesday, June 19, 2024

Delegasikan (4)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Ada hal menarik di dalam Alkitab akan hal ini untuk dijadikan bahan pembelajaran dan perenungan, yaitu lewat Musa dan mertuanya, Yitro.

Kita tahu bahwa Musa dipilih Allah secara langsung untuk sebuah tugas besar yang sangat berat, yaitu membebaskan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir dan ditunjuk untuk menuntun mereka mencapai tanah terjanji yang telah dijanjikan Tuhan kepada Abraham. Bukan satu-dua orang saja yang harus ia tuntun tapi jumlahnya sangatlah besar. Masalah bertambah karena yang ia pimpin itu bukanlah sekumpulan orang yang tunduk dan taat, tapi model pembangkang, tidak sabaran, gampang protes dan keras pula kepalanya.

Itu sama sekali tidak mudah.

Dalam prakteknya Musa kerap menjadi penyambung lidah Tuhan untuk menyampaikan petunjuk-petunjuk Tuhan kepada seluruh orang Israel yang ia pimpin dalam sebuah perjalanan yang menempuh rentang waktu sangat lama. Bukan cuma sehari dua hari atau seminggu, tapi mencapai 40 tahun. Tugas yang hampir-hampir mustahil, kalau melihat latar belakang yang dipimpinnya juga soal jumlah mereka.

Kita mengurus dua tiga orang saja bisa kelabakan kalau orang-orangnya punya tipe susah diatur, susah dinasihati, susah diingatkan. Saya dan istri mengurusi satu anak yang tipenya tidak berhenti ngomong dan selalu butuh teman bermain saja jungkir balik rasanya. Bagaimana mengurus orang sebanyak itu selama puluhan tahun? Saya tidak sanggup membayangkan betapa sulit dan beratnya jadi seperti Musa.

(bersambung)

Tuesday, June 18, 2024

Delegasikan (3)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Apa rahasia mereka sehingga bisa bekerja di beberapa bidang sekaligus, membagi waktu untuk keluarga, berolahraga atau bahkan masih punya waktu untuk melayani? Dari sekian banyak orang seperti itu yang saya tanyakan saya menyimpulkan bahwa ada 3 hal penting yang mereka lakukan:
- Kemampuan membagi waktu alias manajemen waktu
- penetapan prioritas yang terarah
- pendelegasian.

Tiga hal ini sulit dimiliki oleh orang yang perfeksionis, tapi sesungguhnya sangatlah penting sebelum kondisi tersebut memakan kesehatan kita dan merusak kehidupan kita. Tentu tidak satupun kita mau pekerjaan baik, hasil maksimal, tapi keluarga berantakan, waktu untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit dikorbankan, waktu untuk bersosialisasi terpangkas sehingga sulit punya teman, terlebih hubungan dengan Sang Pencipta akan renggang atau bahkan terputus sama sekali.

Itu semua berpotensi terjadi karena semuanya kalah prioritas, dilakukan tanpa manajemen waktu yang baik dan kebiasaan untuk memilih mengerjakan semuanya sendirian ketimbang membaginya kepada orang lain alias melupakan pentingnya delegasi tugas.

Seorang pengusaha pernah memberikan nasihat yang membuka carkawala berpikir saya. "Anda harus belajar percaya kepada pekerjaan orang lain. Mungkin tidak persis seperti yang anda harapkan, tapi belum tentu juga hasilnya lebih buruk kan?"

Seperti itulah kira-kira katanya yang masih saya ingat sampai hari ini. Saya harus mampu melihat mana yang bisa diwakilkan dan mana yang benar-benar harus dilakukan sendiri. Mana yang menjadi prioritas dan seperti apa manajemen yang terbaik dari segi waktu. Itu merupakan hal-hal yang penting untuk dicermati terlebih bagi kita yang sangat sibuk.

(bersambung)

Monday, June 17, 2024

Delegasikan (2)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Menjadi perfeksionis itu ada baik buruknya. Sisi baiknya, kita bisa mengharapkan hasil terbaik. Soal keseriusan jangan ditanya lagi, tidak perlu diragukan. Si perfeksionis akan mengeluarkan kemampuan terbaik mereka untuk menghasilkan sesuatu.

Tapi sisi buruknya, manajemen waktu dari orang-orang perfeksionis benar-benar harus mendapat perhatian khusus kalau tidak mau semuanya menjadi berantakan. Selain bisa membuat orangnya mengalami gangguan kesehatan karena terlalu memforsir tenaga, mereka pun terbatas untuk bisa melakukan hal-hal lebih banyak. Belum lagi kalau burn out maka mood pun bisa jadi kacau. Gampang panas, stres, itu jadi seperti makanan sehari-hari.

Orang yang perfeksionis cenderung mau mengerjakan semuanya sendirian karena sulit mempercayakan tugas kepada orang lain. Kalaupun punya bawahan, semua harus diperiksa secara teliti satu persatu supaya sempurna. Kalau punya pimpinan perfeksionis itu bagai kabar buruk bagi karyawan karena itu artinya mereka harus bekerja ekstra, baik ekstra serius, ekstra jam alias lembur, sering pula harus bisa dihubungi kapan saja dan siap melakukan revisi, koreksi atau perubahan ini dan itu sesuai keinginan pimpinan dengan tipe perfeksionis.

Saya dahulu sulit mengatur waktu agar semua berjalan sesuai ekspektasi. Waktu 24 jam akan terasa sangat kurang karena semua sepertinya harus dikerjakan sendiri. Kelabakan, harus mengorbankan banyak waktu seperti waktu beristirahat, waktu untuk keluarga. Saya sering bertanya, bagaimana mungkin ada orang-orang yang sanggup mengerjakan jumlah kegiatan yang jauh lebih banyak dari saya tapi masih punya waktu untuk hal-hal lain yang sebenarnya tidak kalah penting dalam hidup?

Apa rahasia mereka sehingga bisa bekerja ...

(bersambung)

Sunday, June 16, 2024

Delegasikan (1)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 Ayat bacaan: Keluaran 18:18
=======================
"Engkau akan menjadi sangat lelah, baik engkau baik bangsa yang beserta engkau ini; sebab pekerjaan ini terlalu berat bagimu, takkan sanggup engkau melakukannya seorang diri saja."

 


"Kamu itu ya, semua-semua maunya dikerjakan sendiri." kalimat ini begitu seringnya saya terima dari istri saya.

All I can say is, menjadi orang yang perfeksionis itu tidak mudah. Dan saya mengatakan itu berdasarkan sifat saya sendiri yang memang termasuk perfeksionis. Secara natural sejak dulu saya lebih suka melakukan semuanya sendirian karena saya merasa orang lain tidak akan bisa mengerjakan sebaik saya. Baik dari segi kualitas, kecepatan atau tepat waktu, atau lainnya. Kalau ada teman-teman lain yang punya sifat sama-sama perfeksionis, saya percaya anda akan paham tentang sifat lucu tapi terkadang menyebalkan yang satu ini.

Masalahnya adalah, kemampuan dan waktu itu terbatas. Apalagi bagi saya yang mengerjakan beberapa hal yang berbeda-beda, semua butuh keseriusan, konsentrasi, dan pikiran, dan karena pekerjaan saya berbeda-beda ragamnya, maka pikiran saya pun harus kerap di-switch sesuai yang sedang saya kerjakan. Belum lagi, karena waktu terbatas maka saya kerap harus melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam waktu yang sama. Ditambah punya anak 5 tahun yang sedang lincah-lincahnya butuh teman bermain hampir setiap saat. Dan itu melelahkan. Segala keterbatasan itu saya sulit untuk berkembang kalau melakukan semua pekerjaan sendirian. Dan saya pun kerap merasa burned out, rasanya seperti kuda yang terus menerus dipacu tanpa jeda.

Saya kemudian harus sungguh-sungguh belajar untuk mempercayakan pekerjaan kepada orang lain. Saya harus memilah-milah mana yang memang harus saya yang kerjakan, mana yang bisa didelegasikan, atau dibantu oleh orang lain seperti istri saya misalnya. Untuk itu saya perlu mengajarkan mereka tentang seluk beluk pekerjaan terlebih dahulu dan bagaimana cara melakukannya hingga mereka bisa. Kalau ada yang hasilnya belum sesuai ekspektasi, saya pun harus belajar maklum.

Memang ada kalanya saya masih harus melakukan semua sendirian. Tapi sekarang itu karena memang tidak ada pilihan lain, misalnya saat istri saya sedang sibuk juga dan tidak bisa membantu. Setidaknya, saat ada yang bisa membantu, maka saya bisa mempercayakannya kepada mereka. Dengan demikian saya bisa lebih 'sat-set' untuk menyelesaikan berbagai tugas sehari-hari saya.

(bersambung)

Saturday, June 15, 2024

3 Kerajaan Hati (13)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Agar bisa menjadikan Yesus sebagai Raja yang bertahta dalam hati kita, kita harus benar-benar menjaga hati kita, mematikan segala sesuatu yang bisa merusak atau menggagalkan hal itu. Keinginan daging, hawa nafsu, godaan-godaan, pengaruh-pengaruh buruk dan lain-lain, semua itu haruslah bisa kita matikan. Tanpa itu hati kita tidak akan pernah bisa memperoleh Raja yang tepat. Firman Tuhan berkata "Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu." (Yakobus 4:10).

Sadar atau tidak, ada beberapa hal di dalam diri kita masing-masing yang sebenarnya ingin memegang kendali atas hidup kita. Jangan sampai tanpa sadarTuhan sudah terpinggirkan sejak lama dalam hati kita, hanya menempati sebagian kecil saja disana atau bahkan sudah tidak lagi punya tempat, sementara hal-hal lainnya justru lebih berkuasa atas diri kita seperti the kingdom of myself atau jangan-jangan the kingdom of evil. Kita mungkin merasa itulah arti dan nilai kebebasan, padahal disanalah kita justru terbelenggu dan terus menuju kepada kematian yang kekal.

Sesungguhnya sebuah kebebasan atau kemerdekaan sejati hanya akan datang jika kita mengijinkan Yesus sendiri untuk berkuasa atas hati dan hidup kita.

Siapa yang menjadi raja atas diri kita hari ini? Mari periksa hati kita masing-masing, dan tetapkanlah dengan benar, karena itu akan sangat menentukan seperti apa yang kita pancarkan dari hidup kita dan kemana nanti kita akan menuju.

Make sure it's the Kingdom of God, not the kingdom of myself or evil

Friday, June 14, 2024

3 Kerajaan Hati (12)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Begitu pentingnya hati, maka Alkitab berbicara banyak mengenai pentingnya menjaga hati tersebut.  Ayat yang menyatakan hati sebagai pusat kehidupan ada dalam Amsal 4:23 "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23).

Mengapa hati harus dijaga dengan segala kewaspadaan? Karena kehidupan terpancar dari sana. Lebih lanjut, Yesus pun menjabarkan apa saja hal buruk yang bisa timbul dari hati yang tidak terjaga. "sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan." (Markus 7:21-22). Kalau kita lihat daftarnya, jelas semua yang disebutkan menunjukkan sebuah daftar yang mengerikan. Dan Yesus melanjutkan: "Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." (ay 23).

Kalau begitu, sangatlah penting bagi kita untuk menguduskan hati kita lalu terus mempertahankan dan menjaga kekudusannya. Itu tidak mungkin kita lakukan jika kita membiarkan hal-hal selain Tuhan Yesus untuk menjadi Penguasa di dalamnya. Sebagaimana nasib sebuah negara atau kerajaan akan sangat tergantung dari siapa pemimpin atau rajanya, seperti itu pulalah hidup kita. Dan hati, sebagai pusat dari kehidupan butuh Sosok Pemimpin yang benar.

Kembali kepada ayat bacaan kita yang mengingatkan kita untuk menguduskan Kristus dalam hati kita sebagai Tuhan, Petrus juga mengingatkan kita "sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:16). Hal ini harus dicermati dengan sangat serius, "sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14).

(bersambung)

Thursday, June 13, 2024

3 Kerajaan Hati (11)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Jika Allah yang memerintah sebagai Raja, maka hidup pun akan mencerminkan kasih dan kesetiaan yang merupakan sifat utama Allah. Kita tidak lagi hanya ingin menerima tapi terus rindu untuk memberi. Kita akan menghormati Tuhan dalam apapun yang kita lakukan. Melakukan semua kebajikan dan menghindari kejahatan. Melakukan apa yang benar dan menjauhkan diri, berpaling yang salah.


Dimana hati kita berada hari ini? Sebuah ayat yang dengan tegas menyebutkan apa yang seharusnya kita camkan dalam hati kita. Kalau kita menyadari hal ini, maka kita harus menentukan siapa yang menjadi pemimpin di dalamnya. Ayat tersebut kita dapati dari Petrus yang menyampaikan: "Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!" (1 Petrus 3:15).

Dalam bahasa Inggrisnya dikatakan: "But in your hearts set Christ apart as hold (and acknowledge Him) as Lord."

Ada versi lain pula yang mengatakannya dengan "Sanctify the Lord God in your hearts."

Dengan melihat ayat ini dari berbagai versi tersebut kita bisa mendapati bahwa kita harus menguduskan, menjadikan dan mendeklarasikan atau mendedikasikan Yesus sebagai Penguasa tertinggi dalam hidup kita. Dan Petrus secara jelas mengatakan bahwa itu semua di mulai dari hati. Hatilah yang menjadi pusat kerajaan dimana kehidupan terpancar, dan siapa yang berkuasa disana akan sangat menentukan siapa dan bagaimana diri kita.

(bersambung)

Wednesday, June 12, 2024

3 Kerajaan Hati (10)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

3. The Kingdom of God

Kerajaan satu lagi adalah Kerajaan Allah, The Kingdom of God. Kerajaan ini menempatkan Tuhan diatas segalanya, sebagai Raja di atas segala raja. Hati seperti ini mengijinkan Allah memegang kendali sepenuhnya atas hidupnya.

Jika Kerajaan Allah yang berkuasa, maka ketaatan dan kepatuhan kita tanpa syarat kepada Allah yang memerintah adalah hal yang mutlak. Kita tidak memberi kompromi sedikitpun atas pelanggaran meski sangat kecil dan sering dianggap boleh diabaikan. Kita akan terus berjalan dalam koridor yang berkenan di hadapan Tuhan dan memuliakanNya lewat segala yang kita kerjakan.

Kasih Allah yang bekerja dalam diri kita akan kita pancarkan kepada sesama tanpa memandang latar belakang atau perbedaan. Kita akan bekerja serius, sungguh-sungguh dan penuh kejujuran dengan integritas tinggi. Kita akan punya kerinduan untuk terus mendengarkan Tuhan dan tunduk secara total atas otoritas Tuhan dalam segala aspek kehidupan. Seperti itulah sikap orang-orang yang menjadikan Allah sebagai Raja atas hidupnya.

Ingatlah bahwa Kerajaan Allah disebut sebagai kerajaan yang tak tergoncangkan seperti yang disebutkan dalam Ibrani 12:26-28. Kita dilayakkan dan berhak untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah lewat lahir baru, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Orang yang berjalan bersama Yesus dan dipenuhi Roh Allah akan terlihat dari buah-buah hidupnya.

(bersambung)

Tuesday, June 11, 2024

3 Kerajaan Hati (9)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Keluarga sebagai lembaga terkecil dalam struktur kehidupan manusia belakangan ini menjadi titik serang utama iblis. Suasana panas, rasa bosan, benci, cepat marah bisa merusak keutuhan lembaga keluarga. Kalau dibiarkan merajalela, orang bisa gelap mata, menyakiti bahkan melakukan hal-hal yang jauh lebih buruk atas keluarganya sendiri.

Bukankah itu semakin sering terjadi hari ini?

Karena itu, jika anda mulai merasakan ketidakharmonisan dalam rumah tangga, perbaiki segera sebelum kerajaan ini terlanjur berkuasa atas diri anda.  

Bayangkan kalau hati, yang kata Firman Tuhan merupakan pusat terpancarnya kehidupan sudah dikuasai oleh iblis. Bayangkan kehidupan seperti apa yang terpancar dari hati yang sudah dikuasai iblis. Betapa berbahayanya itu. Dan yang sering terjadi adalah kejahatan yang terus bertambah parah. Dari hidup penuh kebencian menjadi beringas, sadis dan buas.

Hati yang di dalamnya bertahta kerajaan seperti ini sangat mengerikan. Bagaimana kita bisa menghindarinya? Bacalah ayat Efesus 6:11, disana dikatakan bahwa mengenakan senjata Allah adalah cara bagi kita untuk dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis.

Monday, June 10, 2024

3 Kerajaan Hati (8)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Saat keinginan-keinginan yang jahat itu dibuahi, diakomodasi, dijalankan, maka yang lahir adalah dosa. Dan saat dosa menjadi matang, mautlah yang akan datang mencengkram. Betapa berbahayanya apabila kerajaan diri sendiri ini yang menguasai hati kita. Ingatlah bahwa kerajaan ini bisa diperalat oleh iblis untuk melakukan banyak hal kejahatan sekaligus lahan bermain yang sangat menyenangkan bagi si jahat untuk terus menyesatkan sehingga semakin jauh dari kebenaran dan akhirnya binasa.

2. The Kingdom of Evil

Orang yang didalamnya berkuasa kerajaan iblis akan terus hidup dalam berbagai dosa dan perilaku-perilaku kegelapan alias devilish acts. Mereka menikmati benar dosa-dosa dan berbuat kejahatan tanpa rasa bersalah. Hati nurani tertutup dan berbagai pelanggaran dianggap wajar. Mereka ini gemar menebar kebencian bahkan sanggup bersikap kejam terhadap orang lain dan akan selalu berusaha menyesatkan.

Ketahuilah bahwa Efesus 6 sudah mengatakan tentang struktur kerajaan iblis ini. "karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (Efesus 6:12).

Kerajaan iblis tampil mulai dari pemerintah tertingginya hingga jajaran dibawahnya sampai ke penghulu-penghulu. Itulah yang harus kita waspadai, karena bentuk-bentuk terkecil yang bisa luput dari perhatian kita justru bisa menjadi penghanc(sambungan)

Saat keinginan-keinginan yang jahat itu dibuahi, diakomodasi, dijalankan, maka yang lahir adalah dosa. Dan saat dosa menjadi matang, mautlah yang akan datang mencengkram. Betapa berbahayanya apabila kerajaan diri sendiri ini yang menguasai hati kita. Ingatlah bahwa kerajaan ini bisa diperalat oleh iblis untuk melakukan banyak hal kejahatan sekaligus lahan bermain yang sangat menyenangkan bagi si jahat untuk terus menyesatkan sehingga semakin jauh dari kebenaran dan akhirnya binasa.

2. The Kingdom of Evil

Orang yang didalamnya berkuasa kerajaan iblis akan terus hidup dalam berbagai dosa dan perilaku-perilaku kegelapan alias devilish acts. Mereka menikmati benar dosa-dosa dan berbuat kejahatan tanpa rasa bersalah. Hati nurani tertutup dan berbagai pelanggaran dianggap wajar. Mereka ini gemar menebar kebencian bahkan sanggup bersikap kejam terhadap orang lain dan akan selalu berusaha menyesatkan.

Ketahuilah bahwa Efesus 6 sudah mengatakan tentang struktur kerajaan iblis ini. "karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (Efesus 6:12).

Kerajaan iblis tampil mulai dari pemerintah tertingginya hingga jajaran dibawahnya sampai ke penghulu-penghulu. Itulah yang harus kita waspadai, karena bentuk-bentuk terkecil yang bisa luput dari perhatian kita justru bisa menjadi penghancur utama. Kerajaan yang tidak kelihatan (the unseen world) ini berisi banyak tipu muslihat yang membawa dampak kerusakan parah pada manusia yang akan menggiring kita menuju maut.

Keluarga sebagai lembaga terkecil dalam struktur kehidupan manusia belakangan ini menjadi titik serang utama iblis. Suasana panas, rasa bosan, benci, cepat marah bisa merusak keutuhan lembaga keluarga. Kalau dibiarkan merajalela, orang bisa gelap mata, menyakiti bahkan melakukan hal-hal yang jauh lebih buruk atas keluarganya sendiri.

(bersambung)ur utama. Kerajaan yang tidak kelihatan (the unseen world) ini berisi banyak tipu muslihat yang membawa dampak kerusakan parah pada manusia yang akan menggiring kita menuju maut.

Keluarga sebagai lembaga terkecil dalam struktur kehidupan manusia belakangan ini menjadi titik serang utama iblis. Suasana panas, rasa bosan, benci, cepat marah bisa merusak keutuhan lembaga keluarga. Kalau dibiarkan merajalela, orang bisa gelap mata, menyakiti bahkan melakukan hal-hal yang jauh lebih buruk atas keluarganya sendiri.

(bersambung)

Sunday, June 9, 2024

3 Kerajaan Hati (7)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Iblis akan selalu mencari celah untuk masuk dan menghancurkan kita. Tapi kalau kita tidak memberi celah, maka iblis tidak akan bisa masuk dan berbuat apa-apa. Dia bisa mencoba lewat tipu muslihat, tapi kalau kita awas dan tidak terjebak, maka iblis yang sudah dikalahkan Yesus di kayu salib tidak akan bisa melakukan apapun.

The kingdom of myself memiliki banyak celah yang bisa dimanfaatkan oleh penguasa-penguasa kegelapan untuk menghancurkan bahkan membinasakan. Iblis memanfaatkannya, tapi sumber penyebab sebenarnya adalah karena keakuan yang menguasai hati.

Firman Tuhan mengingatkan kita akan hal ini. "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut." (Yakobus 1:14-15).

Kingdom of myself mudah tergoda saat ditarik dan dipikat oleh keinginan-keinginannya sendiri yang jahat, seperti yang dikatakan dalam versi Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIS). Keinginan untuk menimbun, keinginan untuk merasa paling benar, keinginan untuk berkuasa atau menguasai orang lain, keinginan menjadi yang paling kuat, keinginan untuk memiliki segala sesuatu dengan segala cara, keinginan untuk melukai orang yang berseberangan dengannya dan banyak lagi keinginan jahat yang berasal dari kehidupan yang berpusat pada diri sendiri.

(bersambung)

Saturday, June 8, 2024

3 Kerajaan Hati (6)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Kerajaan diri sendiri ini sangatlah berbahaya karena mereka yang berada di dalamnya bisa terjebak pada pemikiran-pemikiran yang keliru sehingga mudah tersesat. Pemikiran-pemikiran mereka hanyalah bersumber dari apa yang mereka anggap benar dan logika mereka biasanya mudah menolak atau menyanggah kebenaran firman Tuhan. Apakah lewat logika, tingkat keilmuan mereka yang tinggi, kepintaran atau kejeniusan mereka.

Pendek kata, jika itu tidak sesuai dengan pendapatnya, maka semua itu pasti salah. Semua berpusat pada diri mereka sendiri, bagi mereka apa yang benar adalah apa yang ada menurut pikiran mereka.

Seringkali kita terlalu terburu-buru menuduh bahwa iblis sebagai biang kerok segala kesengsaraan di muka bumi ini. Benar, itu tidak sepenuhnya salah, karena iblis memang selalu berusaha menjauhkan kita dari keselamatan, terus mencoba menjerumuskan kita ke dalam berbagai bentuk dosa.

Ada ayat yang mengingatkan "...Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).

Iblis akan selalu mencari celah untuk masuk dan menghancurkan kita. Tapi kalau kita tidak memberi celah, maka iblis tidak akan bisa masuk dan berbuat apa-apa.

(bersambung)

Friday, June 7, 2024

3 Kerajaan Hati (5)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Anggaplah diri kita seperti sebuah lembaga kerajaan, maka siapa yang memimpin akan sangat menentukan seperti apa kita hidup.

Dari pengamatan saya, secara umum ada tiga kerajaan yang bisa bertahta di hati manusia, yaitu:
- The Kingdom of Myself (Kerajaan Diri Sendiri)
- The Kingdom of Evil yang berpusat pada iblis, kegelapan dan segala kejahatan yang menjadi produknya
- The Kingdom of God yang menempatkan Tuhan sebagai yang memerintah dan berkuasa dalam diri kita.

Mari kita lihat satu persatu.

1. The Kingdom of Myself

Orang yang didalamnya berkuasa kerajaan diri sendiri akan menganggap dirinya sebagai raja diatas segala raja. Keputusan-keputusannya absolut, mutlak, pendapatnya tidak ada yang boleh menyanggah. Mereka akan mementingkan dirinya sendiri jauh di atas orang lain dan tidak akan segan-segan merugikan atau bahkan menghancurkan orang lain jika itu menyangkut kepentingannya.

Tidak ada kebenaran Tuhan yang bisa masuk ke dalam pemahaman mereka karena mereka menganggap dirinyalah yang paling benar. Sifat ke-akuan begitu tinggi sehingga untuk bisa diterima oleh mereka, tidak ada jalan lain selain kita mutlak patuh kepada mereka dan setuju terhadap apapun yang mereka katakan.  Inilah bentuk orang yang didalamnya berkuasa kerajaan diri sendiri.

(bersambung)

Thursday, June 6, 2024

3 Kerajaan Hati (4)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)


Lantas, Yesus juga mengatakan "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:21). Ini adalah statement singkat yang tampaknya sederhana atau simpel saja, tapi kalau direnungkan maknanya sebenarnya sangat dalam.
Saya yakin kalau kita pikirkan baik-baik, kita akan sampai pada kesimpulan bahwa apa yang dikatakan Yesus itu sangatlah benar. Kita akan selalu menaruh seluruh hati kita kepada apa yang kita anggap paling berharga.

Suatu kali saat terjadi gempa yang lumayan besar, beberapa teman saya bercerita bahwa reflek mereka berbeda-beda. Ada yang segera menarik tangan anak dan istrinya keluar rumah, ada yang langsung memboyong laptop atau gadget/smart phonenya lari melewati pintu meninggalkan istrinya. Ada yang mengambil celana berisi dompet sebelum bergegas keluar. Bahkan ada yang mengamankan koleksi berharga mereka. Saat terjadi gempa, reaksi yang timbul biasanya reflek alias tidak dipikirkan terlebih dahulu. Itu bisa menunjukkan apa yang menjadi harta paling berharga bagi mereka, dan disanalah hati mereka sesungguhnya berada.

- Pertanyaan pertama, dimana kita meletakkan hati kita hari ini? Apakah masih pada hal-hal yang didoktrin oleh dunia sebagai penjamin kebahagiaan atau kepada Penjaga Israel yang tidak terlelap dan tidak tertidur (Mazmur 121:4)?

- Pertanyaan kedua, jika kita mengaku meletakkan Yesus pada posisi paling utama, sebagai apa kita menempatkanNya? Apakah sebagai Tuhan atau hanya sebagai provider harta, dokter dan sejenisnya, bagai jin Aladin yang akan mengabulkan apa saja yang kita minta secara instan, atau malah selayaknya tukang pukul bayaran yang diminta untuk membalaskan dendam?

Ini adalah pertanyaan-pertanyaan penting yang harus sering-sering kita periksa agar jangan sampai tanpa sadar hati kita sudah dibawah kuasa lainnya selain Tuhan.

(bersambung)

Wednesday, June 5, 2024

3 Kerajaan Hati (3)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Sangatlah menarik mencermati apa yang diingatkan Yesus saat Dia menerangkan tentang hal mengumpul harta dalam Matius 6:19-24. Pada saat itu Yesus mengingatkan agar jangan keliru oritentasi dalam mengumpul harta. Bukan harta di bumi yang penting untuk dikumpulkan seperti pemikiran orang-orang dunia, tapi di Surga.

Banyak orang yang salah kaprah mengira bahwa sebuah hidup yang berpusat pada pengumpulan harta kekayaan bisa menjamin kebahagiaan dan kesempurnaan hidup. Pada kenyataannya seringkali tidak demikian. Bukankah kita sudah tidak asing lagi dengan orang-orang yang kehidupannya berlimpah tapi hidupnya jauh dari bahagia?  Harta di dunia sudah sering terbukti tidak bisa menjamin kebahagiaan. Mungkin ya untuk sementara waktu, tapi pada akhirnya semua itu tidak ada artinya alias sia-sia.

Mengacu kepada kata Yesus bahwa harta di dunia itu bisa hilang dalam sekejap mata karena ada ngengat, karat dan pencuri yang siap menghabiskannya, itu sudah seringkali terbukti benar. Kekayaan lewat jalan yang salah, kekayaan yang diperoleh tanpa mempersiapkan hati kita, itu hanya akan membawa kita kepada penderitaan.

Lantas, Yesus juga mengatakan "Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." (Matius 6:21). Ini...

(bersambung)

Tuesday, June 4, 2024

3 Kerajaan Hati (2)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Siapa yang memerintah, siapa yang berkuasa dalam hati kita?

Kalau kita hubungkan dengan ayat yang sangat terkenal dan jadi ayat emas bagi banyak orang: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23), siapa yang berkuasa tentu akan sangat menentukan seperti apa bentuk kehidupan kita yang terpancar dari sana.

Sadar atau tidak, mau atau tidak, tapi yang memerintah dan berkuasa dalam hati kita akan sangat berpengaruh kepada cara pandang, gaya hidup, pola pikir dalam keseharian kita.

Saya pun kemudian membayangkan seandainya alat-alat kedokteran seperti stetoskop atau rontgen bisa dipakai untuk melihat apa yang ada dalam hati kita hari ini, maka kita bisa melihat siapa atau apa yang berkuasa disana. Seandainya teropong bisa menerawang penguasa hati kita, atau alat seperti pendeteksi logam bisa dipakai untuk itu, mungkin kita bisa lebih mudah mencari tahu siapa yang memerintah disana.

Tapi seperti halnya keimanan kita bisa terlihat dari buah-buah yang dihasilkan, kita pun sebenarnya bisa mengetahui siapa yang memerintah hati kita lewat buah yang keluar dari hati kita. Apa yang ada dalam hati kita saat ini, apakah isinya Firman Tuhan dengan kerinduan untuk mengaplikasikannya secara langsung, hati yang mengasihi Tuhan dan sesama, atau hati yang penuh kebencian, hati yang terus mengejar harta benda untuk memperkaya diri dan sebagainya?
Apa isinya hati kita dan kemana orientasinya? Who actually rules in it?

(bersambung)

Monday, June 3, 2024

3 Kerajaan Hati (1)

webmaster | 9:00:00 PM | Be the first to comment!

 Ayat bacaan: 1 Petrus 3:15
==================
"Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!"


Saya termasuk orang yang suka menonton film-film kolosal bertema kerajaan. Ada banyak sekali film bertemakan hal ini. Ada yang untuk keluarga seperti saga The Lord of the Ring, ada juga serial-serial untuk penonton dewasa seperti Game of Thrones, The Last Kingdom, Vikings dan sebagainya. Dalam film-film ini kita bisa melihat bagaimana kerajaan-kerajaan saling berusaha memperluas teritorinya dengan menginvasi atau merebut kerajaan lain. Dan seperti itulah memang keadaannya di masa lalu. Semakin luas wilayah kekuasaannya, maka sang penguasa pun akan semakin hebat. Peperangan antara satu kerajaan dengan kerajaan lain, antara raja atau penguasa dengan penguasa lainnya, dengan segala intriknya, saling adu strategi, saling adu kekuatan, aliansi yang dibangun, semua ini jadi hal penting agar bisa menundukkan kerajaan lawan.

Raja yang arif dan bijaksana akan membawa kemakmuran bagi rakyatnya, sedang raja yang lalim bisa mendatangkan kehancuran. Dalam sistem kenegaraan, ada yang sampai sekarang masih menganut sistem kerajaan atau monarki, ada juga yang memakai sistem presidensial. Apapun bentuknya, sebuah negara atau negeri pasti harus punya pemimpin yang memegang tampuk kekuasaan. Dan seringkali, sebuah negara akan dinilai lewat pemimpinnya. Saat pemimpinnya mendapat hormat  dari negara lain, maka negara tersebut pun jadi disegani. Sebaliknya negara dengan pemimpin yang buruk bisa dilecehkan oleh bangsa-bangsa lainnya.

That leads me into a question. Hal ini menggiring saya pada sebuah pertanyaan. "Kalau hati kita diibaratkan sebuah negara, siapa yang memerintah disana?" Kalimat singkat, sederhana tapi mendatangkan perenungan yang cukup panjang.

Siapa yang memerintah, siapa yang berkuasa dalam hati kita?

(bersambung)

Sunday, June 2, 2024

Animal Lovers (10)

webmaster | 7:26:00 PM | Be the first to comment!

 (sambungan)

Panggilan untuk menyelamatkan hewan-hewan yang menderita dan terbuang pun merupakan tugas mulia yang akan sangat besar nilainya di mata Tuhan. Kita harus ingat bahwa kelestarian dan kelangsungan hidup satwa menjadi tanggungjawab kita. Ada banyak spesies yang terancam punah, ada begitu banyak hewan yang saat ini terancam kelangsungan hidupnya, ada banyak pula diantara mereka yang saat ini hidup ketakutan dalam penderitaan dan kesakitan sehingga sangat membutuhkan pertolongan dari kita.

Melayani manusia dan mewartakan Injil kepada sesama itu penting, tapi melestarikan dan menyelamatkan ciptaan-ciptaan Tuhan seperti hewan dan tumbuhan yang juga Dia nilai baik pun tidak kalah pentingnya. Disana pun Tuhan bisa memakai kita untuk menjadi wakil-wakilNya seperti apa yang diamanatkan Yesus. Itu pun bisa menjadi panggilan yang tujuannya sangat baik bagi kehidupan manusia.

Istri saya pernah bercerita bahwa saat ia masih kecil, ada seorang nenek tua yang setiap malam berkeliling kompleks rumahnya untuk memberi makan anjing dan kucing jalanan. Nenek ini tinggal sendirian, hidup dalam kondisi yang susah, tapi ia ternyata masih mau berbagi ditengah kesulitannya untuk membantu anjing dan kucing jalanan di sekeliling kompleks. Bertahun-tahun ia lakukan itu sendirian setiap malam sampai akhirnya ia dipanggil Tuhan, kembali ke pangkuanNya. Hendaknya apa yang nenek ini lakukan semasa hidupnya bisa menginspirasi anda yang kebetulan punya kegelisahan yang sama.

Jika anda adalah salah satu yang merasa terpanggil untuk menyelamatkan hewan-hewan terlantar, jalankanlah dengan penuh sukacita dan serius. Bersyukurlah karena anda ternyata merupakan satu dari sedikit sekali orang yang menyadari panggilannya, lantas tekuni dengan sungguh-sungguh. Mau didukung gereja,orang lain atau tidak, yang terpenting adalah kerjakan bagian anda. Para hewan terlantar ini juga butuh kasih dan perhatian, dan saya yakin Tuhan pun sayang pada mereka. Saya percaya apa yang anda lakukan sangat berharga dan mulia di hadapan Tuhan.

Menjaga kelestarian alam beserta tumbuhan dan hewan di dalamnya juga merupakan tugas mulia yang tinggi nilainya dimata Tuhan


Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker