Monday, March 31, 2008

Harga Sebuah Kebenaran

webmaster | 1:19:00 AM | Be the first to comment!
Ayat bacaan : Amsal 23:23
=========================
"Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian."

Anda merasakan susahnya jadi kaum minoritas? Ada saatnya kita berhadapan dengan sebuah pilihan sulit, dan itulah hidup. Banyak orang meninggalkan imannya demi sesuatu yang secara duniawi merupakan hal yang berharga. Misalnya gara2 pasangan hidup, gara2 jabatan, posisi, kemudahan, fasilitas, atau tekanan2 dan bentuk2 ancaman yang ditujukan pada anda.

Teman, Tuhan Yesus sendiri telah menebus kita di kayu salib. Semua dosa2 kita telah dipikulNya, maka lewat Yesus,kita dapat masuk ke dalam hadirat Tuhan yang sangat kudus. Tuhan yang penuh kasih setiap hari memberkati kita dengan berkat yang selalu baru. Dia tetap setia berada didekat kita dalam setiap langkah. Bayangkan betapa naifnya, ketika kita meninggalkan itu semua hanya untuk sesuatu yang bersifat duniawi. Ingat, hidup di dunia ini sementara sifatnya. Kehidupan kekal menanti setelah kita melewati fase dunia. Apakah itu kehidupan kekal, atau kebinasaan kekal, yang penuh siksaan mengerikan, semua tergantung apa yang kita pilih.

Semua kebenaran sesuai dengan firman Tuhan ada di Alkitab. Ketika kita diminta untuk membeli, artinya kita harus sadar bahwa kebenaran itu bernilai jauh lebih tinggi daripada apapun yang harus kita korbankan untuk mendapatkan kebenaran itu. Sebuah bentuk semangat, perjuangan, kerajinan, ketekunan, kesabaran, yang terkadang menuntut pengorbanan hingga harga diri atau nyawa sekalipun, akan sangat berharga untuk mendapatkan kebenaran.

Ingat betapa Tuhan mengasihi kita. Setiap hari Dia mengetuk pintu hati kita untuk tetap berada dalam pelukanNya. Untuk keuntungan Tuhan kah itu? Tidak..itu untuk kita, supaya kita di kehidupan selanjutnya dapat berada disisiNya dan tidak berhadapan dengan kematian kekal yang penuh siksa. Ketika banyak orang haus mencari kebenaran dan belum mendapatkannya, alangkah bodohnya jika kita yang telah mengetahui kebenaran malah menjualnya demi mendapatkan sesuatu yang sifatnya sementara dan duniawi. Justru kita sebagai anak2 Tuhan harus memperjuangkan kebenaran ini, apapun resikonya. Dan berikan kebenaran itu kepada orang2 disekitar anda, lewat bukti2 jejak kasih Allah, berkat2Nya yang berkelimpahan dalam hidup anda sehari2.


Jangan menjual kebenaran berapapun harganya, karena tidak ada harga yang pantas untuk ditukarkan dengan kebenaran surgawi.

Saturday, March 29, 2008

Setitik Nila

webmaster | 10:57:00 PM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: Galatia 5:9
========================
"Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan."

Ada teman saya seorang programmer. Pada suatu ketika ia bercerita tentang suka dukanya ketika belajar. Pada saat itu, dia sedang dihadapkan pada deadline tugas akhir. Ketika semuanya sudah beres, tiba2 program buatannya tidak jalan. Sementara waktu sudah semakin mepet. Dua hari dua malam dia menelusuri baris demi baris, tapi permasalahannya tidak kunjung ketemu. Ketika dia sudah sedemikian lelah dan frustasi, akhirnya ia menemukan permasalahannya: secara tidak sengaja terdapat satu tanda koma yang tidak seharusnya ada pada salah satu baris. Bayangkan, satu tanda koma yang sedemikian kecil itu dapat mengacaukan keseluruhan program.

Teman, seringkah anda berpikir bahwa dosa2 kecil itu tidak apa2? Betapa seringnya kita mengabaikan dosa kecil, dan hanya berpikir bahwa dosa besarlah yang dapat berakibat maut. Akibatnya, sesekali menyontek, korupsi kecil, mencuri selembar uang ribuan dari kantong teman, dan lain2, sering dianggap sebagai hal yang lumrah. Padahal dosa2 "kecil" itu bisa tumbuh dan menjalar semakin parah dalam kehidupan kita. Pelanggaran2 kecil itu dapat menggoda kita untuk masuk ke dalam pelanggaran yang lebih besar, dan akan menjadi terus semakin besar.

Jika dalam pepatah kita disebutkan "karena nila setitik rusak susu sebelanga", dosa yang sangat kecil sekalipun dapat merusak hubungan kita denganNya dan menutup pintu2 surga. Kita harus belajar untuk hidup benar, tanpa toleransi terhadap dosa sekecil apapun. Saya sadar bahwa sebagai manusia kita masih jauh dari sempurna. Maka, ketika dalam perjalanan hidup ini kita terpeleset, sekecil apapun itu, akuilah semuanya kepada Tuhan, mohon ampun dan berusahalah sebaik mungkin untuk tidak masuk ke dalam lubang yang sama. Mintalah Roh Kudus untuk selalu memberi hikmat agar kita bisa membedakan mana yang baik dan tidak, mana yang benar dan mana yang salah. Berjalanlah dalam terang Tuhan, jangan biarkan ada spot hitam disana sini yang menghalangi sinar masuk dalam hidup anda.


Dosa2 kecil adalah awal dari dosa selanjutnya. Jangan abaikan apapun yang dapat merintangi hubungan anda dengan Tuhan.

Berkat Dalam Hujan

webmaster | 12:44:00 AM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: Yes 55:8
==================

"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."

Pada libur paskah minggu lalu, adik saya datang ke bandung untuk melakukan sesi foto pre-wedding. Tempatnya? mengambil tempat di Kawah Putih, tempat yang sama dengan foto pre-wedding saya dan istri. Begitu terkesannya dia dengan hasil foto disana, sehingga untuk pernikahannya dia pun memilih tempat yang sama. Dalam perjalanan kesana, hujan turun dengan derasnya. Saya berdoa dan berdoa, meminta agar hujan tersebut segera reda. Tapi hujan tidak kunjung reda. Adik saya dan calonnya terlihat gelisah, maklum hari itu adalah satu2nya hari untuk melakukan sesi pemotretan karena dia harus segera kembali pulang ke kotanya keesokan harinya. Hampir sepanjang jalan saya berdoa, dan saya heran.. Tuhan mengatakan bahwa semuanya akan baik2 saja, tapi toh hujan terus turun. Bagaimana melakukan pemotretan ketika hujan?? itu pertanyaan saya.

Sesampainya disana, bukan hanya hujan, tapi kabut pun turun. Wah, kacau.. untuk kembali lagi jelas bukan merupakan pilihan. Akhirnya kita turun juga dan nekad melakukan sesi pemotretan itu dalam kondisi hujan. Bayangkan dinginnya, foto pre-wedding dalam keadaan basah kuyup.Tapi disana saya menyaksikan satu hal. Setiap kabut mulai tebal, hujan itu menghapus kabut2 itu, sehingga pemotretan masih bisa berlangsung.

2 jam berlalu, akhirnya semuanya selesai. Hujan masih juga turun. Sang fotografer semula ragu dengan hasil karyanya. Dia belum pernah melakukan pemotretan di kala hujan. Tapi apa yang terjadi? hasil fotonya luar biasa. Nuansa misterius sebagai latar belakang, ternyata merupakan hal yang diimpikan adik saya sejak awal, dan itu terbentuk dengan background kabut dan basahan hujan. Sempurna!

Sebagai manusia, saya berpikir bahwa yang terbaik adalah hujan berhenti, cuaca cerah, sehingga hasil foto2nya bisa sama seperti foto2 pre-wedding saya dan istri. Tapi Tuhan lebih tahu yang terbaik. Apa yang terbaik buat saya, belum tentu sama buat adik saya. Dan Tuhan tahu itu semua. Ketika saya cemas dan berdoa agar hujan berhenti, Tuhan hanya berkata semuanya akan baik2 saja. Dan itu digenapi, halleluya. Mungkin ada hal2 yang sementara ini sepertinya belum mendapat respon dari Tuhan, ada yang diantara kita masih berkutat dengan permasalahan hidup, tapi yakinlah, logika2 kita tidak sanggup menjangkau apa yang dirancang Tuhan buat hidup kita. Dan yakinlah, semua doa anda didengar. Dan Tuhan menyediakan hal terbaik buat anda.Atau bukalah mata anda dan berpikirlah diluar kerangka pikiranmu, karena Tuhan kadang menjawab doamu dengan caraNya yg paling baik, bukan dengan caramu. Pada saatnya, anda akan melihat bahwa semuanya adalah sempurna.

Tuhan tahu apa yang terbaik buat anak2Nya.

Thursday, March 27, 2008

Membantu Sesama

webmaster | 10:46:00 PM | 1 Comment so far
Ayat bacaan: Lukas 6:36
=====================
"Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak."

Apakah anda termasuk orang yang mau membantu teman yang sedang kesusahan tanpa mengharapkan balasan? Puji Tuhan kalau ya.. sayangnya di dunia ini yang banyak terjadi adalah sebaliknya. Banyak orang yang hanya akan memberikan bantuan, memberikan pinjaman, hanya apabila ia mendapatkan sesuatu sebagai balas jasa. Misalnya bunga pinjaman, atau oleh2 tanda terima kasih, dan lain2. Jika tidak? Maka jangan harap pinjaman atau bantuan itu akan datang. Kemarin ketika saya melakukan survey ke sebuah perusahaan besar di Bandung untuk tujuan kunjungan wisata anak2 SMU, saya mengalami sendiri hal ini. Dalam pembicaraan awal, ketika saya bermaksud menanyakan tata cara melakukan kunjungan ke perusahaannya, ketika pembicaraan belum sampai 2 menit, sang Public Relation langsung berkata:"oke, itu bisa diatur, kita sudah biasa mendapat kunjungan anak2 sekolah, tetapi apa yang akan kami dapat untuk itu?" Saya tertegun. Di hari2 ini, orang semakin terang2an untuk bersikap pamrih. Ketika saya menyebutkan sejumlah uang, raut mukanya yg tadinya kaku seketika menjadi sangat ramah. Malah terlalu ramah menurut saya. Teman saya sampai berbisik pada saya setelah perbincangan itu, "saya akhirnya sampai pada kesimpulan bahwa di dunia ini tidak ada yang cuma2".

Hal itu mungkin bisa saja terjadi ketika kita dalam posisi yang dimintai tolong. Memberikan sesuatu tanpa pamrih, iklas, sukarela, semakin lama semakin langka kita jumpai di kehidupan kita. Padahal Tuhan Yesus mengajarkan sebaliknya. Dia mengajarkan bahwa kita harus berbuat baik dan mau meminjamkan tanpa mengharapkan balasan. Lihatlah, Tuhan Yesus memberikan kita kasih tanpa syarat. Dia berikan nyawaNya untuk menebus dosa2 kita, Dia setia membantu kita yang berbeban berat, Dia tetap mengasihi kita tanpa peduli seberat apa dosa kita. Seperti halnya Tuhan mengasihi kita, maka kita pun diinginkan untuk berlaku sama kepada orang lain. Ya, kita harus mengasihi orang lain, membantu orang lain, tanpa melihat asal usul orang itu, agar kasih Tuhan juga dapat dirasakan orang lain melalui perbuatan2 kita. Selain meneladani Yesus, kita pun mendapatkan upah yang besar dan menjadi anak2 Allah Yang Mahatinggi, seperti yang tertulis di ayat selanjutnya.

Tidak ada gunanya kita menyebut diri sebagai anak2Nya jika perilaku kita sama seperti orang2 dunia. Malah sangat ironis, jika orang dunia bisa iklas dalam memberi, sementara kita malah pamrih dalam membantu saudara2 kita. Kita harus belajar memberi dengan tulus. Kita harus bisa belajar menjadi berkat buat orang lain, menyampaikan kasih karunia yang kita dapat kepada orang lain tanpa syarat.


Belajarlah untuk murah hati dan mau membantu saudara2 yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan.

Wednesday, March 26, 2008

Pilihlah Jalan Keluar-Nya

webmaster | 11:28:00 PM | Be the first to comment!
Ayat Bacaan: I Korintus 10:13
=======================

"Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya."

Seringkali ketika saya membaca di majalah atau koran atau bahkan acara TV tentang kisah hidup orang yang terjerat dosa, misalnya seperti: seseorang yang menjadi pelacur, menjadi pencuri, dll. Jika ditanya kenapa mereka melakukan itu atau menjadi seperti itu? Jawaban mereka hampir selalu seragam "terpaksa, karena tuntutan ekonomi."

Sama seperti anak-anak yang mencontek disaat ulangan, dalam hati ia tahu itu salah tapi apa daya ia tidak belajar tapi juga tak mau hasil ulangannya jelek.

Saudara, kita memang seringkali berada diujung tanduk karena dihadang oleh sebuah masalah dalam hidup. Seringkali juga kita berpikir untuk menuntaskannya dengan cara menempuh jalan yg mudah namun 'salah'. Pernahkah anda berpikir bahwa Allah tidak akan mencobai anda melebihi kemampuan saudara? Ya, ekonomi keluarga anda mendesak, tapi bukan harus menjadi pencuri? ya, anda takut dapat ulangan buruk, tapi bukan berarti harus mecontek? Ketika anda sedang mempertimbangkan untuk melakukan hal-hal salah, carilah jalan keluar dari Tuhan, sebab Ia mau menuntun anda...ia yang memberikan ijin agar anda dicobai, Ia jugalah yang memegang kunci menuju jalan yang benar yang seharusnya anda lalui. Hanya, apakah anda mau mencarinya dari Tuhan? memintaNya? berkomunikasi dengannya, mendiskusikan jalan keluar denganNya?

Saudara, Ia adalah Allah yang maha mengasihi, Ia tidak akan meninggalkan saudara dalam masalah saudara. Maka ketika Ia menunjukkan jalan keluarnya, ambillah dan terimalah.

Dalam kesusahan, bertahanlan. Ia telah menyediakan jalan keluarnya.

Tuesday, March 25, 2008

Tali Kasih

webmaster | 11:13:00 PM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: 1 Yoh 4:11
===================
"Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi."

Saya jadi ingat potongan lagu Michael Jackson, Heal The World.

"Heal the world
Make it a better place
For you and for me
And the entire human race
There are people dying
If you care enough
For the living
Make a better place
For you and for me"

Making the world as the better place for you, for me and for everybody.. itu mungkin jadi impian banyak orang. Bagi sebagian lagi, peperangan ego, hawa nafsu kekuasaan, perasaan lebih tinggi dari yang lain, membuat mereka semakin jauh berpaling dari Tuhan dan bertindak destruktif. Miris memang, disaat sebagian memimpikan bumi hijau, dengan hutan2 yang penuh hewan menakjubkan, ikan2 yang berwarna warni, udara yang penuh burung2 beterbangan dengan indahnya, ada sisi2 dunia yang penuh kemelut. Peperangan, penyakit, pembantaian, kematian, kelaparan, kemarau berkepanjangan, pembunuhan, kemiskinan, penindasan dan lain2, seolah2 jadi makanan sehari2 hidup manusia. Bumi makin panas. Panas akibat global warming, dan panas dari sifat2 negatif yang semakin lama semakin berubah menjadi naluri alami manusia.

Teman2, sebagai anak2 Tuhan, kita jelas tahu betapa Tuhan mengasihi kita. Dalam banyak hal, kasih Tuhan itu begitu nyata dalam hidup kita, sehingga kita tidak sanggup menjelaskan hal2 ajaib yang terjadi sepanjang hidup kita. Kita terus berharap akan kasih Tuhan turun dalam hidup kita dan orang2 yang kita kasihi, tapi kita lupa bahwa Tuhan juga menginginkan kita untuk menyampaikan kasihNya kepada orang2 lain tanpa terkecuali. Tuhan ingin memakai setiap anak2Nya yang telah merasakan kasih dan damai sejahtera Allah untuk mengasihi mereka yang kesepian. Menggapai mereka yang hancur dan pahit hatinya. Tuhan butuh hati kita untuk mengasihi, dan tangan2 yang menyembuhkan. Tuhan butuh kaki kita untuk pergi dan suara untuk menyatakan kebenaran. Ya, sebagaimana kita merasakan kasih Allah dalam hidup kita, seperti itu pula kita harus memberikan yang terbaik bagi saudara2 kita yang lain. Beda iman? no problem.. biarkan mereka kenal pribadi Yesus lewat segala hal yang kita lakukan.

Tuhan bisa saja merubah dunia ini secara instan. Jika mau, tentu Tuhan bisa membumihanguskan semua manusia di dunia ini yang telah cemar, dan menggantinya dengan ciptaan baru yang sempurna. Tapi Tuhan tidak bekerja seperti itu. Tuhan ingin anak2Nya meneladani sifatNya.Tuhan ingin anak2Nya mampu menterjemahkan isi hati Tuhan terhadap orang2 disekitar kita, terutama mereka yang belum mengenal Yesus. Perubahan instan mungkin tidak akan terjadi, tapi kasih yang anda mulai dari lingkungan terdekat pasti merupakan awal yang baik. Biarkan orang2 dunia mengenal pribadi Yesus lewat kita, dan kenal bahwa sifat dasar Tuhan kita adalah kasih.

Tidak hanya untuk saudara seiman, tapi kasih juga harus menyentuh seluruh manusia di bumi tanpa terkecuali. Siapkah anda untuk membagi kasih bagi setiap orang bersama Tuhan?

Monday, March 24, 2008

Mengenal Diri Sendiri

webmaster | 9:02:00 PM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: Ams 14:8
======================
"Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya."


Dalam hidup ini, seringkali kita membuang peluang tanpa sadar. Begitu banyak alasan yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari2 tentang ketidaksanggupan. Saya terlalu kecil untuk pekerjaan itu, saya kurang menguasai bidang itu, saya tidak berani menghadapi orang banyak, tempat itu terlalu jauh untuk dicapai, dan seterusnya. Padahal, berkat Tuhan bisa jadi ada disana. Sementara di sisi lain, banyak orang mengatakan bahwa dia tidak punya peluang atau kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan.

Banyak orang yang masih belum mengenal dirinya sendiri, dan belum tahu kemampuannya sejauh apa. Tuhan menciptakan manusia dengan keunikan dan kemampuan yang berbeda-beda. Ada orang yang luar biasa dalam menjual, tapi bingung ketika dihadapkan pada proses produksi. Ada orang yang menguasai komputer dan seluk beluknya, tapi tidak bisa memasak. It's alright, karena Tuhan menciptakan begitu banyak karakter dan kemampuan yang berbeda pada setiap orang, supaya anak2Nya bisa memuliakan Tuhan dan menjadi terang di bidang masing2. Pada saat kita menyerahkan seluruh hidup kita pada Tuhan, disaat itu pula rancangan2 Tuhan yang sungguh luar biasa telah Dia sediakan. Sayangnya, dengan segala ketakutan kita, kegelisahan kita, dan ketidakpercayaan diri, kita sering mengukur diri kita terlalu rendah. Betapa sering kita terbelenggu oleh kebodohan dengan tidak yakin akan kemampuan sendiri. Akibatnya, berbagai berkat Tuhan pun berlalu sia2 didepan mata.

Ditengah hidup yang sulit dan rumit ini kita membutuhkan hikmat agar kita dapat menjalankan hidup kita dengan baik, dan sesuai dengan apa yang dirancang Tuhan buat kita. Kepatuhan dan keintiman kita dengan Tuhan akan membawa kita mengerti apa yang Dia inginkan buat hidup kita. Kitapun akan tahu untuk apa kita hidup di dunia ini, apa tujuan kita, dan dimana kita bisa berbuah. Percayalah, tidak ada anak Tuhan yang diciptakan tanpa peluang. Dan percayalah, Tuhan tahu siapa kita dan sampai dimana batas kemampuan kita. Mintalah Tuhan untuk membukakan semua pintu2, serahkan sepenuhnya dan percayalah pada Tuhan. Kita tidak perlu menilai diri terlalu rendah, menganggap kita tidak sanggup, karena jika sebuah pekerjaan itu merupakan rancangan Tuhan dalam hidup kita, Dia akan selalu ada bersama kita. Bersama Tuhan tidak ada yang mustahil. So fight your fear, be brave and be a winner!


Jangan tutup mata anda. Kenali siapa diri anda dan terimalah rancangan terbaik dari Tuhan.

Sunday, March 23, 2008

Siapakah Yesus Bagi Anda?

webmaster | 4:30:00 PM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: 1 Kor 15:14
====================
“Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.”

Kisah kematian dan kebangkitan Yesus bisa merupakan sebuah anugerah terbesar sepanjang sejarah bagi kehidupan manusia, tapi bisa juga hanya berupa cerita bohong yang sangat kejam. Kejam? ya, bayangkan jika seandainya Yesus tidak dibangkitkan, iman Kekristenan juga luluh lantak. Bayangkan berapa juta orang yang harus binasa dari masa ke masa karena suatu bentuk kebohongan. Tidak hanya bagi saudara2 kita yang belum mengenal Yesus, tapi di kalangan umat Kristen pun keraguan akan Yesus masih terus berlangsung. Banyak orang merasa perlu untuk mencari lebih jauh bukti2 tentang keberadaan Yesus, padahal Alkitab seharusnya sudah cukup untuk menjadi bukti nyata tentang kebangkitanNya.

Alkitab mencatat ada banyak saksi yang berani menceritakan bahwa mereka bertemu dengan Yesus yang telah bangkit. Kita harus ingat, ketika Yesus disalibkan, para pengikut Yesus sangat ketakutan dan tinggal diam di tempat2 tersembunyi. Tapi setelah kebangkitan Yesus, mereka mempunyai keberanian luar biasa untuk mewartakan kabar gembira, bahkan mereka bersedia mati, menjadi martir demi iman mereka dalam Yesus Kristus. Sebagai manusia normal, tidak ada orang yang bisa berubah sebegitu drastis apabila mereka tidak menyaksikan sendiri bukti2 nyata tentang keimanan mereka. Begitu besar kasih Tuhan pada kita, sehingga Dia melepaskan kita dari kematian, kematian tidak lagi membelenggu kehidupan anda dan saya, dan menggantikannya dengan kehidupan baru yang penuh pengharapan dan kekuatan. Setiap kita yang percaya pada Yesus boleh mengambil bagian dalam kuasa ilahiNya, yang artinya kita diberi kuasa untuk memperoleh semua janji2 Allah yang berharga dan sangat besar.

Tidak ada yang perlu diragukan lagi. Kebangkitan Yesus adalah jaminan bahwa kita ada di jalan yang benar. Lewat Paskah kita menerima kuasa kebangkitan yang sudah menebus kita menjadi milikNya agar hidup kita Berbuah bagiNya. Kita tidak lagi terbelenggu dibawah hukum taurat, dosa ataupun kutuk, tetapi kini berada dalam lingkup kasih karunia dan kehidupan kekal dalam kerajaanNya. Karenanya, dalam Yesus, life is a celebration, dan harus penuh dengan damai sukacita setiap waktu, betapapun sulitnya. Dalam memperingati Paskah, kita sebagai murid2 Yesus di jaman ini harus mampu menjadi bukti nyata akan kebangkitan Yesus. Orang2 disekitar kita harus bisa melihat Yesus dalam pekerjaan, kehidupan rumah tangga, pelayanan atau apapun yang kita lakukan. Dan percayalah, Yesus tetap menyertai dalam apapun yang kita lakukan.

Bagi saya Yesus adalah Mesias, dan didalam Dia ada jaminan keselamatan dan kehidupan kekal. Siapakah Yesus menurut anda?

Hubungan Langsung Dengan Tuhan

webmaster | 1:50:00 PM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: Mat 15:38-39
=========================
Ketika itu tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah. Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!"

Ketika anda ingin bertemu dengan pejabat tinggi atau orang penting, anda tentu maklum bahwa ada serangkaian urusan protokoler atau proses birokrasi bertingkat yang harus anda jalani. Itupun terkadang belum menjamin keberhasilan anda untuk menemui mereka. Terkadang anda hanya bisa menyampaikan aspirasi atau keperluan anda lewat orang2 tertentu tanpa bisa bertemu mereka. Kalaupun anda bisa bertemu langsung dengan mereka pada momen2 tertentu, katakanlah open house pada saat hari besar, anda masih harus maklum bahwa ada ribuan orang lain yang punya tujuan yang sama dengan anda. Antrian panjang, atau tidak berhasil menerobos kerumunan orang menjadi hal yang wajar.

Begitulah kira2 sulitnya untuk datang ke hadirat Tuhan pada jaman Perjanjian Lama. Pada Bait Suci terdapat tabir atau tirai yang menjadi pembatas, dimana yang dapat melewati tabir tersebut dan masuk ke "Ruang Kudus" hanyalah para imam besar. Pada masa itu, Ruang Kudus ini adalah ruangan yang kosong, yang menggambarkan betapa kudusnya ruang ini, tidak terjangkau oleh manusia biasa, sehingga tidak sembarang orang dapat masuk kedalamnya.

Tapi lihat, betapa Allah kita sangat mencintai umat ciptaannya, sehingga ia menurunkan AnakNya yg tunggal ke dunia untuk mati bagi kita semua agar kita diselamatkan dari kebinasaan kekal. Ketika Yesus mati, tirai Bait Suci terbelah dua. Hal ini menggambarkan bahwa setelah kematian Yesus, Allah menghancurkan pembatas yang telah sekian lama menghalangi manusia untuk bertemu langsung denganNya. Jalan untuk masuk ke hadirat Tuhan kini terbuka. Orang tidak perlu lagi harus melewati perantaraan imam untuk dapat bertemu Tuhan. Kita tidak perlu lagi takut akan nyawa kita ketika memasuki hadirat Tuhan yang sangat kudus. Tuhan Yesus langsung menjadi perantara, membuka jalan hingga siapapun kita, dan dimanapun, kita dapat bertemu dengan Allah.

Pada perayaan Paskah ini, mari kita semua bersyukur dan berterimakasih dengan penuh suka cita atas apa yang telah diberikan Yesus Kristus pada kita semua. Tetaplah ingat, bahwa meski tabir Bait Suci telah terbelah, kita tetap harus menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadi kita, karena kita hanya bisa menghampiri hadirat Allah lewat diri Yesus Kristus sendiri yg diutus Allah. Seperti yang tercantum dalam Ibrani 10:20. Mari kita hidup dan menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran dengan sungguh2, dan rasakanlah hadirat Tuhan yang sangat kudus. Tidak jadi soal apakah anda datang pada Tuhan lewat berdiam diri atau sorak sorai, berdiri, berlutut, atau melompat, dengan full musik atau lewat bisikan hati, suasana syahdu atau penuh suka cita. Yang penting, tetaplah datang padaNya, berikan persembahan syukur yang terbaik, dan tetaplah biarkan Roh Kudus memberi hikmat agar kita dapat tinggal dengan penuh hormat dan kudus dalam hadiratNya.


Karya penebusan adalah hadiah terbesar dalam hidup kita. Setelah Yesus memberikanNya bagi kita, apakah yang dapat kita berikan bagiNya?

Friday, March 21, 2008

Hukuman Sayang

webmaster | 1:37:00 AM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: Amos 3:2
=======================
"Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu."


Masih ingatkah anda ketika anda melakukan suatu kesalahan dan dihukum saat anda masih kecil? Saya masih ingat, di usia balita saya pernah mengumpat, dan itu terdengar oleh ayah saya. Dia menarik tangan saya, membalik telapak tangan saya dan memukulnya. Mungkin sakitnya tidak seberapa, tapi hal itu tetap saya ingat, bahkan hingga kini. Benci kah saya pada ayah? Sama sekali tidak. Saya justru bersyukur atas segala hukuman yang pernah ia berikan semasa saya tumbuh. Tanpa itu semua, mungkin saya tidak akan tahu mana yang baik dan buruk, mana yang benar atau salah.

Pada kitab Amos, Tuhan berkata, "Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu." Tuhan mengenal kita, tetapi Tuhan menghukum. Jengkel dengan ayat ini? jangan.. ini ayat yang sungguh bagus menggambarkan betapa Tuhan mengasihi kita. Banyak orang menyalah artikan kasih Tuhan. Bagi mereka, kalau benar Tuhan mengasihi kita, maka Tuhan harus menuruti semua yang mereka inginkan. Kalau itu terjadi, itu bukan sebuah bentuk kasih sayang , tapi malah menjadi sesuatu yang menjerumuskan kita. Orang tua yang baik tidak akan menuruti semua keinginan anaknya, itu karena mereka mengasihi si anak. Orang tua yang baik tahu apa yang terbaik buat anaknya. Orang tua yang baik, akan menghukum anaknya jika berbuat kesalahan. Hukuman mendidik, yang tidak bermaksud menyiksa, sebagai tanda kasih sayang. Hal tersebut penting, supaya hidup anaknya tidak salah, dan si anak akan tahu mana yang baik mana yang buruk.

Begitu juga Tuhan. Bayangkan jika Dia tidak menegur kita ketika kita salah jalan, binasa lah kita semua. Justru karena Tuhan adalah Bapa yang sayang anakNya,maka Dia menegur atau menghukum kita. Bersyukurlah ketika menerima didikan dari Tuhan, itu menunjukkan betapa Dia sayang pada kita, dan ingin kita hidup benar.


Seperti orang tua yang mengasihi anaknya, demikianlah Bapa mengasihi kita.

Wednesday, March 19, 2008

Dia Mengenal Kita

webmaster | 9:56:00 PM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: 2 Tim 2:19
===================

Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: "Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" dan "Setiap orang yang menyebut nama Tuhan hendaklah meninggalkan kejahatan."

Bagi orang2 yang berkecimpung di dunia marketing, pengenalan tipe2 konsumen atau calon konsumen merupakan hal yang mutlak. Kenapa? karena orang memiliki sikap, tingkah laku dan sifat yang berbeda2. Artinya, dengan mengetahui sifat dan kepribadian calon konsumen, mereka dapat melakukan approach atau pendekatan yang paling tepat agar apa yang mereka tawarkan dapat diterima dengan baik. Jangan berpikir dulu soal keberhasilan menjual, terkadang untuk mendekati konsumen pun sudah sulit. Makanya strategi yang mengedepankan empati, different approach for different person merupakan sebuah strategi yang sangat menentukan keberhasilan seorang salesman atau businessman.

Pernahkah anda berpikir, betapa luar biasanya Tuhan. Tak terhitung banyaknya manusia di bumi ini sejak Adam dan Hawa. Tapi Dia mampu mengenal anak2Nya satu persatu, dengan milyaran kepribadian, sifat atau tingkah laku. Sayangnya banyak orang mengabaikan hal ini, dan menuduh sebaliknya, Tuhan tidak peduli atau tidak mengenal siapa dia, hanya karena kemauannya tidak atau belum dipenuhi. Cara pikir Tuhan tidaklah sama dengan cara pikir kita. Apa yang kita inginkan belum tentu merupakan hal yang terbaik bagi kita. Orang tua bijaksana akan tahu bagaimana memperlakukan anak2nya sesuai dengan sifat mereka masing2. Bertindak adil bukanlah pukul rata memperlakukan semua anak dengan kondisi yang sama, tapi bagaimana memperlakukan mereka, mengajarkan mereka, menegur mereka, berdasarkan siapa mereka sebenarnya. Orang tua yang bijaksana pasti mengenal karakteristik masing2 anak mereka. Kembar sekalipun, orang tua yang bijaksana akan mampu membedakan kepribadiannya.

Seperti itulah cara Tuhan dalam mendidik kita. Sedikit kesaksian, saya termasuk orang yang sulit percaya tanpa adanya bukti2 kasat mata, yang harus saya lihat sendiri. Seeing is believing. Itulah saya sejak lahir. Sampai usia 30 tahun, saya tidak pernah dapat memegang teguh sebuah kepercayaan, karena saya merasa belum pernah melihat apapun secara nyata. Sebenarnya, Tuhan tidak perlu repot2 meyakinkan saya untuk mengenal siapa Yesus. Siapakah saya? ?Orang paling hebat? tidak. Orang paling pintar? tidak. Orang paling kaya? tidak. Orang paling bijaksana? tidak. Masih banyak yg lebih dari saya di dunia ini. Tidak ada apapun yang bisa saya banggakan untuk repot2 dipilih Tuhan, tapi...yes! Dia tetap peduli. He really care. Tuhan tahu karakter saya, dan Dia datang pada saya, menunjukkan siapa Dia sebenarnya, sesuai dengan sifat saya. Hal2 yang tadinya supranatural, yang menurut saya cuma karangan orang, atau katakanlah propaganda, sekarang terjadi dengan nyata, didepan mata saya sendiri. Ada banyak hal2 pada saat itu, bahkan sebelum saya lahir baru, yang saya alami terlebih dahulu sebelum akhirnya saya temukan ayatnya di alkitab. Tuhan secara langsung menuntun saya untuk menerima Yesus sebagai juru selamat saya, sesuai dengan karakteristik saya. Bayangkan, kenapa Tuhan harus repot2 seperti itu? Simply, karena anugrahNya. Tuhan begitu mengasihi setiap kita, anda dan saya, dan ya, dia sangat mengenal kita secara pribadi. Dengan itu s Dia tahu apa yang kita butuhkan. Dengan itu semua, masih adakah alasan untuk tidak bersyukur dan memberikan yang terbaik dalam hidup ini bagi kemuliaan Tuhan?

Seperti orang tua bijaksana yang mengenal dan mengasihi anak2nya, demikian pula Tuhan mengenal pribadi setiap kita.

Tuesday, March 18, 2008

Teruslah Berdoa

webmaster | 11:46:00 PM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: 1 Tes 17-18
===================

"Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu."

Seringkali kita punya suatu keinginan yg besar bahkan mendesak pikiran kita setiap saat. Ingin sekali rasanya apa yg kita inginkan itu nyata di depan mata kita. Dan sesering keinginan itu datang, sesering itu pula kita banyak berlutut di hadapan Tuhan berdoa meminta agar keinginan kita dikabulkan. Rasanya kalau Tuhan sudah memenuhi suatu keinginan itu, lengkaplah hidup kita. Rasanya juga hal itu yg paling benar buat kita. Tapi pernahkah kita berpikir bahwa semua itu bisa saja bukan yang Tuhan pikirkan buat kita?

Banyak orang salah mengartikan doa. Doa bagi sebagian orang adalah sesi minta-beri. Artinya kita bebas meminta apapun pada Tuhan, dan Tuhan WAJIB memberi. Jika tidak? Tuhan langsung dianggap cuek, tuli, pilih kasih, tidak tanggap atau tidak sayang pada kita. Ada sebuah cerita yang pernah saya baca, mengenai seseorang yang telah mempunyai pekerjaan mapan, tapi belum mendapatkan pasangan hidup yang sesuai. Dalam sekian kali doa, akhirnya dia menyimpulkan kalau Tuhan tidak peduli padanya, karena kebutuhan yang paling ia inginkan seolah2 tidak dijawab. Padahal, jika kita lihat lagi, sebenarnya dalam hal karir dia termasuk yang diberkati, karena begitu banyak orang yang kesulitan untuk menyambung hidupnya karena tidak punya penghasilan.

Teman, dalam setiap sisi kehidupan, berkat Tuhan selalu ada disekitar kita. Selalu ada hal yang patut kita syukuri. Jika anda baru di PHK, anda masih punya keluarga. Jika anda tidak punya keluarga, anda masih punya kesehatan. Jika kesehatan anda sedang terganggu, anda masih punya orang2 yang peduli, dan sebagainya. Artinya, kita harus tetap bersyukur dalam segala hal, apapun kondisi yang sedang kita alami. Soal doa anda belum dijawab? tetaplah berdoa. Terkadang, apa yang paling baik menurut pandangan kita pribadi, belum tentu yang terbaik buat kita dimata Tuhan. Seringkali di masa depan akhirnya kita menyadari bahwa Tuhan sungguh luar biasa mengerti apa yang menjadi kebutuhan kita, meskipun pada saat itu kita belum menyadarinya,lewat kemampuan pikir dan nalar manusia yang serba terbatas ini. Waktunya Tuhan tetaplah yang paling tepat.

Doa, juga bukanlah sebuah sesi minta-beri. Doa merupakan napas rohani, membangun hubungan yang erat dengan Tuhan, yang telah memberikan segalanya buat kita. Doa akan selalu memperkuat roh kita, dan mendekatkan kita dengan Allah. Itulah yang terutama, karena tanpa kita minta pun, sebenarnya Tuhan tahu apa yang menjadi permasalahan kita. Bayangkan jika anda mempunyai teman yang selalu meminta, tanpa pernah berterimakasih, selalu mengeluh, tanpa pernah bersyukur, padahal anda merasa anda telah memberi yang terbaik. Tidakkah itu mengesalkan? Biarlah kehendakNya terjadi, dan bersyukurlah senantiasa. Serahkan semuanya dalam tangan Tuhan, karena Dia tahu apa yang paling baik buat kita, atau buat orang yang kita doakan. Dalam keadaan seberat apapun, dalam masalah serumit apapun, dalam kesedihan sedalam apapun, dalam kepahitan apapun, tetaplah berdoa dengan iman teguh, tetaplah bangun hubungan yang intim dengan Tuhan, rasakan pelukan damai penuh kasih Tuhan buat kita semua yang tetap bersyukur dan bertekun dalam doa.

Doa penuh sentuhan keajaiban, karena lewat doa kita dapat merasakan hubungan yang dekat dengan Tuhan dan merasakan hadiratNya. Jangan pernah berhenti berdoa.

Hari Baru

webmaster | 12:01:00 AM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: Yer 3:22-23
====================
"Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya,selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!"

Siapa sih yang tidak pernah khawatir dalam hidup? di awal2 kehidupan berumah-tangga kami berdua, saya sudah mulai puyeng dihadapkan dengan berbagai pengeluaran. Itu baru bicara soal pengeluaran, belum lagi hal2 lain seperti menjadi kepala rumah tangga yang artinya bertanggung jawab mutlak atas kehidupan keluarga. Ini baru bicara dalam kerangka dua orang yang jadi satu dalam ikatan pernikahan. Bagaimana nanti kalau diberkati dengan adanya anak? Nambah deh pikirannya.. lihat harga susu bayi saja di supermarket sudah bikin bergidik, uang pembangunan untuk TK bisa mencapai 5-10 juta, bagaimana SD, SMP atau SMA? Mendekati masa2 pemilu tahun depan, orang juga mulai khawatir, karena biasanya akan diikuti oleh kenaikan harga2 sembako yang luar biasa. Wah, bisa stres sendiri kalau memikirkan hal2 masa depan seperti itu.

Ya, kegelisahan2 memang selalu ada dalam hidup. Dan sebagai manusia dengan logika dan kemampuan berpikir, semua itu wajar. Tapi sebenarnya kita tidak punya alasan untuk takut atau khawatir, kalau kita ingat bahwa ada Tuhan kita yang penuh kasih setia. Tuhan menyediakan berkat baru setiap pagi bagi kita. Artinya, Tuhan tidak pernah lupa pada kita, tidak pernah meninggalkan kita dan rindu untuk memperbaharui hidup kita setiap hari. Tuhan Yesus pun pernah berkata, "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari." Ini mengajarkan kita untuk tidak berlarut2 dalam masalah, dan jangan terlalu jauh mengkhawatirkan masa depan. Serahkan hidup anda sepenuhnya kepada Tuhan, dan yakinlah, Tuhan selalu datang memberkati anda dengan anugrah yang baru esok hari.

Mungkin ada masa2 dimana kita tenggelam dalam keputusasaan, kebimbangan, kecemasan, mungkin ada masa dimana kita jatuh sakit, merasakan penderitaan, dan sebagainya, tapi dalam situasi yang paling gelap sekalipun, seringkali kita dikejutkan oleh terang kasih setia Tuhan yang tak berkesudahan. Jangan biarkan sukacita pergi meninggalkan hidup anda. Tetaplah bersabar dalam setiap perkara, hadapilah tantangan hidup dengan tegar, dan jangan lepas dari pengharapan, karena kita punya Allah yang penuh kasih setia. Serahkan seluruhnya kepada Tuhan, biarlah Dia menuntun anda dengan berkat yang selalu baru. Jangan khawatir, tidurlah dengan hati damai dan bersukacitalah.

Terang kasih Tuhan mampu menembus ujian hidup yang tergelap sekalipun.

Monday, March 17, 2008

Suami

webmaster | 12:10:00 AM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: Ef 5:25
================

"Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya"

Banyak suami sangat senang membaca ayat Efesus 5:22 secara sepihak. "Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan", menjadikan para suami berlaku sangat absolut dalam keluarga, dan seorang istri tidak lagi punya hak apapun. Padahal, para suami pun punya kewajiban, yang justru sangat krusial dan penting, yaitu mengasihi istrinya seperti halnya Yesus mengasihi jemaat, dan mengorbankan nyawaNya bagi kita semua.

Perjalanan pernikahan kami baru mencapai usia satu bulan, satu minggu dan enam hari. Dalam perjalanan yang masih sangat singkat itu, kami masih mencoba menyesuaikan diri dalam sebuah hidup baru, dimana kami saat ini tidak lagi dua, melainkan satu. Meskipun masa pacaran kami lalui sekitar 7 tahun, dimana harusnya orang sudah saling mengenal sangat dalam, tapi perubahan suasana dan kondisi mengharuskan kami tetap mencari bentuk hubungan yang paling harmonis, bagaimana menyatukan pandangan, keputusan, atau kasarnya, ego masing2. Satu hal yang pasti, kami punya pegangan firman Tuhan.

Ayat diatas menjadi sebuah syarat mutlak bagi saya pribadi, ketika saya memutuskan untuk mengakhiri hidup lajang dan menikahi istri saya sekarang. Saya tahu benar, ketika Tuhan menghendaki para istri untuk tunduk kepada suami mereka seperti kepada Tuhan, itu bukan berarti bahwa suami punya kesempatan untuk menindas istri mereka. Tidak ada opsi bagi pria manapun untuk menindas wanita dalam kehidupan Kekristenan. Justru suami harus mengasihi istri, seperti Yesus Kristus mengasihi jemaat. Artinya, Tuhan menghendaki para suami mengasihi istri dalam suatu kasih yang unconditional. Ketika sang istri tunduk, maka suami harus selalu siap memikirkan apa yang terbaik bagi istrinya, dan juga anak2nya. Bahkan jika harus merelakan nyawa sekalipun. Suami juga harus mampu menjadi imam, menjaga keluarganya untuk senantiasa takut akan Tuhan, dan menciptakan kehangatan dalam rumah tangga. Betapa indahnya sebuah keluarga jika hal ini berjalan dalam sebuah keluarga.

Pernikahan,seperti halnya hidup, adalah sebuah proses. Saya termasuk orang yang masih dalam proses, dan akan terus berproses untuk meneladani kasih Kristus bagi kita semua. Dalam kondisi apapun, bagaimanapun, saya tahu bahwa saya harus memiliki unconditional love (agape, bukan eros), kasih tanpa batas, terhadap istri saya, atau saya tidak akan memutuskan untuk menikah sejak awal. Dalam perjalanannya, saya juga tahu bahwa berbagai krikil atau batu sandungan akan terus datang, tapi yakinlah, jika seseorang berpegang teguh pada Tuhan, mengijinkan Roh Kudus berkarya dalam hidup kita, membiarkan tangan Tuhan menuntun kita, maka berbagai kerikil dan batu sandungan itu tidak akan mampu menghentikan sebuah proses kasih. Semoga proses pembentukan kasih tanpa batas ini juga dapat memberi berkat bagi orang2 disekitar kami, dan jadi sebuah kesaksian bahwa hidup dengan Kristus memang luar biasa indahnya.

Kepuasan tertinggi bagi istri adalah ketika suaminya mencintainya dengan sepenuh hati dan tanpa batas. Siapkah anda menjadi suami sejati?

Saturday, March 15, 2008

Pekerjaan yang Manis

webmaster | 10:13:00 PM | Be the first to comment!
Ayat Bacaan: Mazmur 90:17
======================

"Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu."

Sebagai seorang istri dalam rumah tangga yang baru saja saya dan suami saya jalani, saya memutuskan untuk bekerja di rumah saja. Teman-teman saya semua bekerja di kantor dan ada juga yg menjadi ibu rumah tangga. Saya bukan orang yang mau tok jadi ibu rumah tangga saja, dalam diri saya, saya tetap ingin membantu suami dalam keuangan. Beruntung saya menjalani pekerjaan yang menghasilkan namun tidak harus keluar rumah, dan saya memutuskan, bahwa selain bekerja di rumah, saya juga ingin merangkap jadi ibu rumah tangga. Ternyata bisa saya jalani, suami saya bahkan banyak membantu pekerjaan rumah tangga juga, sehingga saya tidak terlalu terbeban. Namun terkadang saya merasa iri dengan teman-teman yg kerja kantoran (karena jujur, saya pernah punya mimpi menjadi seorang wanita karir juga), mereka bisa berinteraksi dengan orang2 dalam lingkungan kerja mereka, mendapatkan pengetahuan baru, mengenal banyak orang dan tantangan2 lainnya. Sementara saya? di rumah kerja sendiri, lalu memasak, beres-beres rumah, kadang bikinkan suami minuman atau sarapan di pagi hari..tantangannya ya itu-itu saja, paling tantangannya memasak resep baru..

Sampai barusan saya baca sebuah renungan berkata begini: Entah kamu bekerja di luar rumah atau tidak, pekerjaan paling manis yang engkau kerjakan adalah melayani keluargamu. Ketika engkau lakukan itu dalam roh yg benar, mempedulikan mereka-mereka yg kau kasihi adalah berkat bagi mereka sekaligus bagimu sendiri.

Wah, saya kaget juga...masa sih? jadi selama ini saya masak, sapu-sapu rumah, ngepel, bikinin suami sarapan, itu semua melayani tuk Tuhan juga ya? Ternyata semua ini didasarkan pada Yesus yang tugasnya memprioritaskan dirinya melayani orang lain dan ia juga memerintahkan kita untuk melayani sesama kita. Melayani bukan hanya menjadi usher di gereja, tapi arti melayani itu berarti mengasihi juga. Kalau kita tinggal bersama keluarga tapi tidak melayani mereka, bagaimanakah cara untuk membuktikan bahwa kita mengasihi mereka jika tidak dengan melayani mereka? Tiba-tiba saya merasa berharga sekali dengan apa yg saya lakukan dan bersyukur dengan keputusan untuk bekerja di rumah plus merangkap sbg ibu rumah tangga. Asalkan kita melayani keluarga kita dengan didasari rasa sayang yg tulus, artinya kita sudah memberikan korban pujian yg indah untuk Allah kita. Bagaimana kalau anda bekerja di luar? ya, anda tetap harus memberikan waktu untuk keluarga anda, sebab Allah sangat menghargai setiap pelayanan sekecil apapun yg anda lakukan untuk anak anda, suami anda, saudara anda, ibu anda dan juga ayah anda.

Mari nyatakan kasihmu terhadap keluarga dengan melayani mereka sepenuh hatimu.

Friday, March 14, 2008

Sebuah Pertanyaan

webmaster | 12:28:00 AM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: Mark 8:29
===================

Ia bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Petrus: "Engkau adalah Mesias!"

Bayangkan jika anda mengikuti acara kuis. Anda telah menjawab semua pertanyaan dengan benar sejauh ini. Kemudian datang satu pertanyaan, yang oleh pembawa acara disebutkan bahwa jawabanmu terhadap pertanyaan berikut ini dapat mengubah kehidupanmu selamanya. Anda bisa membawa semua hadiah, atau gagal total, semua tergantung dari jawaban anda pada pertanyaan tersebut. Bagaimana rasanya? menegangkan?

Pada suatu ketika Yesus mengajukan sebuah pertanyaan penting kepada murid2Nya. Sebuah pertanyaan sederhana tapi sangat esensial. Saya tidak tahu apabila kita yang mengalaminya, apakah kita tergagap, kaget, bingung, atau malah menganggap itu pertanyaan selintas saja. Tapi Petrus segera menjawab dengan lantang, "Engkau adalah Mesias!" Pada saat itu, menghadapi pertanyaan Yesus, tidak ada satu penguasa di bumi pun yang dapat membantu, mendesak atau memaksa Petrus untuk menjawabnya. Jawabannya sepenuhnya merupakan jawaban pribadi. Bagi Petrus, Yesus adalah Kristus, dan itulah yang ia jawab.

Sekarang jika pertanyaan yang sama diajukan pada anda. Siapakah Yesus bagi anda? Apakah bagi anda Dia adalah Mesias, ataukah hanya seorang nabi biasa, atau bahkan seorang penipu? Apapun jawaban anda tentang Yesus, cara pandang anda akan membentuk karakter anda, dan jelas berpengaruh pada masa depan anda dalam kehidupan berikutnya. Saya berharap semoga teman2 sekalian memilih jawaban yang tepat yang dapat membawa anda sekalian melewati gerbang kekekalan yang penuh damai sejahtera.

Satu pertanyaan yang meskipun sederhana, tapi dapat menentukan masa depan anda. Sudahkah anda memilih jawaban yang tepat?

Thursday, March 13, 2008

Fitur Baru:Prayer Request

webmaster | 4:17:00 AM | Be the first to comment!
Mat 18:19-20
"Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Shalom teman2 semua!

Kita ngebuka fitur baru, dimana teman2 yang butuh dukungan doa dapat kami bantu dalam doa lewat fitur ini. Letak fitur nya ada disebelah kanan atas halaman situs ini, klik aja banner Prayer Requestnya. Kami akan mendoakan setiap harinya, dan ini akan jadi komitmen kami untuk melayani saudara-saudara seiman. Semoga kita semua senantiasa bertumbuh dalam iman akan Kristus.

Tuhan Yesus memberkati.

Singa Dalam Bentuk Domba

webmaster | 12:56:00 AM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: Yes 53:7
======================
"Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya."

Keadilan di muka bumi semakin lama semakin menjadi sesuatu yang sulit untuk diperoleh. Bayangkan ketika seseorang dibantai massa karena mencuri seekor ayam untuk menyambung hidupnya, ada orang2 yang bebas berkeliaran dan malah tetap terhormat meskipun telah melakukan korupsi miliaran. Itu baru satu contoh kecil dari realita yang terjadi di masyarakat. Sering juga kita dapati adanya anak emas dalam satu keluarga, sedangkan saudara2nya, meskipun berasal dari rahim yang sama, mendapat perhatian lebih rendah ketimbang sang anak emas. Betapa kita terkadang ingin berteriak lantang menghadapi berbagai ketidakadilan disekitar kita, betapa seringnya kita setidaknya mengeluh dan menggerutu, atau ada juga yang protes bahkan tampil vokal dengan demonstrasi, pembangkangan dan sebagainya, dalam struktur masyarakat yang terkecil hingga terbesar.

Sebuah nubuatan Yesaya menggambarkan apa yang dialami Yesus sekian ratus tahun setelah masanya. Setelah Yesus mengalami penyiksaan dan sedang dalam persiapan untuk disalibkan, sebenarnya Yesus mempunyai kesempatan untuk membela diriNya sendiri. Yesus memang sebenarnya tidak bersalah, dan jika mau, Dia dapat menghancurkan seluruh pendakwaNya dengan sangat mudah. Tapi Yesus tidak berbuat demikian. Dia patuh terhadap rencana Bapanya dan tetap menutup mulut hingga mati di kayu salib. Yesus mengambil alih semua dosa dan kesalahan2 manusia bersamaNya. Dan pengorbananNya telah membuka jalan yang baru bagi kita untuk masuk ke hadirat Allah Yang Maha Suci. Tidak ada lagi tabir yang menghalangi siapapun yang ingin datang pada Tuhan. Sebuah pemulihan hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta. Sungguh luar biasa. Bayangkan jika kita yang berada di posisi Yesus pada saat itu. Seberapa jauh kah kita mampu bertahan? Akankah kita tetap patuh setelah melewati berbagai siksaan, aniaya dan tuduhan yang sama sekali tidak kita lakukan? sebandingkah hal tersebut dengan apa yang kita alami hari2 ini?

Sebuah pribadi yang kuat, bukanlah pribadi yang bereaksi paling hebat terhadap segala bentuk ketidakadilan. Pribadi yang kuat bukanlah pribadi yang berteriak paling keras dan tampil paling depan menyuarakan betapa tidak adilnya hidup ini. Manusia yang paling kuat, adalah orang yang secara diam tetap mematuhi Tuhan, dalam kondisi apapun, dalam resiko apapun, meski diatasnya dijatuhkan tuduhan2 yang tidak ia perbuat. Ketika anda melakukan hal ini, anda bukanlah hanya seekor domba yang lemah, tetapi gagah berani dan kuat seperti seekor singa.

Jadilah pribadi yang kuat dengan menjadi rendah hati

Wednesday, March 12, 2008

Kebencian

webmaster | 1:12:00 AM | Be the first to comment!

Ayat bacaan: 1 Yoh 3:15
=======================
"Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya."


Sadar atau tidak, seringkali kita menerapkan standar ganda dalam hidup kita. Jika kita melakukan kesalahan pada seseorang, kita tentu berharap agar kita dimaafkan secepatnya. Tapi disisi lain, jika ada orang yang bersalah pada kita, masih banyak diantara kita yang sangat sulit memaafkan orang itu. Sulitnya memaafkan dapat berujung pada sebuah kebencian. Ada banyak orang yang sulit untuk berkembang atau sulit untuk melanjutkan hidupnya, hanya karena mereka mempunyai beberapa orang yang sangat sulit untuk dimaafkan. Atau mungkin kita juga sering melihat atau mendengar betapa diantara saudara kandung terjadi permusuhan yang begitu dalam sehingga kata maaf tidak lagi ada dalam kamus mereka. Saya mengenal dua saudara kandung yang sempat hampir saling bunuh. Itu fakta yang mungkin banyak kita jumpai dalam kehidupan kita sehari2.

Diantara banyak ayat bernada keras dalam alkitab, salah satunya adalah perihal membenci. Dengan tegas tertulis bahwa seorang yang membenci saudaranya disamakan dengan seorang pembunuh. Di dalam ayat lain juga tertulis bahwa jika seseorang membenci saudaranya, dia berada dalam kegelapan. Tuhan tentu tidak main2 mengenai hal ini.

Saya sangat mengerti, terkadang kita merasa kesal terhadap seseorang yang tetap saja membuat masalah meskipun sudah berulang kali kita maafkan. Dan mungkin saja ada yang berpikir bahwa saya menulis seperti ini sepertinya mudah, karena saya tidak merasakan bagaimana sakitnya dikecewakan atau dilukai seseorang. Percayalah, saya sama seperti anda, yang seringkali mengalami kekecewaan terhadap seseorang. Dan sayapun hingga saat ini masih dalam tahap melatih diri untuk lebih bisa mengampuni. Saya percaya, jika hati kita sungguh2 ingin memaafkan, sesulit apapun, ada Roh Kudus yang akan membantu kita dalam proses tersebut. Yang penting kita tidak mengeraskan hati dan mau belajar memaafkan tanpa batas. Tuhan Yesus pun dalam menjawab pertanyaan Petrus tentang berapa kali batas dia harus mengampuni saudaranya, Yesus menjawab tujuh puluh kali tujuh kali, yang maksudnya tanpa batas.

Sebuah kebencian terhadap seseorang, selain bisa mendatangkan kutuk bagi orang tersebut, juga dapat menimbulkan penyakit didalam tubuh kita. Kita harus mau belajar untuk memaafkan dan mengasihi saudara kita, bukan hanya saudara kandung, sepupu, famili dan lain2, tetapi saudara2 kita sesama manusia tanpa terkecuali. Kalaupun saat ini hal tersebut sulit untuk dilakukan, berdoalah, dan minta Tuhan membantu proses itu. Jangan keraskan hati, dan mari kita sama2 belajar untuk mengampuni dan mengasihi sesama manusia, seperti juga Yesus yang sudah lebih dulu mengasihi kita semua. Tuhan akan selalu beserta kita dalam prosesnya.

Kebencian atau tidak memaafkan tidak akan memberi hasil apa2 selain kepahitan, kesedihan dan kegelisahan berkepanjangan. Mari kita teladani Yesus yang selalu mengasihi kita semua mulai hari ini.

Tuesday, March 11, 2008

Kesempatan yang Sama

webmaster | 1:15:00 AM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: Luk 16:31
===================

"Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati."

Ada satu perbincangan dengan teman yang belum mengenal Yesus. Katanya kira-kira begini: Seandainya Yesus memang jalan keselamatan, Dia tidak adil. Ada orang yang memang dilahirkan dalam keluarga yang percaya Yesus, dan mereka tentu mengenal Yesus sejak kecil dan dengan sendirinya jauh lebih mudah untuk mengerti, ketimbang orang yang dilahirkan dalam lingkungan yang menganut kepercayaan lain. Adalah sulit untuk merubah sesuatu yang telah didoktrin sejak kecil.

Secara manusiawi, tentu wajar punya pemikiran seperti itu. Pada satu saat, saya diingatkan tentang kisah si miskin Lazarus dan orang kaya. Perikop mengenai kisah ini di Luk 16:19-31 menceritakan bagaimana Lazarus yang penuh borok dan hina di mata manusia, ternyata hidupnya berkenan di hadapan Tuhan. Orang kaya yang menderita di alam maut dalam nyala api kemudian melihat Lazarus tengah duduk dipangkuan Abraham, dan mengucapkan penyesalannya. Tentu saja semuanya sudah terlambat. Orang kaya itu kemudian memikirkan saudara2nya, dan meminta agar Lazarus kembali ke dunia dan mengingatkan saudara2nya yg lain. Abraham pun mengatakan bahwa banyak kesaksian Musa dan nabi2 lainnya yang seharusnya cukup untuk membuat orang percaya.


Ya, coba lihat disekeliling kita, begitu banyak kesaksian dan hal2 yang seharusnya lebih dari cukup untuk membuktikan kasih dan cinta Allah pada kita semua, tanpa terkecuali. Tapi jika kita mengeraskan hati dan menutup mata, maka hal sebesar apapun tentu tidak akan berarti apa2. Pemikiran tentang ketidakadilan Tuhan diatas sebenarnya tidak beralasan, karena dalam perjalanan hidup ini, kita semua sebenarnya punya kesempatan yang sama untuk mengenal Dia, tanpa peduli siapa, dimana dan dari mana kita semua berasal. Artinya, sekalipun anda berasal dari keluarga yang belum percaya Yesus, banyak kesaksian di muka bumi ini dari masa ke masa yang bisa dijadikan bukti mengenai kuasa Yesus. Sebaliknya pun demikian. Dari keluarga yang percaya Yesus pun, seseorang bisa berpaling dari Yesus setiap saat. Orang biasa sampai gembala sekalipun bisa tergelincir, karena iblis terus menerus berusaha mempengaruhi semua orang tanpa terkecuali. Tuhan memberikan kehendak bebas pada setiap orang. Tuhan juga senantiasa mengetuk pintu hati semua orang, termasuk saya dan anda untuk percaya padaNya dan menerima kasih karuniaNya yang berlimpah. It's all up to us.

Saya berdoa malam ini, biarlah saudara2 kita, terutama orang2 yang dekat dengan kita atau yang sempat berpaling dari Dia dijamah hatinya, dilunakkan, agar mereka juga menerima berkat dari Tuhan, dan selamat dari siksaan di neraka. Selagi masih ada kesempatan, bertobatlah jika ada yang telah tawar hatinya, dan doakan keluarga dan teman2 kita juga agar mereka semua selamat dan mendapat kehidupan kekal di surga nantinya.


Kita tidak akan mampu melihat berbagai kesaksian dan bukti kasih Yesus jika kita memiliki hati yang keras dan mata yang tidak melihat. Percayalah padaNya sebelum semuanya terlambat.

Monday, March 3, 2008

Tercorengnya Arti Cinta

webmaster | 10:50:00 PM | Be the first to comment!
Ayat Bacaan: YOHANES 15:17
=====================

"Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain."

Saya merasa heran, kenapa ya hari-hari ini banyak sekali lagu sekuler yang liriknya meremehkan "arti cinta". Dari mulai lirik mengenai memiliki selingkuhan, diselingkuhi, sampai lirik yang menyatakan kurang lebih begini, "jangan berharap terlalu jauh karena aku hanya coba2 saja", "aku punya lelaki cadangan", dan sebagainya..duh saya dengernya terganggu loh. Tidak hanya liriknya yang memakai gaya bahasa anak gaul jaman sekarang, tapi maknanya sama sekali tidak mendidik anak-anak generasi kita. Artinya, lagu-lagu tersebut mengajarkan generasi sekarang untuk "tidak apa-apa selingkuh", "tidak apa-apa pacaran untuk main-main saja", "jangan serius2 amat sama yg namanya cinta."

Arti cinta di dalam lagu-lagu tersebut sungguh diremehkan, agaknya pesan yang ingin disampaikan supaya kita jangan jatuh cinta, karena cinta itu menyakitkan. Memang manusia sudah membuat arti cinta jadi lain, lebih banyak rasa sakit yang didapatkan dari mencintai ketimbang tidak mencintai. Tapi sebagai anak-anak Tuhan, haruskah kita terbawa-bawa arus yang sama? untuk tidak mencintai ketimbang mencintai? wah, gawat yah kalo begitu. In the bigger picture, bayangkan dunia tanpa cinta? bukankah peperangan di seluruh belahan dunia ini terjadinya karena tidak ada cinta, jadi ingat lagu "where is the Love". Sampai-sampai manusia menanyakan: dimana sih cinta? Sedangkan Allah kita mengajarkan: "Kasihilah seorang akan yang lain." Mengasihi berarti juga tidak menyakiti, tidak mengecewakan dan menghormati orang itu. Jadi, sebaiknya kita sebagai garam dan terang dunia membuktikan kepada dunia bahwa cinta itu bukan untuk main-main, bukan untuk berpura-pura, tapi mencintai bahkan mengasihi sesama adalah hal yang harus kita sebarkan kepada sesama kita; teman, keluarga, pacar, istri, suami, bahkan musuh! Allah kita memang luar biasa bukan?

Menyimpan Perasaan

webmaster | 1:06:00 AM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: Mzm 119:28
====================

"Jiwaku menangis karena duka hati, teguhkanlah aku sesuai dengan firmanMu."

Betapa sering kita mendengar seorang ibu berkata "kamu sudah besar, jangan menangis." atau jika ada pria yang menangis, orang akan berkata, "masa pria menangis?" Benarkah jika kita dewasa, kita harus memendam perasaan2 kita, hidup tanpa ekspresi dan menekan habis semua kepedihan di dalam diri kita? Apakah benar bahwa kita akan terlihat sangat jantan, cowo banget, atau malah luar biasa mengagumkan jika kita menyingkirkan air mata dalam hidup ini?

Hidup memang terkadang penuh dengan kekecewaan, kepedihan, kepahitan ataupun kesedihan. Manusia diciptakan Tuhan sebagai mahluk yang punya perasaan juga supaya manusia mampu bereaksi terhadap berbagai momen dalam kehidupan. Termasuk di dalamnya menangis. Ya, menangis jika dalam porsi yang tepat, dapat memberi kelegaan, ketika semua rasa pedih dan kecewa tadi ditumpahkan keluar lewat air mata.

Tapi kita juga harus ingat bahwa Tuhan menginginkan kita untuk datang padaNya membawa segala kepedihan dan tidak merasakan kesakitan kita sendiri. Bersikap tegar itu baik, tetapi kemampuan manusia juga ada batasnya. Pada satu titik tertentu, semua itu mungkin akan memberi kesusahan dan dapat berakibat fatal, apabila kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri sebagai manusia.

Teman, jika diantara anda ada yang sedang mengalami berbagai masalah atau berbeban berat, dan anda tidak punya tempat untuk berkeluh kesah dan berbagi, datanglah pada Tuhan. Bawalah semua kesedihan itu padaNya, dan yakinlah, Dia akan mengambil kesedihan itu dan memberi anda kekuatan. Jika anda ingin menangis didepanNya, menangislah. Keluarkan isi hatimu, karena Tuhan tidak pernah menganggap anda terlalu tua untuk menangis di bahuNya. Dia adalah Bapa yang penuh kasih dan peduli. Tidak perlu gengsi, malu, takut dan ragu. Tidak perlu bingung bagaimana rangkaian kata yang harus anda susun untuk itu. Datanglah padaNya, ambil waktu untuk berbicara pada Tuhan, dan Tuhan akan menguatkan dan melegakan anda.

Cinta kasih Tuhan akan selalu memberi kelegaan. Datanglah dan menangislah di bahuNya.

Saturday, March 1, 2008

Agama Buka yang Terpenting

webmaster | 9:30:00 PM | Be the first to comment!
Ayat bacaan: Kol 2:16-17
====================

"Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun hari Sabat;semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang, sedang wujudnya ialah Kristus."

Salah seorang paman saya sejak awal mengarahkan anak2nya untuk menganut agama mayoritas di negara ini, sementara dirinya sendiri termasuk orang yang tidak menganut agama apapun. Alasannya sederhana: "selama masih hidup di negara ini, selalu lebih aman jika di KTP nantinya tercantum agama yang dianut mayoritas. Ketika saya menanyakan lebih jauh, dia menjabarkan hal2 seperti ketakutannya akan pembantaian umat beragama minoritas, berbagai demo mengatasnamakan agama, atau tudingan2 kristenisasi yang menurutnya dapat beresiko bagi keselamatan jiwa anak2nya. Selain itu, katanya, bayangkanlah kemudahan2 yang bisa didapat jika anda punya label mayoritas, jalan bebas hambatan akan terbentang.

Agama sejatinya mengacu pada sebuah sebuah proses untuk menjangkau Tuhan lewat upaya dan kemampuan manusia. Yang terjadi kemudian? agama seringkali berubah fungsi menjadi atribut yang penting bagi pergaulan, bagi kehidupan duniawi, pertemanan, pamor, kedudukan dan status sosial seseorang. Dan hal ini terjadi di agama manapun, tanpa terkecuali. Begitu banyak orang mengatasnamakan agama lalu menindas penganut agama lain di dunia ini, begitu banyak orang mengklaim agamanya lah yang paling benar, lantas yang lain pasti masuk neraka. Padahal siapakah kita yang berhak menghakimi perjalanan akhir seseorang? Ada banyak orang yang terlalu mencintai agamanya, sehingga dengan mudah mereka dapat menghakimi seseorang dengan pandangan berbeda, atau malah jauh lebih mencintai atribut dan label ketimbang tujuan utama menganut sebuah agama. Atau pola pikir bahwa gerejanya adalah yang terbaik, cara beribadatnya yang terbaik, bentuk prosesinya terbaik, pendetanya lebih pintar ngomong, altarnya lebih keren, dan lain sebagainya. Inilah sebuah bentuk yang dapat timbul, apabila kita mendasarkan keimanan hanya pada bentuk lahiriah duniawi saja.

Kristiani bukan soal agama. Terlepas dari semua proses dan denominasi yang berbeda2, yang terpenting adalah hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Dan hubungan itu, didasarkan pada kasih karunia Tuhan yang menyentuh kita masing2 setiap saat, dan tak berkesudahan. Membangun hubungan dengan Tuhan, mendengar kata hati Tuhan, membiarkan Tuhan menuntun dan berbicara pada anda setiap hari, itulah hal yang terpenting. Label agama adalah hal yang duniawi sifatnya. Yang penting adalah percaya Yesus adalah juru selamat pribadi anda, hidup sesuai dengan keinginan Tuhan, selalu berupaya setiap saat menjadi biji mataNya, menjadi garam dan terang di dunia, dan membagi kasih kepada sesama seperti halnya anda dikasihi Tuhan. Label atau atribut apapun itu tidak berarti apa2 dalam hubungan kita dengan Allah.


Bukan atributnya yang terpenting, melainkan hubungan antara kita dengan Tuhan lah yang harus diutamakan.

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker