Sunday, October 29, 2017

Tertindas Itu Baik? (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Mazmur 119:71
==========================
"Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu."

Kapan kita berkata bahwa Tuhan itu baik? Puji Tuhan kalau kita bisa mengatakan hal itu dengan tulus dalam segala keadaan, baik atau buruk. Banyak orang yang mudah berkata seperti itu saat hidup sedang aman dan lancar, tapi menjadi sangat sulit pada waktu kita ditimpa masalah, sedang susah atau berada dalam keadaan tertindas. Tadinya Tuhan dikatakan baik, tapi mereka segera merubah pandangannya saat hidup sedang berada pada titik yang kurang atau tidak baik. Mereka beralih pada sikap bersungut-sungut, mengeluh lantas kecewa kepada  Tuhan bahkan tidak jarang yang kemudian meragukan eksistensiNya. Sebagian menuduh Tuhan sedang berlaku tidak adil, bertindak semena-mena, kejam terhadap mereka.

Tidak ada satupun dari kita yang ingin mengalami hidup sulit. Tidak ada yang suka menderita, tapi ada kalanya kita harus masuk kesana. Bisa jadi karena kesalahan kita sendiri tapi bisa juga sebagai bagian dari proses pembentukan/pemurnian dari Tuhan agar kita bisa menjadi pribadi baru yang benar hidupnya. Satu hal yang penting, meskipun kondisi tidak baik saat ini datang dari kesalahan kita sendiri, Tuhan bisa pakai itu sebagai sarana untuk membentuk kita kalau kita menyikapinya dengan benar. Jangan sampai kita malah melakukan tindakan-tindakan yang lebih memperburuk keadaan karena kita salah menyikapinya.

Seperti yang kita lihat kemarin, ada waktu dimana Tuhan merasa perlu untuk membentuk ulang kita. Renovasi ini diperlukan untuk membuat kita menjadi lebih baik sebagai wujud dari besarnya kasih Tuhan pada kita. Hal-hal yang buruk, titik lemah kita, kebiasaan-kebiasaan jelek yang kerap membuat kita terus jatuh ke lubang yang sama dikikis dan dihancurkan, supaya kita tidak lagi terhalang untuk bertumbuh dan menerima kasih karunia Tuhan hingga kekekalan. Ibarat pohon dikikis atau ditebang, tentu bisa ada luka dan rasa sakit yang bisa membuat kita menderita. Tapi kalau semua hal buruk itu ternyata merintangi kita untuk menerima segala sesuatu dari Tuhan, kalau sampai membuat kita jauh dari rencana Tuhan, bukankah lebih baik bagi kita untuk mengalami proses itu? Tertindas, tertekan itu tidak enak. Tapi ada hal-hal positif yang bisa kita dapati disana yang justru jarang bisa kita peroleh saat hidup sedang baik. Salah satunya adalah bahwa dalam keadaan tertindas, kita justru bisa belajar banyak tentang ketetapan Tuhan.

Hal itu juga disadari oleh Pemazmur. Tidak jelas siapa yang menulis Mazmur 119 yang salah satu ayatnya saya ambil sebagai ayat bacaan hari ini. Mazmur ini adalah mazmur terpanjang sekaligus pasal terpanjang dalam keseluruhan Alkitab. Salah satu pesan penting dalam Mazmur ini adalah mengajarkan kepada kita akan kepatuhan sepenuhnya kepada Tuhan dalam kondisi apapun. Penulis Mazmur 119 ini sudah melalui pengalaman spiritual untuk sampai kepada sebuah penundukan diri dan pemahaman dengan menyikapi masa-masa tertindas dengan positif.

Mari kita lihat serangkaian ayat berikut:

"Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu. Engkau baik dan berbuat baik; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku. Orang yang kurang ajar menodai aku dengan dusta, tetapi aku, dengan segenap hati aku akan memegang titah-titah-Mu. Hati mereka tebal seperti lemak, tetapi aku, Taurat-Mu ialah kesukaanku. Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih dari pada ribuan keping emas dan perak." (Mazmur 119:67-72).

Kita bisa melihat bahwa titik balik dari Penulis Mazmur ini adalah saat ia masuk ke dalam kondisi tertindas. Kalau dulunya kehidupannya masih banyak yang menyimpang alias melanggar ketetapan Tuhan, tapi ia bersyukur masuk ke dalam keadaan tertindas karena disana ia dipulihkan, dibentuk ulang menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Keadaan tertindas membuatnya belajar banyak tentang ketetapan-ketetapan Tuhan. Ia belajar berpegang pada janji Tuhan yang menunjukkan pertumbuhan imannya.

Tertindas tidaklah enak. Kita seringkali harus menerima atau menelan saja perilaku semena-mena orang yang berbuat jahat pada kita. Tapi saat berada dalam kondisi seperti itu, ketimbang mengeluh, marah, kecewa atau malah pahit, kita bisa belajar dari Pemamzur yang mengambil sikap positif untuk menggali keuntungan yang justru jarang bisa didapat pada saat baik, yaitu belajar banyak tentang ketetapan Tuhan. Belajar bahwa kita harus bersabar, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan, jangan mudah marah atau lekas tersinggung, dan hidup berpegang pada iman dalam segala situasi dan kondisi. Belajar menyerahkan keadilan pada Tuhan dan tidak main hakim sendiri, belajar menyadari betapa besarnya harga ketetapan dan ajaran Tuhan itu, sehingga ia tidak lagi menyia-nyiakannya.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker