(sambungan)
Dalam hal teman saya di atas, apa yang menjadi "bakul dan tempat adonan"nya adalah dunia musik: panggung dan rekaman. Dan Tuhan memberkati pekerjaannya sebagai pemusik dengan luar biasa. Karirnya yang meningkat dengan pesat sudah merupakan berkat yang sungguh besar, dan itu pun masih ditambah lagi dengan pengalaman diatas yang ia jadikan sebagai kesaksiannya.
Kalau kita mundur sedikit maka kita akan menemukan juga janji Tuhan berikut: "Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang." (ay 3). Tuhan berkati kita di tempat dimana kita tinggal dan berkati usaha atau bidang pekerjaan kita. Lalu "TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu." (ay 8). Semua ini merupakan rangkaian dari janji berkat dari Tuhan sendiri kepada umatNya yang berhubungan dengan profesi atau bidang pekerjaan kita. Jadi jelas, Tuhan memberkati profesi, karenanya profesi juga punya nilai-nilai spiritual dan bersifat rohani.
Janji berkat yang secara intensitas semakin besar dalam Ulangan 28:1-14 itu jelas berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali. Tetapi jangan lupa bahwa ada syarat yang harus kita lakukan agar kita bisa menuai janji Tuhan itu, yaitu "Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini." (ay 1). Bagaimana kalau kita melakukan sebaliknya, tidak mendengarkan suara Tuhan, tidak melakukan perintahnya dengan setia? Yang kita dapat bukan berkat tapi kutuk. Lihatlah betapa mengerikan daftar kutuk dalam ayat 15-46. Akan halnya berkat pada bakul dan tempat adonan, kebalikannya versi kutuk adalah seperti ini: "Terkutuklah bakulmu dan tempat adonanmu." (ay 17). Tidak satupun dari kita yang mau mendapat kutuk bukan? Kalau begitu, saatnya kita memandang serius kehidupan kita supaya tetap berpegang pada kebenaran, salah satunya adalah mengenai profesi sebagai bagian penting dari kegiatan rohani kita.
Satu hal lagi yang patut untuk dicatat adalah penyerahan dirinya secara total kepada Tuhan. Di saat genting sekalipun ia tidak tenggelam dalam kekhawatiran dan masih bisa dengan tenang menyerahkan seluruh penampilannya ke dalam tangan Tuhan. Dengan kata lain, ia memilih untuk mengandalkan Tuhan, dan itu sungguh merupakan pilihan yang tepat. Firman Tuhan berkata: "Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!" (Yeremia 17:7). Kita bisa saja merasa tahu apa yang terbaik bagi kita atau untuk kita lakukan, tetapi Tuhan sebagai Pencipta kita jelas lebih tahu. Menyerahkan ke dalam tanganNya, memilih untuk mengandalkan Tuhan akan mengarahkan kita untuk mengalami pencapaian-pencapaian besar hingga berbagai bentuk mukjizat dalam apapun yang kita lakukan.
Apapun yang anda jalani sebagai profesi baik tinggi maupun rendah, selama tidak bertentangan dengan Firman Tuhan, semua itu sanggup Dia berkati secara berlimpah. Di tangan Tuhan usaha sekecil apapun bisa berbuah secara luar biasa. Kuncinya adalah mendengarkan baik-baik suara Tuhan dan melakukan dengan setia segala perintahNya. Disamping itu jangan lupakan pula bahwa kita bisa mendapatkan yang terbaik ketika kita mengandalkan dan menaruh harapan kita pada Tuhan. Mengapa? Sekali lagi, sebab Tuhanlah satu-satunya yang mengetahui apa yang terbaik untuk kita. MukjizatNya bisa turun kapan saja, dimana saja, dalam bentuk apa saja yang Dia inginkan. Kita pun bisa terkaget-kaget jika ini terjadi, karena "..seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9).
Teman saya sudah mengalami mukjizat yang tidak terpikirkan sebelumnya di 'bakul dan adonannya' alias panggung, tempat dimana ia menjalankan profesinya. Ia membuktikan betapa luar biasanya kalau Tuhan memberkati pekerjaan kita, yang bisa menjadi kesaksian bagi kita agar kita memandang dan menjalankan profesi sebagai sesuatu yang rohani. Menyambung renungan terdahulu, bukankah kisah teman saya di awal juga menyatakan dengan terang nilai spiritual dari bekerja? Dimana dan apapun pun bakul dan adonan anda, Tuhan siap salurkan berkatNya disana. Tuhan akan dengan senang hati hadir di atas panggung-panggung kehidupan anda.
"Bergembiralah, karena TUHAN Allahmu telah memberkati hasil tanah dan pekerjaanmu." (Ulangan 16:15b)
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Profesi, Ladang, Bakul dan tempat Adonan (2)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment