(sambungan)
Apa sebenarnya arti kata 'mengusahakan'? Kalau mengacu pada kamus, kata mengusahakan mencakup 4 hal, yaitu:
1. mengerjakan
2. mengikhtiarkan , yang artinya berpikir sekeras-kerasnya, sedalam-dalamnya untuk memecahkan masalah atau mencari solusi
3. melakukan sesuatu dengan sangat serius/sungguh-sungguh
4. membuat/menciptakan sesuatu
Keempat poin diatas menunjukkan bahwa 'mengusahakan' bukanlah sebuah hal yang sepele. Jika Tuhan meminta kita untuk mengusahakan kesejahteraan kota dimana kita ditempatkan, itu artinya keempat hal di atas haruslah menjadi bagian dari fokus kita dalam melakukan sesuatu. Benar, mengusahakan kesejahteraan kota bisa dilakukan lewat banyak hal. Jika anda membantu orang di sekitar anda, itu adalah bagian dari usaha meningkatkan kesejahteraan atas satu bagian dari kota. Tapi jangan lupa bahwa anda bisa melakukan hal tersebut lewat panggilan anda yang secara spesifik sudah Tuhan berikan jauh sebelum anda diciptakan, dan tentu saja, anda bisa melakukannya atau mengusahakannya lewat profesi atau pekerjaan anda hari ini. Jadi dalam kekristenan, pekerjaan bukanlah sekedar kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita dan keluarga, tetapi juga berbuat sesuatu sebagai bagian dari kontribusi dan peran serta kita secara aktif untuk pembangunan kesejahteraan di manapun kita ditempatkan. Jika kita menyadari benar akan hal ini, tentu kita akan memandang profesi kita dengan kacamata berbeda. Kita tidak akan main-main lagi dengan pekerjaan kita dan akan berpikir dua-tiga kali untuk mengisinya dengan perbuatan-perbuatan yang buruk, yang tentunya akan kontraproduktif dengan usaha untuk mensejahterakan kota.
Sudah sadarkah kita akan panggilan tugas yang satu ini? Kenyataannya, ada banyak orang percaya bahkan bait dimana mereka bertumbuh yang malas atau takut keluar dari balik dinding-dindingnya untuk menjangkau kehidupan di luar sana dengan perbuatan nyata. Banyak yang mengira bahwa rajin mendoakan saja sudah cukup. Sepintas terlihat sangat baik. Mendoakan, bukankah itu baik? Tentu. Tapi ayat hari ini mengatakan bahwa mendoakan saja tidaklah cukup. Masalahnya, banyak yang hanya mau mendoakan karena itu mudah dilakukan, tidak perlu repot-repot mengeluarkan tenaga, gratis alias tidak membutuhkan biaya, tidak pula mendatangkan resiko saat bersinggungan dengan orang-orang diluar sana.
Mendoakan kota dan bangsa, itu alkitabiah. Itu bahkan wajib kita lakukan. Tetapi sadarilah bahwa Firman Tuhan dalam Yeremia 29:7 mengajak kita untuk kembali menyadari apa yang sebenarnya diinginkan Tuhan untuk kita lakukan. Kita harus melihatnya secara utuh, bukan terpisah-pisah yang bisa dipilih. Seberapa jauh gereja dan umat Tuhan mau berfungsi nyata dalam kehidupan disekitarnya demi mengusahakan kesejahteraan kota seperti panggilan Tuhan itu hari ini? Mendoakan itu tentu sangat penting. Tapi sebuah tindakan nyata, peran aktif umat Tuhan juga merupakan sesuatu yang sangat penting untuk dipikirkan, diikhtiarkan, dikerjakan dan diciptakan, alias diusahakan. Begitu pentingnya bahkan kata "usahakan" itu diletakkan di depan. Sekali lagi, profesi atau pekerjaan kita seharusnya menjadi garda terdepan kita untuk melakukan Firman dalam kitab Yeremia ini.
Lalu, mungkin ada yang beranggapan bahwa kita tidak harus melakukannya karena kita sendiri masih sulit untuk hidup dalam kemerdekaan di negara yang sudah 70 tahun lebih merdeka ini. "Hak asasi saya saja dirampas, kota atau bahkan negara masih belum sanggup berbuat apa-apa akan hal ini, kalau tidak malah ikut mengorbankan minoritas yang segelintir jumlahnya. Tapi lihatlah, bukankah para rasul juga hidup dalam keadaan atau kondisi yang sama, bahkan lebih buruk keadaannya? Bahkan Tuhan Yesus sendiri mengalami penindasan dan ketidak adilan itu dengan tingkat kesadisan yang luar biasa ekstrim. Tapi mereka tidak mengutuki kota, tidak juga melupakan, melainkan tetap mendoakan, memberkati dan juga mengusahakan banyak hal lewat perbuatan nyata. Kalau Yesus, para murid dan rasul tahu bahwa itu wajib, alasan apa yang cukup bagi kita untuk hanya berpangku tangan, atau menggantungkan keseriusan kita mengusahakan kesejahteraan kota pada apa yang kita dapat dari sana?
Firman ini berlaku bagi semua dan dalam segala kondisi. Firmannya tidak mengatakan: "Selama kota itu baik, usahakanlah kesejahteraan kotanya, dan berdoalah untuknya." Bukan, bukan itu bunyinya. Firmannya berkata: "Usahakanlah kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang, dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN". Tidak ada ketergantungan atau syarat kondisi disana. Artinya, apapun alasannya, mengusahakan kesejahteraan kota dan mendoakan kota itu merupakan kewajiban yang tidak boleh tidak, harus kita lakukan.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Memberkati Kota lewat Profesi (2)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment