Thursday, October 5, 2017

Profesi, Ladang, Bakul dan tempat Adonan (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Ulangan 28:5
===================
"Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu."

Ada teman saya seorang musisi yang menceritakan pengalaman menarik. Suatu kali ia harus tampil di sebuah acara. Ia sudah menyusun tim, sudah latihan, tapi di saat terakhir teman-temannya mendadak tidak bisa tampil pada hari H. Ada yang ibunya masuk rumah sakit, ada yang cedera, ada yang bentrok jadwal. Tak pelak ia langsung kelabakan mencari pengganti, yang tentu saja tidak mudah karena waktunya sudah mepet. Setelah berusaha keras tanya sana sini, akhirnya ia berhasil mengumpulkan pemain yang jumlahnya dibawah rencana semula. Mereka tidak lagi sempat latihan karena semua punya kesibukan masing-masing. Daftar lagu pun terpaksa diganti, mencari lagu yang semua pemain tahu. Gambaran musiknya cuma dibahas via whatsapp, dan mereka pun siap tidak siap harus tampil. Pada saat tampil, teman saya mengaku sempat mulas karena mereka naik panggung tanpa latihan dan persiapan apa-apa. Tapi beberapa detik sebelum ia mulai, ia berdoa singkat dan menyerahkan penampilannya bersama teman-teman ke dalam tangan Tuhan. Ia mengucap syukur karena ia masih berhasil mendapatkan teman-teman sehingga tidak harus membatalkan partisipasinya juga untuk kesempatan yang diberikan Tuhan, lalu minta tuntunan Roh Kudus. Ia berkata bahwa ada rasa hangat dalam dirinya yang membuat semua rasa nervousnya menurun drastis digantikan ketenangan. Dan ia pun mulai bermain.

Tanpa latihan, dengan persiapan yang jauh dari cukup. Lagu masih diutak-atik sesaat sebelum naik panggung. Apa yang terjadi? Ia berkata bahwa bagaikan ada yang menuntun, permainannya bersama teman-teman baru dadakan ternyata luar biasa sukses. Penonton merespon dengan sangat meriah hingga selesai. Ia bercerita bahwa pada saat bermain, mereka sendiri bingung bisa padu dan kompak seolah-olah sudah latihan sejak lama. "Kami saling pandang karena heran selagi main." katanya. Teman saya ini berkata, meski heran, ia tahu bahwa itu karena Tuhan. Tuhan memberkati pekerjaannya sejak semula dan Tuhan hadir disana bersama mereka. Heran, kaget karena kami mainnya jauh melebihi ekspektasi, tapi sangat bersyukur karena Roh Tuhan memampukan kami untuk bermain seperti itu. Ia begitu puas dengan tim barunya sampai-sampai ia mengajak rekan-rekannya masuk ke dapur rekaman. "Itu pengalaman luar biasa yang membuktikan bahwa Tuhan memberkati profesi saya, saya tidak akan pernah lupakan." katanya.

In the nick of time, at the critical moment, at the last second, she found peace and calm in God right after she prayed. Saya yakin ia rajin membangun hubungan yang erat dengan Tuhan karena hanya orang-orang yang demikianlah yang biasanya akan memilih untuk berdoa ditengah rasa takut atau kecemasan besar. Orang yang tidak punya hubungan kuat dengan Tuhan biasanya akan bereaksi panik saat berada di bawah tekanan. Hubungan eratnya dengan Tuhan juga terlihat dari betapa cepatnya Tuhan hadir disana begitu ia selesai berdoa. Satu hal lagi yang ingin saya bahas lebih lanjut berkaitan dengan renungan seri profesi adalah bahwa Tuhan membekati profesi atau pekerjaan kita.

Bisakah anda membayangkan bahwa Tuhan ternyata berkenan hadir dan bisa campur tangan di atas sebuah panggung musik? Sebagian orang mungkin sulit membayangkannya karena keliru menempatkan Tuhan hanya pada satu tempat saja secara sempit yaitu gereja. Tidaklah heran apabila orang-orang yang keliru ini biasanya menjalankan profesinya dengan cara dunia, tidak mencerminkan kebenaran. Buat apa jujur? Itu merugikan. Buat apa berbuat baik? Nanti dimakan orang. Buat apa harus melakukan dengan cara-cara yang benar? Kan Tuhan tidak ada di tempat saya menjalankan profesi saya. Seperti itulah pemikiran keliru yang bisa membuat orang keluar dari rencana Allah dan kemudian harus siap menanggung konsekuensi atas perbuatannya. Siapa bilang Tuhan hanya terbatas pada tempat-tempat tertentu dan tidak bisa berada pada tempat kerja kita? Tuhan hadir di market place. Itulah yang seharusnya terjadi. Apabila kita ijinkan itu terjadi, bukan saja berkat Tuhan turun atas profesi kita tapi pekerjaan kita akan mampu pula memberkati orang lain. Lihatlah dalam kesaksian teman musisi di atas bagaimana Tuhan hadir menenangkannya dan membawanya beserta teman-teman untuk mengeluarkan yang terbaik dari mereka, yang mungkin mereka sendiri bahkan tidak menyangka. Tuhan langsung ada saat Dia diijinkan untuk berkarya di atas penampilan mereka. Dan lihat pula apa yang terjadi. Hasil yang lebih baik dari apa yang kita anggap terbaik, itu semua Tuhan sanggup sediakan dengan begitu sempurna, karena Dia memberkati pekerjaan kita.

Dalam kitab Ulangan pasal 28 ayat 1-14 kita bisa melihat serangkaian berkat yang Tuhan akan sediakan. Salah satu janji berkat itu berbunyi: "Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu." (Ulangan 28:5). Bakul dan tempat adonan berbicara mengenai sumber mata pencaharian kita alias pekerjaan atau profesi kita. Tuhan senang menurunkan berkatNya bukan secara instan, meski Dia lebih dari sanggup untuk melakukan itu. Tuhan lebih suka mencurahkan berkatNya atas pekerjaan atau profesi kita.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker