Monday, June 18, 2018

The Will of God vs The Will of the World (4)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)


Yang sangat menarik adalah saat Yohanes memberikan pengajaran yang mungkin terdengar kontroversial baik pada saat itu terlebih pada jaman sekarang. "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu." (ay 15). Kenapa? "Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia." (ay 16).

Yohanes berkata, Janganlah kamu mengasihi dunia dan yang ada di dalamnya. Apakah itu berarti bahwa kita harus bersikap memusuhi orang lain yang sama dengan kita hidup di dunia? Tentu saja bukan seperti itu. Apa yang dikatakan Yohanes adalah agar kita tidak larut menuruti keinginan-keinginan dunia beserta segala pemahaman dan konsepnya yang keliru. Dengan kata lain, Yohanes mengingatkan agar parameter paradigma kita jangan sampai mengacu kepada konsep dan pemahaman dunia tetapi hendaknya mengacu kepada prinsip kebenaran menurut Kerajaan Allah. Yohanes juga memberi tiga hal yang biasanya berpusat atau bersumber dari dalam dunia yang kerap menjadi biang masalah atau awal kehancuran manusia yaitu: keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan hidup.

Dari ayat bacaan kita kali ini kita juga bisa melihat bahwa kita tidak bisa mengasihi dunia dan mengasihi Tuhan secara bersamaan. Tuhan Yesus menyampaikan hal yang kurang lebih sama, dalam konteks memilih antara Tuhan dan uang. "Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Lukas 6:24). Orang kaya dalam Markus 10:17-27 yang sudah saya sampaikan sebelumnya dalam renungan ini menjadi bukti akan hal itu.

Kita harus ingat bahwa tidak satupun dari harta kekayaan kita ini bisa kita bawa ke dalam kehidupan yang kekal. Dengan kata lain, harta kekayaan sifatnya fana alias sementara saja. Di dunia ini mungkin kita bisa hidup sangat nyaman dalam kemewahan, kita mungkin bisa membeli apa saja, tapi itu tidak akan ada gunanya dalam fase selanjutnya. Malah apabila itu yang kita kejar, itu akan membuat kita gagal menerima hidup yang kekal. Dan Tuhan Yesus sudah memberi peringatan: "Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya. Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?" (Markus 8:36-37). Segala yang dikejar dunia seperti harta, pangkat, gelar, jabatan, popularitas dan sejenisnya juga tidak akan bisa membayar keselamatan kekal. Kita tidak akan pernah bisa membelinya dengan seberapa banyak pun harta yang kita miliki di dunia, kita tidak akan pernah bisa menyogok Tuhan untuk menempatkan kita ke dalam KerajaanNya.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker