(sambungan)
Dengan jelas Firman Tuhan berkata bahwa "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. " (Ibrani 11:1). Artinya, dengan iman kita bisa memperoleh dasar atau titik tolak akan sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak mampu kita lihat. Terus mencoba mempergunakan logika, mencoba merasionalisasi hal-hal yang jelas-jelas bukan berasal dari dunia akan selalu sia-sia. Itu bisa menghasilkan ragi-ragi yang membusukkan proses pertumbuhan iman kita, membuat kita kehilangan kepercayaan yang sangat dibutuhkan untuk bisa menuai segala kasih karunia Tuhan yang sudah diberikan lewat Kristus.
4. Orang Saduki mementingkan ritual keagamaan
Mereka ini mengkultuskan ritual dengan sangat setia, sehingga sulit menerima kebenaran yang dibawa oleh Kristus ke dunia. Bagi mereka, selama mezbah-mezbah masih mengepulkan asap, bila segala ritual dan tata cara masih dijalankan dengan setia, maka itu berarti keagamaan mereka terpenuhi dan Tuhan ada bersama mereka.
Ada banyak di antara orang percaya yang terjebak pada ragi orang Saduki yang satu ini. Mereka lebih mementingkan ritual dan tata cara sebagai sebuah kebiasaan dibandingkan esensi dasarnya. Bukan hubungan personal dengan Tuhan yang dikejar melainkan gestur, gerakan, posisi atau hafalan yang mereka anggap merupakan hal mutlak yang mendatangkan keselamatan. Yang ditakutkan adalah takut masuk neraka, takut setan atau takut-takut negatif lainnya ketimbang takut akan Tuhan yang artinya bersikap hormat dan segan, tidak ingin mengecewakan Tuhan karena kita mengasihiNya dan menghargai kasih karuniaNya dengan sepenuh hati. Mereka lebih mempertanyakan bagaimana posisi saat berdoa, bagaimana melipat tangan, apa yang harus dikatakan, bagaimana urutannya dan sebagainya daripada mempersembahkan diri sendiri sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada Allah, yang dikatakan sebagai ibadah yang sejati (Roma 12:1).
Orang-orang Saduki dikatakan sebagai 'keturunan ular beludak' (Matius 3:7), angkatan yang jahat dan tidak setia (dalam versi lain dikatakan orang yang jahat dan berdosa) (Matius 16:4), juga orang-orang yang sudah benar-benar sesat (Markus 12:27). Seperti orang-orang Saduki di masa itu, orang yang terkena ragi mereka juga tidak akan bisa memperoleh mukjizat karena tidak percaya dan tidak termasuk orang-orang yang menerima kasih karunia sehingga tidak akan luput atau bisa melarikan diri dari hukuman Allah yang akan datang.
Seperti halnya ragi orang Farisi, ragi orang Saduki sangatlah berbahaya bagi perjalanan kita menuju kehidupan yang kekal. Ragi ini bisa berfermentasi dan mengembang dalam kerohanian kita tanpa kita sadari. Kalau kita tidak waspada mengawasinya, kita akan menjadi orang-orang yang paling malang di dunia ini seperti yang dikatakan Paulus. Sekali lagi, pesan ini disampaikan buat murid Yesus di jaman kita masing-masing. Hendaklah kita sikapi peringatan Yesus ini dengan serius, agar pertumbuhan iman kita tetap berjalan baik hingga menghasikan buah-buah matang yang baik yang membawa kebenaran nyata di muka bumi ini.
Hindari pemikiran yang terombang-ambing akibat ragi orang Saduki, berpeganglah sepenuhnya pada kebenaran Firman dengan iman yang teguh
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Ragi Orang Saduki (4)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment