(sambungan)
Mari kita lihat ayat kembali ayat bacaan hari ini. "Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: "Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi." (Lukas 12:1). Kepada siapa peringatan agar mewaspadai ragi kemunafikan orang Farisi? Ayat ini mengatakan bahwa pesan tersebut ditujukan Yesus kepada murid-muridNya. Itu berarti termasuk buat kita semua.
Perhatikan apa kata Yesus yang keras mengenai kemunafikan mereka ini. "Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. (Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat.)" (Matius 23:13-14).
Hukuman yang lebih berat, itu akan menjadi ganjaran akan orang-orang dengan perilaku seperti ini. Kenapa lebih berat? Karena mereka sudah mengetahui kebenaran tetapi masih juga melanggarnya. Mereka menyelewengkan kebenaran dan memanfaatkannya hanya sebagai topeng agar mereka terlihat hebat di mata manusia. Dan bukan itu saja, mereka pun menjadi batu sandungan bagi banyak orang, sesuatu yang berbanding terbalik dengan apa yang seharusnya dilakukan oleh orang percaya, yaitu sebagai terang dan garam bagi orang lain. (Matius 5:13-16).
Orang yang seharusnya menjadi guru dengan keteladanan tetapi malah sebaliknya merintangi orang lain untuk selamat lewat cara hidupnya yang sama sekali tidak menunjukkan pribadi Kristus yang sebenarnya dikatakan akan menerima konsekuensinya, dan itu akan jauh lebih berat dari orang-orang biasa. Yakobus pun mengingatkan seperti itu ketika menyinggung masalah dosa lidah. "Saudara-saudaraku, janganlah banyak orang di antara kamu mau menjadi guru; sebab kita tahu, bahwa sebagai guru kita akan dihakimi menurut ukuran yang lebih berat." (Yakobus 3:1).
Sangatlah disayangkan jika anak-anak Tuhan yang seharusnya menjadi cermin Kristus di dunia ternyata malah menjadi batu sandungan bagi sesamanya. Alangkah ironis ketika kita seharusnya menjadi terang dan garam, tetapi malah menjadi awan gelap dan empedu pahit bagi orang lain. Seharusnya kita menjadi sumber kasih seperti halnya Tuhan sendiri mengasihi kita, tapi kita malah menunjukkan sikap memusuhi, menghakimi, menjelek-jelekkan orang lain, atau malah menunjukkan perilaku yang tidak terpuji. Seharusnya kita bisa menyampaikan tentang isi hati Tuhan, tapi kita malah menyangkut pada tata cara atau ritual dan kemudian gagal menyatakan kasih, belas kasih dan esensi-esensi kebenaran lainnya secara nyata.
Lantas ada banyak orang percaya yang berpikir bahwa hidup lurus cukup dilakukan hanya pada hari Minggu saja, itupun hanya ketika berada di dalam ruang gereja. Begitu pulang, kehidupan duniawi dengan segala kesesatan pun kembali mewarnai hidup. Kemunafikan seperti ini bisa membawa konsekuensi fatal bagi kita, oleh karena itu kita harus ingat betul bahwa tidak hanya di gereja, tetapi dalam kehidupan sehari-hari pun Firman Tuhan tidak boleh sedikitpun dikesampingkan.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Ragi Orang Farisi (5)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment