(sambungan)
3. Orang Saduki memakai logika manusia yang terbatas untuk memahami prinsip Kerajaan, termasuk mukjizat atau peristiwa supranatural
Orang-orang Saduki dipengaruhi oleh filsafat-filsafat rasional seperti yang dimiliki bangsa Yunani.
Hal ini pun dicatat dalam Markus 12:18-27. Mereka datang kepada Yesus dan mencoba menyampaikan penolakan mereka yang didasarkan pada logika. Mereka memakai peraturan Musa yang menyebutkan bahwa seandainya seorang pria beristri meninggal, maka istrinya harus kawin dengan salah satu saudaranya. Kalau kemudian suaminya terus meninggal dan si istri harus mengawini saudara lainnya, siapa yang nantinya menjadi suami saat dibangkitkan? Dan Yesus menegur keras mereka yang memakai cara pikir duniawi dalam memahami seperti apa hidup nantinya setelah kebangkitan. "Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga." (ay 24-25).
Orang-orang Saduki ini cenderung mempertanyakan segala sesuatu mengenai prinsip kebenaran dan bersikap negatif atau skeptis. Memakai logika dan kemampuan rasional manusia membuat orang Saduki sulit menerima kebenaran yang dibawa Kristus dari Tahta Bapa. Mereka suka berdebat, bukan untuk mencari kebenaran melainkan untuk mencari kesalahan. Mereka sibuk menyanggah dan melawan ketimbang mencoba meresapi kebenaran.
Perhatikanlah bahwa hingga hari ini konsep pemikiran yang sama masih banyak diadopsi oleh manusia. Ironisnya, bukan hanya terdapat pada orang yang belum percaya tapi juga diantara orang percaya. Orang-orang yang terkena ragi Saduki ini cenderung menilai segala sesuatu tentang iman dengan menggunakan logika dan memiliki pandangan negatif tentang pengajaran-pengajaran Yesus.
Mereka mencari penjelasan ilmiah terhadap perbuatan-perbuatan ajaib Tuhan dan pengajaran yang berasal dari KerajaanNya, merasionalisasikan Firman sesuai kemampuan pikiran manusia bukan menganggap Firman sebagai sebuah otoritas tertinggi yang harus dipatuhi dan dilakukan dan sebuah kebenaran yang mutlak. Kalau mereka sulit mencari alasan rasional mempergunakan logika, maka sikap skeptis kemudian muncul dalam benak mereka.
Ada banyak prinsip Kerajaan yang lebih besar dari kemampuan logika manusia yang terbatas. Contoh kecil saja, kita tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan secanggih apapun teknologi dan ilmu pengetahuan hari ini. Memprediksi mungkin bisa, tapi tidak akan pernah ada yang bisa mengetahui dengan pasti. Alkitab sudah mengatakan bahwa kacamata yang dipakai seharusnya bukanlah kacamata kemampuan kita yang terbatas apalagi kacamata dunia, melainkan kacamata iman.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Ragi Orang Saduki (3)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment