Friday, June 29, 2018

Simon Sang Penyamak Kulit (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Kisah ini dicatat dalam Kisah Para Rasul 9:32-43. Ada baiknya kita lihat lagi sekilas tentang ibu ini karena renungan hari ini merupakan kelanjutan dari kisahnya.

Bu Tabita ini disebutkan "banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah." (ay 36). Perbuatan baik dan sedekahnya ia lakukan dalam bentuk membuat/menjahit baju dan jubah buat para janda miskin di kotanya. Lihatlah apa yang ia buat sederhana saja. Ia mungkin hanya bisa menjahit, dan itu ia pakai untuk melakukan perbuatan baiknya. Bu Tabita bukan bos besar, pengusaha atau sarjana-sarjana seperti dokter, insinyur dan sebagainya. Tapi lihatlah bagaimana ia tetap bisa memberkati orang lain sesuai kemampuannya.

Suatu hari ia meninggal dunia, dan para janda pun menangis sedih kehilangan orang yang sudah begitu baik pada mereka. Pada saat itu ditengah kesedihan mereka, mereka mendengar kabar bahwa Petrus sedang berada di Lida, kota yang tidak jauh dari Yope, jaraknya kurang lebih 22 kilometer. Para janda ini pun kemudian mengirimkan dua utusan untuk menjumpai Petrus dan memintanya datang ke kota mereka. Petrus langsung berkemas-kemas dan ikut menuju Yope. Setibanya disana, ia disambut para janda yang sambil menangis menunjukkan pakaian-pakaian yang dijahitkan Tabita buat mereka semasa hidupnya. Yang terjadi selanjutnya, mukjizat turun atas ibu Tabita. Ia dibangkitkan lagi dari kematiannya, dan berita itu pun dengan segera menyebar di seantero kota. Dan karenanya, banyak orang yang kemudian bertobat menjadi percaya kepada Yesus. (ay 42).

Sekarang saya ingin mengajak teman-teman untuk melihat apa yang terjadi tepat setelahnya. Ayat berikut sebagai penutup perikop ini mencatat hal tersebut.

 "Kemudian dari pada itu Petrus tinggal beberapa hari di Yope, di rumah seorang yang bernama Simon, seorang penyamak kulit." (ay 43).

Pertama kali saya membaca ayat ini, saya mengira bahwa ayat terakhir ini hanyalah penutup informasi mengenai kisah Tabita hingga ia dibangkitkan lewat Petrus. Tapi kemudian saat saya melanjutkan pada pasal berikutnya, saya menemukan beberapa hal menarik yang membuat saya sadar bahwa ayat 43 ini sangat penting, bukan sebagai penutup melainkan sebagai awal dari sesuatu yang besar saat Tuhan bekerja di area itu lewat Petrus. Menariknya lagi, informasi tentang tempat menginap Petrus yaitu rumah Simon si penyamak kulit bukan hanya disebutkan satu kali tapi tiga kali, yaitu pada pasal 10 ayat 6 dan 32. Kalau sampai disebutkan tiga kali, berarti informasi ini jelas penting.

Pertama, mari kita lihat tentang keputusan Petrus untuk tinggal selama beberapa hari lagi di Yope. Kita tahu ia sedang berada di Lida dan sepertinya tidak ada rencana untuk mengunjungi Yope, kalau bukan karena dipanggil oleh para janda yang sedih karena sosok baik hati yang mereka sayangi meninggal dunia. Petrus datang dan membangkitkan Tabita, lalu ada banyak orang yang menjadi percaya pada Yesus. Saya rasa itulah yang menyebabkan Petrus memutuskan untuk tinggal beberapa hari lagi di Yope. Dia ingin menyampaikan berita keselamatan kepada mereka yang baru bertobat disana, memberikan dasar-dasar untuk nantinya mereka kembangkan setelah Petrus meninggalkan kota mereka. Jadi, poin pertama yang bisa kita dapati adalah bahwa kebaikan hati Tabita yang melakukan sesuatu yang sederhana ternyata mampu mendatangkan keselamatan bagi banyak orang.

Selanjutnya, dimana Petrus menginap saat berada di Yope? Dengan jelas dikatakan bahwa ia tinggal di rumah seorang bernama Simon yang berprofesi sebagai penyamak kulit.

(bersambung)

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker