(sambungan).
Lihatlah salah satu contoh dari kelakuan para Herodian ini. Dalam Markus 12:13-17 kita bisa membaca bahwa mereka terlibat untuk menjebak Yesus. Markus mencatat bahwa ada beberapa orang Farisi dan Herodian disuruh oleh pemimpin untuk menjerat Yesus lewat hal membayar pajak pada kaisar. Mereka mengira Yesus akan berkata bahwa penduduk tidak perlu membayar pajak kepada penguasa dan dengan itu mereka berharap bisa menangkap Yesus.
Tapi Yesus tahu itu jebakan oleh orang-orang munafik. "Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" Mereka sangat heran mendengar Dia." (ay 17).
Menariknya, hal ini terjadi tepat sebelum orang Saduki datang mempertanyakan soal kebangkitan seperti yang sudah kita bahas dalam renungan sebelumnya. Jadi dalam Markus pasal 12 ini kita bisa melihat bagaimana Yesus harus berhadapan dengan tiga kelompok yang Dia gambarkan berpotensi membusukkan seperti ragi, yaitu Farisi, Herodian dan Saduki.
Lantas pada waktu Yesus dipersoalkan ketika menyembuhkan orang yang lumpuh sebelah pada hari Sabat dalam Markus 3:1-6, kembali kita melihat sepak terjang para Herodian ini. Tepat setelah Yesus menyembuhkan orang yang lumpuh sebelah tersebut, para orang Farisi pun segera meninggalkan rumah ibadat itu lalu bersekongkol dengan orang-orang Herodian, berunding dan membuat rencana untuk membunuh Yesus. (ay 6).
Dari perilaku orang-orang Herodian kita bisa melihat butanya hati melihat kebenaran karena silau oleh harta, pangkat, jabatan maupun hal-hal lain yang dikejar oleh dunia. Bagaimana ragi ini bekerja hari ini? Kita bisa melihatnya dari orang-orang yang mencari pangkat atau jabatan sehingga rela menanggalkan iman mereka, berpaling dari Tuhan dan menggadaikan hak kesulungannya. Kasih karunia Tuhan yang begitu besar menjadi tidak ada artinya sama sekali, digantikan oleh berbagai kenikmatan yang memuaskan daging.
Orang-orang yang tadinya baik hidupnya sesuai kebenaran kemudian berbelok arah karena tidak tahan terhadap godaan yang ditawarkan oleh dunia. Takut hilang kesempatan naik pangkat, jabatan, pamor, karir, popularitas yang fana, banyak orang dengan cepat membuang iman mereka. Bahkan dalam memilih pasangan pun hak kesulungan kerap mudah dilepaskan.
Kalau itu di kehidupan luar gereja, dalam gereja ragi ini pun bekerja merusak orang-orang percaya. Seorang pendeta pernah bercerita pada saya bahwa suatu kali ia ditemui oleh pengusaha besar yang menawarkannya kedudukan tinggi dan membangun gereja baru asal mau meninggalkan gereja dimana ia selama ini melayani. "Nanti kita ambil sekian persen dari persembahan dan bagi dua, gampanglah." kata si pengusaha itu kepadanya. Untunglah ia memiliki iman yang teguh sehingga ia langsung menolak mentah-mentah tawaran seperti itu. Tapi ada berapa banyak hamba Tuhan yang jatuh dalam penyesatan seperti ini?
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Ragi Herodes (2)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment