Sunday, June 17, 2018

The Will of God vs The Will of the World (3)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Lantas bagaimana dengan pemenuhan kebutuhan kita? Perhatikan ayat sebelumnya. "Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (ay 31-32). Tuhan tahu kita butuh itu semua. Dia akan memberkati pekerjaan yang kita lakukan, sehingga kita tidak perlu kuatir kekurangan, dan tidak perlu pula meletakkan mengejar harta pada prioritas utama untuk bisa hidup layak.

Yohanes mengingatkan tentang hal ini secara khusus. Lihatlah apa yang ia sampaikan dalam 1 Yohanes 2:7-17. Ia memulai perikop ini dengan kalimat: "Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya." (ay 7).

Yohanes mengatakan bahwa yang ia sampaikan sebenarnya bukanlah perintah baru, tetapi sesuatu yang sebenarnya sudah demikian sejak semula dunia diciptakan, dan sudah pula diketahui oleh manusia dari apa yang disampaikan oleh para nabi sebelumnya. Akan tetapi perintah itu tetap terasa baru terutama setelah Yesus sendiri datang menunjukkan kebenaran-kebenaran sejak semula itu lewat cara hidupNya sendiri yang juga tercermin dari orang-orang yang memiliki Kristus secara utuh dalam dirinya.

Dalam kesempatan ini Yohanes mengingatkan bahwa kebencian merupakan salah satu bentuk penyimpangan dari perintah yang 'lama tapi baru' ini. Siapa yang membenci saudaranya berarti masih tetap berada dalam kegelapan meski terang sudah nyata lewat Kristus (ay 9), dan Yohanes mengatakan bahwa "Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya." (ay 10-11).

Perhatikan bagaimana dunia terus memperbesar jurang perbedaan dan membuat orang-orang di dalamnya merasa berhak menghakimi orang lain yang berbeda pemahaman dari mereka. Tidak jarang mereka ini bahkan berani mengatas-namakan Tuhan untuk melegalkan kebencian, kejahatan, kekejian dan kekejaman terhadap sesama manusia. Perhatikan pula bagaimana mayoritas atau yang kuat dianggap dunia punya kuasa dan hak untuk menindas kaum minoritas. Melakukan ketidak-adilan secara terang-terangan tanpa punya rasa bersalah apalagi malu, memaksakan kehendak, menekan dan sebagainya. Semua ini terjadi semakin sering akhir-akhir ini dan sering kita saksikan dalam berita di berbagai media.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker