(sambungan)
Lantas bagaimana dengan pemenuhan kebutuhan kita? Perhatikan ayat sebelumnya. "Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (ay 31-32). Tuhan tahu kita butuh itu semua. Dia akan memberkati pekerjaan yang kita lakukan, sehingga kita tidak perlu kuatir kekurangan, dan tidak perlu pula meletakkan mengejar harta pada prioritas utama untuk bisa hidup layak.
Yohanes mengingatkan tentang hal ini secara khusus. Lihatlah apa yang ia sampaikan dalam 1 Yohanes 2:7-17. Ia memulai perikop ini dengan kalimat: "Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya." (ay 7).
Yohanes mengatakan bahwa yang ia sampaikan sebenarnya bukanlah perintah baru, tetapi sesuatu yang sebenarnya sudah demikian sejak semula dunia diciptakan, dan sudah pula diketahui oleh manusia dari apa yang disampaikan oleh para nabi sebelumnya. Akan tetapi perintah itu tetap terasa baru terutama setelah Yesus sendiri datang menunjukkan kebenaran-kebenaran sejak semula itu lewat cara hidupNya sendiri yang juga tercermin dari orang-orang yang memiliki Kristus secara utuh dalam dirinya.
Dalam kesempatan ini Yohanes mengingatkan bahwa kebencian merupakan salah satu bentuk penyimpangan dari perintah yang 'lama tapi baru' ini. Siapa yang membenci saudaranya berarti masih tetap berada dalam kegelapan meski terang sudah nyata lewat Kristus (ay 9), dan Yohanes mengatakan bahwa "Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi barangsiapa membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya." (ay 10-11).
Perhatikan bagaimana dunia terus memperbesar jurang perbedaan dan membuat orang-orang di dalamnya merasa berhak menghakimi orang lain yang berbeda pemahaman dari mereka. Tidak jarang mereka ini bahkan berani mengatas-namakan Tuhan untuk melegalkan kebencian, kejahatan, kekejian dan kekejaman terhadap sesama manusia. Perhatikan pula bagaimana mayoritas atau yang kuat dianggap dunia punya kuasa dan hak untuk menindas kaum minoritas. Melakukan ketidak-adilan secara terang-terangan tanpa punya rasa bersalah apalagi malu, memaksakan kehendak, menekan dan sebagainya. Semua ini terjadi semakin sering akhir-akhir ini dan sering kita saksikan dalam berita di berbagai media.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » The Will of God vs The Will of the World (3)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment