Saturday, March 17, 2018

Tekapkan Tangan pada Mulut (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Amsal 30:32
======================
"Bila engkau menyombongkan diri tanpa atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan pada mulut!"

Waktu masih kecil saya dinilai orang tua saya sebagai anak yang cepat belajar dari kesalahan. Ibu saya pernah bercerita bahwa sekali waktu saya mengucapkan kata-kata yang kotor, dan saya pun harus mendapat hukuman dari ayah saya. Hukumannya tidaklah berat sampai bagaimana, telapak tangan saya ditepuk pakai telapak tangannya. Tidak sampai biru lebam, tidak luka, cuma pedas kesemutan saja. Itu bentuk hukuman yang diterapkan ayah saya kepada anak-anaknya kalau berbuat salah. Tapi meski tidak begitu menyakitkan, saya langsung belajar setiap kali hukuman itu saya dapatkan atas kesalahan yang saya perbuat. Yang lucu, menurut ibu saya sejak saat itu setiap kali saya mengucapkan kata-kata yang tidak pantas, termasuk ngomongin orang atau berkomentar buruk, saya buru-buru menutup mulut saya pakai telapak tangan. "Ups, salah. Maaf.." Itu saya katakan sambil menekapkan tangan pada mulut. Karena itu dilakukan oleh saya yang masih balita, menurut ibu saya itu terlihat lucu tapi juga membanggakan hatinya sehingga itu ia ingat terus sampai saya besar.

Apa yang terjadi saat kita menutup mulut dengan tangan atau menekapkan tangan pada mulut? Itu akan membuat mulut yang bersangkutan berhenti bicara. Coba saja lakukan itu saat teman anda tengah bicara, ia pasti kaget dan akan segera berhenti ngomong. Orang yang ingin meminta orang lain untuk diam pun akan mempergunakan jari telunjuk yang ditekapkan ke mulut. Orang yang melihatnya akan seketika berhenti, minimal mengecilkan suaranya. Dan itu berlaku secara universal. Cara ini ternyata bisa juga efektif untuk menghindari kita dari terus mengeluarkan kata-kata yang tidak baik, menghentikan kita dari terus berbohong atau saat kita terjebak pada kesombongan yang keluar lewat perkataan.

Bicara soal orang yang sombong, selain lewat sikap, gestur dan air muka, seringkali perilaku sombong ini hadir lewat kata-kata atau omongan. Anda tentu pernah bertemu orang-orang yang suka omong besar. Bukan saja suka melebih-lebihkan, tapi mereka ini kerap mengisi pembicaraan dengan meninggikan diri sendiri. Tanpa mereka, dunia ini akan hancur berantakan, begitu kira-kira. Secara psikologis, seringkali hal ini dilakukan orang untuk menutupi kelemahannya sendiri. Ada juga yang setiap ketemu terus menceritakan kehebatan di masa lalu bisa jadi agar tetap terlihat wah meski kondisi mereka saat ini tidaklah sebaik dahulu. Ada juga yang tidak siap mental saat menjadi sukses sehingga sikapnya berubah menjadi angkuh dan sombong. Kesombongan bisa terpancar keluar dari banyak hal, salah satu bentuknya adalah lewat ucapan.

Dalam hal ucapan, bentuk ucapan yang bermuara pada kesombongan pun bisa banyak modelnya. Ada yang membesarkan atau meninggikan diri, ada pula yang merasa perlu untuk melakukannya melalui ucapan-ucapan yang merendahkan, menyepelekan atau menghina orang lain. Semua itu tentu tidak baik dan merupakan hal yang dilarang dalam Kekristenan. Adalah dosa kalau kita menyombongkan diri apalagi jika kesombongan itu digabungkan dengan merendahkan orang lain. Menariknya, ada tips yang diberikan dalam Alkitab tentang bagaimana agar kita tidak menyombongkan diri, baik sadar atau tidak. Dan tipsnya ternyata kebetulan mirip dengan apa yang saya lakukan kalau salah omong saat masih balita.

Ayatnya bisa kita lihat dalam kitab Amsal. "Bila engkau menyombongkan diri tanpa atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan pada mulut!" (Amsal 30:32). Dalam versi New International Version (NIV) nya dikatakan: "If you play the fool and exalt yourself, or if you plan evil, clap your hand over your mouth!" Kalau kamu melakukan kebodohan dan meninggikan diri sendiri, atau kalau memang merencanakan perbuatan itu, tekapkan tangan pada mulut. Tips ini sangat gampang untuk dilakukan tapi ternyata bisa efektif. Seperti yang dicatat dalam Amsal 30 ini, Agur bin Yake mengatakan bahwa apabila kita mulai meninggikan atau menyombongkan diri baik sadar atau tidak, tanpa atau dengan berpikir, sengaja atau tidak sengaja, segeralah tekapkan tangan pada mulut. Itu artinya kita harus segera berhenti begitu kita mulai menyombongkan diri, sebelum kesombongan itu bertambah parah dan menelan kita lantas melumat kita dan segala yang sudah kita bangun selama ini.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker