Thursday, March 15, 2018

Menghindari Kesombongan (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: 1 Korintus 4:6
=======================
"Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain."

Ada banyak hal yang saya rasa sangat memberkati saya, salah satunya adalah sebuah pengalaman dan perjumpaan dengan figur penting yang semasa hidupnya membawa karya-karyanya yang bernafaskan rohani ke dalam dunia sekuler secara luas. Beliau berprofesi sebagai pastor dan juga penyanyi/penulis lagu, beliau juga sudah pernah memenangkan Grammy dan cap tangannya tercetak di Hollywood Hall of Fame. Karirnya berlangsung lebih dari 50 tahun, ia berkeliling ke begitu banyak tempat untuk memberkati, mengalirkan kasih Tuhan tanpa henti hingga akhir hayatnya.

Dalam sesi wawancara tersebut, ia menceritakan salah satu terobosan rohani yang ia alami justru terjadi di negara kita di awal tahun 70an. Ia bercerita pada waktu itu ia melakukan tour dan sedang naik kereta api dari Jakarta menuju Bali. Dalam perjalanan, ia melihat banyaknya rumah-rumah kumuh di pinggiran kali. Ia lalu berkata dalam hatinya, "Baru saja kemarin saya berada di sebuah aula yang begitu mewah di depan banyak orang yang tampil rapi memakai pakaian bagus. Tapi lihatlah, di sisi lain ada begitu banyak orang yang hidupnya susah. Mereka tidak punya waktu dan kesempatan untuk mengenal Tuhan karena tekanan hidup yang sudah begitu sulit." Hal itu membuka matanya bahwa kalau ia diijinkan Tuhan untuk sukses dalam menyampaikan kabar gembira lewat panggilannya di musik, itu tidak boleh dipakai untuk menyombongkan diri melainkan harus ia pergunakan untuk memberkati lebih banyak orang lagi di belahan dunia manapun sebagai bentuk ungkapan rasa syukurnya. Sejak saat itu ia memutuskan untuk membaktikan diri sepenuhnya kepada Tuhan, yang terbukti terus ia pegang teguh sampai ia dipanggil Tuhan.

Pertemuan ini sangat memberkati saya. Meski terkenal, beliau sangatlah rendah hati dan ramah. Wawancara itu jauh dari kesan formal melainkan seperti bincang-bincang santai yang akrab, padahal ia belum pernah bertemu saya sebelumnya. Atas segala pencapaiannya, ia bisa saja sombong. Bukankah ada banyak orang yang tidak sampai setengah atau bahkan seperempat pencapaiannya tapi sudah lupa diri? Ada begitu banyak orang yang baru mencari Tuhan kalau hidup terasa berat atau sulit, ketika mengalami masalah tapi merasa tidak butuh Tuhan kalau sedang di atas angin, lupa bahwa semua itu berasal dari Tuhan dan malah bersikap sombong memegahkan diri sendiri. Tapi pastor yang satu ini berbeda. Ia kotbah, ia melayani jemaat gerejanya, ia juga aktif menyampaikan kabar gembira tentang Kristus dan keselamatan Yang Dia bawa ke seluruh pelosok dunia.

Ketika saya tanya bagaimana ia menyikapi kesuksesannya, ia menjawab dengan sangat indah. "Semua kemuliaan bagi Tuhan, saya hanyalah orang yang beruntung Dia mau pakai untuk menjadi penyampai pesanNya lewat panggilan yang juga berasal dariNya." kata pastor ini. Kata-katanya ini melekat kuat di ingatan saya dan menjadi sesuatu yang harus selalu saya ingat dalam apapun yang saya lakukan. "Bagi Tuhan semua kemuliaan, saya hanyalah orang beruntung yang Tuhan mau pakai lewat panggilan yang tidak lain juga berasal dariNya sendiri." Kalau itu yang ada di benak kita, kita bisa menjaga diri dari potensi hadirnya sikap sombong saat kita sukses. Di sisi lain, kita juga terhindar dari sikap merendah yang bisa negatif, yang tanpa sadar malah mengecilkan kasih karunia dan berkat Tuhan yang sudah Dia curahkan tanpa henti atas hidup kita.

Mari kita hari ini belajar dari jemaat Korintus. Korintus adalah sebuah kota yang terletak di Yunani, kurang lebih di tengah-tengah antara Athena dan Sparta. Gereja Korintus dari surat-surat Paulus merupakan gereja dengan banyak masalah. Ada banyak isu disana yang memerlukan pembenahan radikal. Apa saja masalah yang ada disana? Lihat apa yang dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 6:9-10.  "Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit (hubungan sesama jenis), pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah."

Daftar yang bukan main memperihatinkan bukan? Selain itu, mereka juga bermasalah dalam hal kekompakan, karena kita bisa mendapatkan dengan jelas fakta bahwa mereka mengalami perpecahan, lalu satu hal lagi yang akan saya fokuskan untuk renungan kali ini, yaitu sombong.

Ada banyak ayat yang mengindikasikan tentang kesombongan jemaat Korintus ini seperti yang bisa kita lihat dalam banyak ayat seperti 1 Korintus 4:6, 18,19, 5:2, 8:1, 13:4 dan sebagainya. Paulus merasa bahwa sudah sangat perlu untuk menegur mereka. "Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain." (1 Korintus 4:6).

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker