Ayat bacaan: Roma 8:7
=====================
"Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya."
Sejak beberapa renungan terdahulu saya memusatkan fokus pada apa yang disampaikan dalam 1 Yohanes 2. Perikop 1 Yohanes 2:7-17 menyampaikan betapa pentingnya paradigma yang benar dalam menjalani hidup. Apa yang ia sampaikan seperti sebuah perintah baru tetapi sebenarnya tidak baru-baru amat juga. Baru bagi yang sudah lama melupakan perintah-perintah tersebut, tidak baru karena semuanya sudah pernah disampaikan jauh sebelumnya apalagi Yesus sendiri sudah menunjukkan seperti apa hidup menurut paradigma Kerajaan dalam masa kedatanganNya turun ke bumi dan apa yang harus kita lakukan menjelang kedatangannya untuk kali kedua.
Apa yang membuat banyak orang melenceng dari ketetapan Tuhan yang sebenarnya sudah seharusnya diketahui tidak lain adalah pola kehidupan menurut cara dunia yang bertentangan dengan semua itu. Dunia akan terus menggiring kita kepada hal-hal yang dianggap bisa mendatangkan kebahagiaan atau kepenuhan yang sebenarnya bertolak belakang dengan prinsip-prinsip Kerajaan. Kita mungkin tahu apa yang seharusnya kita lakukan. Tapi masalahnya, kita hidup di dalam dunia sehingga kalau tidak hati-hati paradigma kita pun akan bergeser lantas menerima semua itu sebagai sebuah kebenaran.
Kita menghidupi berbagai 'ajaran' dunia' selama bertahun-tahun, mengadopsi tawaran-tawarannya sebagai sebuah gaya dan cara hidup sampai-sampai kita merasa aneh ketika diingatkan mengenai prinsip yang benar menurut Kerajaan Allah. Banyak yang menganggap orang-orang yang hidup sesuai dengan prinsip Allah sebagai orang yang aneh, bego atau bodoh. Itu menunjukkan betapa paradigma manusia secara umum sudah terlalu jauh melenceng dari kebenaran dan sudah berakar terlalu kuat dalam diri mereka sehingga sudah terlalu sulit untuk diubah.
Secara umum ada tiga hal yang menjadi 'titik serang' yang harus kita waspadai seperti yang disebutkan Yohanes dalam 1 Yohanes 2 ayat 15-16. "Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia."
Dari ayat ini Yohanes menyebutkan ketiga hal tersebut yaitu: keinginan daging, keinginan mata dan keangkuhan/kesombongan. Dalam renungan sebelumnya saya sudah membahas tentang keangkuhan/kesombongan dan keinginan mata. Kali ini mari kita lanjutkan pada poin pertama, Keinginan Daging.
Apakah yang dimaksud dengan keinginan daging? Keinginan daging adalah rupa-rupa keinginan yang berasal dari tubuh kita yang dianggap bisa memenuhi kebutuhan akan kenikmatannya. Keinginan daging cenderung berhubungan dengan hal-hal yang nikmat dan menyenangkan, karena berhubungan dengan keinginan manusia itu sendiri tanpa memperhatikan keinginan Tuhan, yang justru ada dalam keinginan roh. Hidup dalam daging berarti memikirkan dan mencari hal-hal yang memuaskan daging. Dan disana ada banyak jebakan lewat segala sesuatu yang menggoda. Kalau kita hanya melihat kenikmatannya, kita bisa terperangkap dosa yang tentu saja akan membawa kita menuju maut.
Apa saja sebenarnya keinginan daging itu? Dalam Galatia kita bisa menemukan penjelasan secara detail yang disampaikan oleh Paulus. "Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." (Galatia 5:19-21).
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Daging vs Roh (1)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment