Ayat bacaan: Matius 5:29
====================
"Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka."
Ada sebuah kisah kuno dari jaman Anglo Saxon (Inggris Kuno) sekitar abad ke 11. Pada masa itu hiduplah seorang ratu bernama Godiva. Ratu ini merasa iba melihat suaminya, sang raja memasang tarif pajak yang sangat tinggi bagi rakyatnya. Berkali-kali ia memohon agar suaminya mengurangi beban pajak rakyat, tapi suaminya tetap menolak. Suatu ketika raja merasa kesal karena terus menerus diminta istrinya menurunkan pajak. Dan dia pun mengatakan bahwa ia siap mengabulkan permohonan istrinya, hanya saja dengan satu kondisi: istrinya harus mengendarai kuda mengelilingi kota tanpa memakai apa-apa. Karena rasa belas kasihnya yang begitu besar bagi rakyatnya, ratu pun setuju untuk merendahkan dirinya sampai sehina itu.
Sebelum ia melakukan syarat tersebut, sang ratu pun memberi pengumuman terlebih dahulu agar rakyatnya jangan ada yang keluar dan melihatnya berkeliling kota. Semua ini dia lakukan untuk mereka, para rakyat yang dihimpit beban pajak besar. Jadi setidaknya mereka bisa menunjukkan rasa syukur dengan mematuhi permintaan ratu mereka. Dan tibalah saatnya. Semua penduduk patuh untuk tidak melihat sang ratu. Mereka menutup pintu dan jendela rapat-rapat. Kecuali satu orang, seorang penjahit muda bernama Tom. Tom tidak kuasa untuk menahan rasa penasarannya melihat ratu tanpa busana. Apa yang terjadi selanjutnya? Kisah legendaris ini mengatakan bahwa Tom kemudian menjadi buta akibat perbuatannya. Penyesalan menjadi terlambat. Ia tidak pernah bisa melihat lagi sampai akhir hayatnya. Tom si pengintip, dalam bahasa Inggrisnya disebut Peeping Tom. Hingga hari ini Peeping Tom di luar sana masih dipakai untuk menggambarkan pria asusila yang gemar mengintip.
Saya masih ingin melanjutkan apa yang sudah kita bahas kemarin mengenai keinginan mata. Mata berfungsi bagaikan lensa kamera yang menangkap sesuatu secara visual lalu dibawa dan diolah dalam hati hingga terbentuk sebuah rasa. Mata secara bebas bergerak leluasa untuk menangkap gambar demi gambar dari apa yang berada disekitar kita. Kita bisa memandang wajah orang tua, anak, istri/suami, melihat keindahan alam, menonton film, berkendara dan melakukan kebanyakan pekerjaan karena mata kita masih berfungsi baik. Kalau mata dipakai untuk hal-hal yang positif tentu baik, tapi yang jadi masalah kalau mata dipakai untuk hal-hal yang berkaitan dengan dosa. Dari mata turun ke hati dan menjadi tertarik, itu wajar. Yang tidak wajar adalah kalau dari mata kemudian menjadi berbagai fantasi-fantasi yang berorientasi kepada hal-hal yang tidak pantas, kalau mata dipakai untuk jelalatan dalam melihat lawan jenis misalnya.
Itu baru satu dari sekian banyak hal buruk yang bisa dilakukan lewat penyalahgunaan mata. Ada begitu banyak hal yang bisa menyesatkan justru berawal dari penglihatan lewat mata. Bukan hanya hal-hal yang berbau pornografi atau amoral, mata juga bisa menggoda kita untuk memiliki sesuatu benda yang membuat kita rela menghalalkan segala cara untuk bisa memilikinya. Ada banyak penyesatan yang berasal dari mata, dan Tuhan pun sudah mengingatkan dengan tegas agar kita benar-benar menyaring dengan seksama apa yang dilihat oleh mata seperti yang tertera dalam banyak ayat di sepanjang Alkitab. .
Ada sebuah ungkapan dari Jepang menjadi sesuatu yang sangat dikenal dunia, berkata: "See no evil, hear no evil, speak no evil." Ungkapan ini sering digambarkan dengan keberadaan tiga ekor monyet yang masing-masing menutup sebuah indera seperti mata, telinga dan mulut. Mengapa tiga indera ini yang ditutup? Karena memang ketiga indra inilah yang sering menjadi awal dari masuknya dosa apabila tidak diawasi dengan benar. Ungkapan ini menggambarkan pentingnya mengawasi celah-celah yang bisa menjadi pintu masuk dosa agar kita tidak terjebak ke dalam hal-hal yang bisa merintangi hubungan kita dengan Tuhan lalu menggagalkan kita untuk menerima janji-janji Tuhan. Seringkali dosa-dosa ini berawal kecil, tetapi kemudian terakumulasi menjadi awal dari serangkaian dosa yang lebih besar lagi. Dan mata jelas merupakan salah satu titik lemah yang mudah diserang. Kalau kita tidak menjaganya baik-baik, celakalah kita.
Alkitab mencatat bagaimana tegasnya dan kerasnya Yesus mengingatkan bahayanya mata yang tidak dijaga. Begitu keras, sehingga Dia berkata: "Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka." (Matius 5:29). Ayat ini menunjukkan sebuah peringatan yang sangat keras agar kita serius menjaga mata. Sebelum menyampaikan itu, Yesus mengawali dengan sebuah pesan penting mengenai standar tinggi prinsip Kerajaan terhadap zinah. Yesus mengatakan dengan memandang seorang wanita dan menginginkannya meski hanya dalam hati saja, itu sudah sama artinya dengan berzinah. (ay 28). Tentu tidak ada yang ingin dengan sengaja ingin matanya dicungkil bukan? Tapi itu lebih baik daripada membiarkan diri kita binasa, terus berjalan mendekati api neraka yang menyala-nyala.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Peeping Tom (1)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment