Saturday, March 31, 2018

Daging yang Lemah (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Matius 26:41
======================
"Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Apakah anda pernah merasa frustasi menghadapi kelemahan-kelemahan dari kedagingan anda? Pernahkan anda bertekad untuk tidak lagi menyerah kepada dosa tertentu yang bolak balik menjerumuskan anda, sudah berusaha sangat keras tapi pada akhirnya lagi-lagi anda terjatuh dan gagal lagi?

Pernahkah anda mengalami sebuah pemulihan ketika mengikuti retret atau altar call, tetapi tidak lama setelahnya anda kembali jatuh pada kebiasaan buruk yang lama? Semua itu mungkin pernah menjadi bagian dari perjuangan kita, termasuk saya.

Kalau ada pepatah yang mengatakan keledai saja tidak akan jatuh di lubang yang sama, saya harus mengakui bahwa saya pernah lebih bodoh dari keledai, berkali-kali. Dalam hidup kita biasanya ada hal-hal yang menjadi titik lemah kita, kebiasaan buruk atau perbuatan dosa yang tampaknya enggan pergi dari kita dan terus menerus menjatuhkan kita. Kalau dosa-dosa lain biasanya bisa kita atasi, titik-titik lemah ini kerap sangat sulit untuk dilepaskan. Ada seorang teman yang berkata bahwa ia kesulitan lepas dari jerat pornografi. "No matter how I tried, I keep failing", katanya. Ada yang sulit lepas dari kebiasaan menipu atau berbohong, ada yang sulit lepas dari pengaruh minuman keras, obat-obatan terlarang atau rokok, cepat emosi, mudah iri hati dan sebagainya. Masing-masing dari kita punya titik lemahnya sendiri, dan kalau mau lepas tentu membutuhkan perjuangan yang lebih keras dibandingkan masalah lainnya.

Menariknya beberapa rasul pun pernah mengalaminya. Petrus misalnya. Ia baru saja bersumpah untuk tidak akan pernah menyangkal Yesus. "Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lainpun berkata demikian juga." (Matius 26:35). Tapi beberapa saat kemudian ia terjatuh bahkan melakukannya berkali-kali. "Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." (ay 72). Paulus juga pernah mengalami perasaan seperti ini. "Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat." (Roma 7:19).

Betapa sulitnya menundukkan diri kita meski kita sudah bertekad penuh untuk berubah. Ini permasalahan banyak orang dari dulu sampai sekarang Bagaikan menyusun bangunan dengan kartu, sedikit tersentuh saja atau tertiup angin kartu-kartu itu bisa rontok kembali. Atau seringkali kita seperti tikus yang terus saja terjebak dalam perangkap tikus dengan umpan yang memikat daging kita. Daging, kedagingan, keinginan dan perbuatan daging, itu sering menjadi sumber masalah bagi kita untuk bisa terus bertumbuh dalam pengenalan dan perjalanan untuk bisa terus semakin menyerupai Kristus. Sebagai manusia Kita memang merupakan pribadi yang sangat rentan. Dan Yesus tahu itu. Karenanya ia berkata: "roh memang penurut, tapi daging lemah."

Tuhan Yesus paham betul bahwa itu kelemahan yang menjadi masalah bagi semua manusia. Di taman Getsemani sesaat sebelum Yesus ditangkap, kita menyaksikan gambaran rentannya manusia dikuasai kedagingannya. Berkali-kali Yesus mendapati murid-muridNya sulit berjaga-jaga. Mereka lengah dan kembali tertidur, tidak sanggup berjaga bahkan untuk satu jam saja. Disanalah Yesus mengingatkan para murid: "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41).

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker