Tuesday, March 13, 2018

Murid yang Dikasihi Yesus (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Coba pikir. Kalau 2000 tahun lalu Yesus sudah melakukan karya penebusan saat mereka masih berselimutkan dosa-dosa itu, saat Dia yang menanggung semua itu di atas kayu salib menggantikan kita, kemudian bangkit dan mengalahkan semua yang merintangi kita dari Allah Bapa, apakah mungkin ia masih membeda-bedakan kasihNya pada kita hari ini? Kalau kita menyadari hal ini, kenapa kita harus ragu menyatakan bahwa kita adalah orang atau murid yang dikasihi Yesus?

Akan hal ini, ada sebuah fakta menarik yang ingin saya bagikan tentang kata-kata Yohanes mengenai "murid yang dikasihi Yesus." Kalimat ini disebutkan oleh Yohanes tidak kurang dari 5 kali dalam Injil yang ia tulis sendiri. Salah satunya bisa kita lihat ketika Perjamuan Malam Terakhir, tepat sebelum Yesus mengungkapkan penghianatan yang akan dilakukan Yudas. Yohanes menuliskan begini. "Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya." (Yohanes 13:23). Kita bisa menemukan kata-kata yang sama dalam beberapa ayat lainnya seperti 19:26, 20:2, 21:7 dan 21:20.

Pertanyaannya: siapa sebenarnya sosok istimewa  yang disebut sebagai "murid yang dikasihi Yesus" itu? Kebanyakan orang yang mendalami alkitab akan mengacu kepada dirinya sendiri. Jika kita membaca Yohanes 21:20-23 (terutama di ayat 23), kita bisa sampai pula kepada kesimpulan tersebut.

Apa yang menarik adalah bahwa kalimat 'murid yang dikasihi' ini cuma Yohanes yang menyebutkannya. Anggaplah bahwa memang benar sosok murid yang dikasihi Yesus itu mengacu kepada Yohanes sendiri. Ia yang menulis, ia yang mengaku sendiri bahwa ia adalah murid yang dikasihi Yesus. Tidak ada satupun ayat yang menyebutkan bahwa Yesus pernah secara langsung mengatakan hal itu, misalnya: "Hai Yohanes, kamu adalah murid yang Aku kasihi." Tidak ada ayat seperti itu, bahkan yang mirip-mirip pun tidak ada.

Apakah itu berarti Yohanes ke-ge-er-an, narsis atau merasa paling istimewa di banding yang lainnya? Atau apakah ia merendahkan sosok murid-murid Yesus lainnya dan bermaksud mengatakan bahwa dirinyalah yang paling spesial dan mendapat perlakuan khusus? Saya yakin tidak. Kalaupun benar bahwa orang yang ia katakan sebagai murid yang dikasihi Yesus itu adalah dirinya sendiri, saya percaya itu karena ia benar-benar menyadari dan merasakan kasih karunia Allah mengalir di dalam dirinya, seperti halnya kepada murid-murid lainnya (seperti yang ia katakan dalam Yohanes 20:2).

Yohanes menyadari betul dan tentunya merasakan benar-benar bagaimana kasih dari Yesus itu mengalir deras ke dalam hidupnya. Saya murid yang dikasihi Yesus, seperti itulah cara Yohanes menyebut dirinya, dan itu merupakan sebuah bentuk pengakuan akan kasih Kristus kepadanya, yang juga mencerminkan perasaan sukacitanya akan hal ini. Para murid lainnya tentu boleh menulis sama seperti itu, tetapi ternyata hanya Yohanes yang begitu dalam menyadari hal tersebut sampai-sampai ia berani menuliskannya berulang kali di dalam Alkitab.

Kalau Yohanes berani menyebut dirinya sebagai murid yang dikasihi Yesus, harusnya kita pun punya keberanian atau keyakinan yang sama untuk bisa tanpa ragu berkata hal yang sama, yaitu bahwa kita adalah murid yang dikasihi Yesus. Kenapa tidak? Bukankah Yesus sudah membuktikannya dengan menggantikan pelanggaran kita semua di atas kayu salib, menebus kita dengan lunas sehingga dengan demikian kita tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal seperti yang tertulis dalam Yohanes 3:16? Kurang bukti apa lagi bahwa Dia mengasihi kita sampai sedemikian besar?

Selain itu, mari kita lihat pula seperti atau sebesar apa sebenarnya kasihNya itu terhadap kita sesuai dengan apa yang Yesus katakan sendiri. "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya." (Yohanes 15:13). Yesus telah memberikan nyawaNya untuk kita semua tanpa terkecuali. Karena itu jelaslah bahwa kasihNya kepada kita adalah yang terbesar pula. Jika demikian, mengapa kita masih harus ragu akan besarnya kasih Yesus kepada diri kita?

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker