Sunday, August 13, 2017

Worry, Stress, Fear (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Mazmur 91:1-2
===========================
"Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."

Pada waktu saya berkunjung ke negara Swedia, saya pernah melihat sebuah peribahasa berumur ratusan tahun yang masih saya ingat sampai sekarang: "oro ger ofta en liten sak en stor skugga". Artinya, "worry/concern gives a small thing a big shadow". Perasaan cemas mendatangkan bayangan besar menutupi hal kecil. Peribahasa ini melekat dalam ingatan saya karena menjadi titik balik bagi saya yang dahulu begitu mudahnya kuatir, cemas akan segala sesuatu yang belum terjadi, bahkan untuk hal-hal yang sebenarnya biasa atau sederhana saja. Bagaimana kalau nanti begini, begitu.

Dahulu saya berpikir, kecemasan itu akan membuat saya bisa mengantisipasi kemungkinan terburuk kalau benar terjadi, dan kalau tidak terjadi maka itu bonus. Tapi sebenarnya mudah cemas kerap menahan saya untuk maju. Itu mendatangkan rasa takut untuk melangkah sehingga saya pun harus kehilangan banyak kesempatan untuk mengalami peningkatan. Setelah saya bertobat, saya pun sadar bahwa kecemasan yang menimbulkan rasa takut itu bukan saja menghambat saya untuk maju, tapi juga akan membuat saya gagal menggenapi rencana Tuhan dan menghalangi mukjizat Tuhan untuk bisa saya rasakan. Dan yang tidak kalah merugikannya, mudah cemas itu akan merampas sukacita dari diri saya, karena sukacita dan cemas tidak akan pernah bisa berjalan bersamaan. Cemas akan mendatangkan perasaan tidak enak, yang kalau saya biarkan akan mengkontaminasi hati saya dengan berbagai perasaan jelek lainnya sampai tidak ada lagi ruang bagi sukacita disana. Itu tidak boleh terjadi, karenanya saya belajar untuk mengatasi perasaan-perasaan negatif itu sesegera mungkin sebelum menguasai ruang-ruang di hati saya.

Pastor Charles Rozell 'Chuck' Swindoll dalam sebuah bukunya menyebutkan ada tiga hal yang paling sering menjadi pencuri sukacita, yaitu:
- Worry : an inordinate anxiety about something that may or may not occur (kekuatiran berlebihan terhadap sesuatu yang mungkin bisa atau mungkin tidak terjadi)
 - Stress : intense strain over a situation we can't change or control (ketegangan yang intens terhadap sebuah situasi yang tidak bisa kita ubah atau kendalikan)
- Fear: a dreadful uneasiness over danger, evil or pain (sebuah rasa gentar yang sangat tidak nyaman terhadap bahaya, perbuatan keji dan rasa sakit)

Ketiga hal ini memang rada mirip, beda tipis. Menurut Pastor Chuck, inilah tiga hal yang seringkali merampas sukacita kita. Dan untuk mengalahkannya, ia menganjurkan kita untuk mengimani keyakinan Paulus akan penyertaan Tuhan seperti yang disebukan dalam kitab Filipi. "Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus." (Filipi 1:6). Paulus menulis surat buat jemaat Filipi ini saat berada di penjara menanti hukuman mati, setelah begitu lama mengabdikan hidupnya untuk mewartakan berita keselamatan. Apa yang ia alami jelas tidak menyenangkan bahkan menakutkan. Tapi Paulus ternyata tidak merasakan itu sama sekali, karena ia 'yakin sepenuhnya' (bukan setengah yakin, bukan mudah-mudahan, bukan 'kiranya', tapi sepenuhnya) bahwa Tuhan yang sudah memulai sesuatu yang baik bagi kita akan meneruskan sampai pada akhirnya.  Kalau kita bisa memiliki keyakinan seperti Paulus, kita seharusnya tidak perlu kehilangan sukacita.

Ketiga hal diatas sebenarnya bukanlah sesuatu yang asing dalam hidup manusia. Mulai dari rasa cemas akan hal-hal kecil, rasa takut yang sebenarnya tidak perlu seperti takut hantu, berbagai macam phobia seperti takut ketinggian, takut serangga, laba-laba dan lainnya, juga rasa takut akan ancaman keamanan dari orang jahat, kondisi cuaca, takut memandang masa depan dan sebagainya. Stres saat mengejar pekerjaan agar selesai tepat waktu, stres saat harus menghadapi lebih dari satu problem dalam waktu bersamaan, stres berada di dekat orang-orang sulit, itu biasa kita alami. Kita bisa merasa takut akan keadaan cuaca yang buruk, bencana alam, bahkan kita pun takut akan jaminan masa depan.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker