Sunday, August 27, 2017

Pelajaran dari Kualitas Hidup Yusuf (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Kejadian 39:2
====================
"Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya.."

Dalam perjalanan hidup saya, saya belajar akan satu hal penting mengenai keberhasilan yaitu keberhasilan tidaklah harus selalu dalam bentuk besar, tapi juga bisa terjadi atas hal-hal kecil yang muncul bahkan di tengah kesulitan. Saat banyak orang menetapkan standar keberhasilan terlalu tinggi maka seringkali mereka sulit menyadari, melihat atau merasakan keberhasilan hadir dalam hidupnya. Satu lagi, keberhasilan kerap hadir dalam sekuens atau urutan, yang artinya kita melangkah dari satu keberhasilan kepada keberhasilan lain sampai pada akhirnya apa yang direncanakan Tuhan bisa kita genapi. Saya memandang keberhasilan bukanlah atas satu dua hal melainkan sebagai bagian dari sebuah proses panjang selama masih diberikan kesempatan hidup. Sukses naik jabatan, naik gaji, berhasil melakukan tugas besar, itu bentuk keberhasilan kan? Tentu saja ya. Tapi jangan lupa bahwa saat anda bisa menahan emosi dan tetap sabar, tenang ketika menghadapi provokasi atau serangan dari pihak lain, ketika anda bisa tetap berjalan benar di saat ada godaan, saat anda bisa tetap bersukacita meski hidup sedang sulit, tidak kuatir dikala paceklik, tidak takut waktu menghadapi ketidakpastian, itu pun merupakan keberhasilan pula. Tentu bukan dipakai untuk berpuas diri, tapi jangan pula menyiksa diri anda untuk terus mengejar sesuatu yang harus besar sehingga tidak memberi penghargaan terhadap keberhasilan-keberhasilan 'kecil' yang sesungguhnya sudah anda peroleh sebagai buah dari usaha anda.

Masalahnya, jika anda kesulitan menghargai pencapaian dalam hidup anda, anda akan kesulitan untuk bersyukur. Dan bahayanya, kita bisa gagal meraih hasil besar ketika kita tidak menyadari keberhasilan-keberhasilan kecil dalam proses perjalanan kita. Kita hanya memandang masalahnya dan luput melihat bahwa dalam masalah itu sebenarnya kita sudah memperoleh keberhasilan-keberhasilan kecil sebagai bagian dari rangkaian proses. Kita tidak melihat bahwa Tuhan sedang bekerja di dalamnya dan kemudian kita menyerah di tengah jalan. Bukan cuma melempar bendera putih tanda menyerah tapi malah mengibarkan bendera perang. Perang menyalahkan orang lain, perang menyalahkan Tuhan. Bukankah sayang jika ini terjadi padahal anda tengah berada dalam proses penggenapan, sedang berada dalam pendakian yang curam untuk sampai ke puncak?

Akan hal ini kita bisa belajar dari Yusuf. Mari kita lihat ringkasan kisah Yusuf berdasarkan yang dicatat dalam kitab Kejadian. Apa yang dialami olehnya tidaklah mudah, karena ia seperti berpindah dari satu masalah ke masalah berikutnya dengan berat beban sendiri-sendiri. Setengah saja kalau kita alami sudah bisa membuat kita patah arang. Tapi hebatnya, Yusuf mampu melewatinya dengan kuat. Imannya tetap teguh, fokusnya tidak terganggu saat mengalami ketidakadilan selama bertahun-tahun.

Seperti apa ketidakdilan dan penderitaan hidup panjang yang harus dia alami? Kita bisa lihat mulai dari pasal 37 betapa Yusuf diperlakukan semena-mena oleh saudara-saudaranya yang iri hati pada dirinya. Dia dilemparkan ke dalam sumur, lalu dijual kepada saudagar-saudagar Meridian yang kemudian membawa Yusuf ke Mesir.

Sampai di titik ini saja kita sudah bisa membayangkan besarnya penderitaan Yusuf. Dan kita tahu penderitaannya masih jauh dari selesai, melainkan baru saja dimulai. Apakah dia membenci Tuhan? Apakah Yusuf menyalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang terjadi pada dirinya? Tidak. Dalam Kejadian 39, justru Alkitab menyatakan kebalikannya. Kita bisa melihat bagaimana kedekatan Yusuf dengan Tuhan, sehingga Tuhan senantiasa menyertai Yusuf. Dan penyertaan itu membuat Yusuf menjadi orang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya. Ayat bacaan hari ini dengan jelas menyatakan bahwa yang membuat Yusuf selalu berhasil adalah karena penyertaan Tuhan, dan bukan karena kehebatan dirinya sendiri. "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu." (Kejadian 39:2)

Kata-kata bahwa Yusuf berhasil karena Tuhan menyertainya disebutkan berulang-ulang dalam lanjutan kisahnya. Ayat berikutnya berbunyi: "Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf." (ay 3-4).

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker