Thursday, August 3, 2017

Pengujian (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: 2 Korintus 13:5
======================
"Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji."

Untuk bisa mengetahui mutu dari sesuatu diperlukan proses uji. Misalnya, apakah seseorang berkompeten atau layak untuk satu jabatan tertentu, maka dibutuhkan uji kelayakan. Untuk mengetahui kualitas bahan maka bahan tersebut harus diuji terlebih dahulu. Mobil yang mengedepankan safety mempergunakan crash test dummy untuk menguji kekuatan serta keamanan produknya. Dalam berbagai riset, tidak akan pernah ada hasil resmi secara ilmiah yang bisa dikeluarkan tanpa melewati pengujian yang cukup. Anda buka restoran, maka harus ada pengujian dulu dari rasa dan tampilan sajian sebelum ditampilkan pada menu. Madu harus diuji kalau mau pasti asli atau tidak. Bahkan film pun memerlukannya. Dalam dunia sinema ada istilah film screening yang digunakan untuk menguji sebuah film dengan diputarkan pada sejumlah penonton sesuai target, apakah masih dibutuhkan editing lebih lanjut, pengulangan shooting atau bisa jadi perlu perombakan script, merubah ending film dan sebagainya. Kita akan sulit mengetahui kemurnian, keaslian, kecakapan, ketahanan, kekuatan, keamanan dan berbagai kualitas lainnya yang terkandung dalam sebuah produk tanpa melalui pengujian.

Tubuh kita pun sama. Untuk memastikan bahwa dirinya tetap dalam keadaan baik, ada banyak orang melakukan check up rutin. Kalau ada sesuatu yang tidak ideal seperti gula darah tinggi, masalah jantung sampai tumor yang terdeteksi tapi belum terasa tentu secepatnya harus diatasi. Lebih cepat lebih baik, sebelum terlambat. Bagi yang kurang mampu untuk memeriksakan diri secara rutin, setidaknya mereka bisa menjaga pola hidup sehat. Tidak mengkonsumsi makanan yang tidak sehat, tidak memasukkan berbagai zat mengandung racun ke dalam diri mereka, olah raga teratur, tidur yang cukup, itu bisa mencegah kita dari mengalami masalah di kemudian hari. Sehat tidaknya kemudian bisa diuji dengan sederhana. Misalnya, apakah naik tangga dua lantai saja sudah ngos-ngosan, jantung berdetak terlalu kencang dan tidak teratur, mudah pusing, lekas lelah, berat badan turun drastis, itu menunjukkan adanya gejala gangguan kesehatan yang harus disikapi serius secepatnya. Bagi anda yang dulu masih tertipu oleh tahayul sehingga takut hantu, anda bisa menguji dengan melihat reaksi anda saat sendirian di tempat gelap.

Bagaimana dengan iman? Alkitab mengatakan bahwa untuk hal keimanan juga diperlukan pengujian. Mari kita lihat apa yang disampaikan oleh Paulus kepada jemaat di Korintus. Paulus berkata seperti ini: "Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji." (2 Korintus 13:5).

Mengapa Paulus mengingatkan jemaat agar menguji kehidupan imannya? Pertama-tama yang harus kita pahami adalah bahwa kemurnian iman merupakan sesuatu yang harus kita jaga dan perjuangkan seumur hidup. Jika dulu kita pernah hidup dengan iman yang teguh, bukan berarti bahwa selamanya kita akan tetap begitu. Bisa saja pada suatu ketika iman kita lemah, dan kalau kita tidak menyadarinya iman kita akan terancam bahaya dan itu akan merugikan kita sendiri. Kemudian, kita juga harus memastikan bahwa kita belum atau tidak bergeser dari identitas diri kita sebagai manusia baru dalam Kristus. Jika kita lupa akan hal ini maka kita mudah dipengaruhi oleh rupa-rupa godaan yang dihadirkan dunia. Itu jelas akan membuat identitas kita kabur bahkan kemudian mengembalikan kita pada identitas lama, sebagai manusia berdosa yang harus menghadapi konsekuensi murka Allah.

Masalahnya, kita sering lengah dan tidak sadar bahwa iman kita sudah tercemar, fokus kita sudah bergeser dan identitas kita meredup. Karena itulah kita butuh menguji diri kita sendiri. Apakah kita masih berjalan sesuai Firman Tuhan, dalam kebenaran, apakah Yesus masih tinggal dalam diri kita atau tidak, itu merupakan hal yang sangat penting. Kalau ternyata tidak, maka kita akan rapuh dan mudah terganggu oleh permasalahan hidup dan mudah pula tercemar oleh dosa. Sedikit saja masalah muncul maka kita akan goyah seperti pohon yang akarnya rapuh. Daya tahan kita lemah dan kita rentan terhadap berbagai macam godaan. Intinya, kita tidak akan tahan uji atas berbagai serangan dan godaan. Singkatnya, kalau dulu kita pernah bagus, bukan berarti sekarang kita juga pasti bagus. Untuk memastikannya kita perlu menguji diri secara teratur.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker