Friday, August 18, 2017

Singa-Singa Muda Dalam Kemarau Berkepanjangan (1)

webmaster | 10:00:00 PM |
Ayat bacaan: Mazmur 34:11
===================
"Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik."

Saya suka menonton film-film dokumenter tentang hewan, terutama melihat kehidupan hewan di belantara yang liar. Kehidupan yang keras, terkadang kejam. Mereka memangsa dan dimangsa. Bahkan para apex predator atau hewan-hewan yang hidup pada urutan teratas rantai makanan tidaklah aman karena sesama apex predator pun bisa saling bunuh. Singa termasuk salah satu apex predator yang seringkali dianggap sebagai yang terkuat. Begitu kuat hingga singa mendapat julukan raja rimba. Bukan saja kuat dan bergigi taring besar tajam, singa jantan juga terlihat gagah dengan rambut atau bulu-bulu lebat di sekeliling wajahnya.

Dalam sebuah film dokumenter ditampilkan kehidupan binatang buas di sebuah hutan di Afrika yang tengah dilanda kemarau panjang. Di musim seperti itu hewan-hewan sangatlah kesulitan untuk bertahan hidup. Bukan cuma mereka sangat membutuhkan air, mereka pun susah mendapatkan mangsa karena banyak yang sudah meninggalkan tempat kering atau sudah keburu mati kekurangan cairan. Singa-singa jantan yang tadinya gagah terlihat kurus kering dengan tulang rusuk menonjol. Sebagian terbaring lemah dan sudah tidak lagi bisa lari kencang karena malnutrisi dan dehidrasi. Ada yang kemudian tergeletak lalu mati kelaparan, kalah oleh ganasnya alam. Di saat seperti itu, hanya keajaiban yang bisa membuat mereka selamat, apabila hujan akhirnya turun membasahi tanah gersang tempat mereka bertahan.

Alam yang lebih ganas dari singa dan sanggup membuat raja-raja rimba ini menderita bahkan mati agaknya sudah terjadi sejak jaman dahulu, setidaknya di jaman kehidupan Daud. Dalam Mazmur 34 saat menggambarkan betapa luar biasanya jika kita berada dalam perlindungan Tuhan, ia mengambil contoh singa-singa muda untuk menjelaskan apa yang terjadi pada orang yang menomor dua atau tiga-kan Tuhan. "Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik." (Mazmur 34:11).

Daud mengatakan bahwa di musim kemarau atau kondisi situasi sulit, akan ada banyak singa-singa muda yang merana kelaparan. Tapi orang-orang yang mencari Tuhan ia katakan tidak akan berkekurangan segala sesuatu yang baik. Itu bagaikan menemukan oase ditengah gurun, bagaikan bertemu sungai penuh air jernih di saat musim kekeringan. Bukankah itu akan sangat kita butuhkan?

Daud memberitahukan apa kunci yang harus kita lakukan agar bisa menerimanya, yaitu mencari Tuhan. Pada kenyataannya banyak orang yang malah melupakan Tuhan pada saat-saat sulit. Meletakkan Tuhan pada urutan prioritas ke sekian, hanya mempergunakan sisa waktu untuk berdoa dan membangun hubungan, itu pun kalau memang benar ada sisa. Kerja nomor satu, dua dan tiga, bermain nomor empat, istirahat/tidur nomor berikutnya, baru sisanya keluarga dan terakhir Tuhan. Di kala kondisi makin sulit, orang semakin panik mencari tambahan dan yang lain dikorbankan. Doa hanya singkat berisi keluhan dan permintaan tanpa ada lagi ucapan syukur dan kerinduan untuk duduk di kakiNya dan mendengarkanNya. Mazmur Daud di atas mengingatkan kita untuk memikirkan kembali skala prioritas, karena prioritas yang salah akan mendatangkan hasil yang salah pula.

Sejalan dengan apa yang dikatakan Daud dalam Mazmur 34 tadi, Tuhan Yesus pun menyampaikan hal yang sama. "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33). Lihatlah apa yang seharusnya menjadi prioritas utama yang harusnya dilakukan terlebih dulu sebelum yang lain, yaitu mencari Kerajaan Allah beserta kebenarannya. Meskim mungkin sudah tahu ayat ini, tapi banyak orang lebih suka membalik urutan prioritasnya dan meletakkan apa yang seharusnya berada pada posisi teratas untuk ditempatkan pada urutan kesekian. Kita mungkin beranggapan, bukankah kita memang harus terus bekerja mati-matian agar bisa hidup layak? Tentu saja. Tuhan tidak menyuruh kita hanya berdoa, bersaat teduh dan memuji menyembah sepanjang hari tanpa melakukan apa-apa lagi. Bahkan Firman Tuhan pun berkata demikian. "Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." (2 Tesalonika 3:10). Tuhan memang tidak menghendaki kita untuk bermalas-malasan. Kerja, itu wajib hukumnya kalau masih mau makan atau hidup. Tetapi ada skala prioritas yang tentunya harus kita ikuti agar kita berjalan seturut kehendak Allah, dan Allah menginginkan kita untuk terlebih dahulu mencari KerajaanNya beserta kebenarannya.

Tuhan tahu betul kekuatiran kita dalam mengarungi hidup yang berat. Bacalah Matius 6:25-34. Di sana Yesus memaparkan panjang lebar mengapa kita tidak seharusnya kuatir dalam hidup ini. Yesus mengawali seperti ini "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?" (ay 25) Ini adalah sebuah bentuk skala prioritas. Jika burung-burung diberi makan oleh Tuhan, jika bunga bisa tumbuh dengan sendirinya tanpa harus menenun atau bekerja sendiri, jika rumput di ladang pun didandani Tuhan dengan indah, mengapa kita harus takut Tuhan tidak memperhatikan diri kita? (ay 26-30).

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker