Monday, August 28, 2017

Pelajaran dari Kualitas Hidup Yusuf (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Kecakapan Yusuf membuat dia dipercaya lebih dari budak lainnya oleh sang tuan, Potifar. Tapi kemudian istri tuannya mencoba merayunya. Yusuf menolak godaan tersebut dan memilih untuk tetap hidup benar. Akibatnya, ia pun difitnah dan dijebloskan ke penjara. Penjara yang kurang ventilasi, pengap, lembab dan bau. Entah seperti apa makanannya, entah seperti apa perlakuan penjaga terhadap tahanan. Orang yang tidak melakukan kesalahan apa-apa harus merasakan hukuman sedemikian.

Apakah kemudian Yusuf menyerah mempercayai Tuhan dan mengalami kepahitan? Kecewa dan tidak lagi mau taat? Lagi-lagi Yusuf membuktikan kekuatan imannya. Dan yang terjadi adalah keberhasilan berikutnya. Di dalam penjara, kembali kita temukan ayat yang menyatakan tentang penyertaan Tuhan. "Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan membuat Yusuf kesayangan bagi kepala penjara itu.....Dan kepala penjara tidak mencampuri segala yang dipercayakannya kepada Yusuf, karena TUHAN menyertai dia dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil." (ay 21,23).

Kita tahu kemudian apa yang terjadi pada Yusuf. Ia berhasil menggenapi apa yang direncanakan Tuhan sepenuhnya. Ia menjadi orang terpenting kedua di Mesir, ia mengampuni saudara-saudaranya dan memberkati Mesir di tengah bencana kelaparan yang tengah melanda seluruh bumi. Bukan hanya Mesir yang ia kelola, ia juga sanggup memberi bantuan untuk bangsa-bangsa lainnya.

Penyertaan Tuhan merupakan sebuah kunci yang sangat penting dalam perjalanan setiap keberhasilan dalam hidup Yusuf. Kemarin kita sudah melihat bahwa Yusuf bisa kuat dan teguh ditengah proses berat yang panjang karena ia hidup dengan kualitas Tuhan. Seperti apa hidupnya yang punya kualitas Tuhan sehingga ia disertai Tuhan dan terus berhasil meski tengah berada di tengah kesusahan? Mari kita lihat seperti apa hidupnya.

1. Yusuf selalu rajin bekerja
Sepanjang hidupnya Yusuf selalu memberi performa terbaik dalam mengerjakan apapun. Ia tidak menggantungkan keseriusan pada tinggi rendahnya gaji, pada baik tidaknya perlakuan, tapi semata-mata karena ia mempertanggungjawabkan secara penuh apapun yang dipercayakan kepadanya. Tanpa itu, ia tidak mungkin diangkat menjadi kepala pelayan dalam rumah majikannya. Dikatakan: "Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri." (ay 6) Kita bisa dengan jelas melihat bagaimana baiknya performa Yusuf dalam melakukan pekerjaannya.

2. Yusuf tetap menjaga kekudusan
Yusuf digoda oleh istri Potifar. Kebanyakan pria gagal dalam hal ini karena memang sangat menggiurkan bagi kedangingan. Bahkan hal ini merupakan satu dari tiga hal terbesar yang menghancurkan karir dan hidup manusia selain harta dan tahta. Tetapi Yusuf tetap tegar memutuskan untuk tidak berzinah. "...Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" (ay 9). Di saat hidup sedang ada di titik rendah tawaran seperti itu datang. Ia bisa menerima ajakan istri Potifar dan mendapat banyak kemudahan setelahnya, tapi Yusuf memilih untuk tetap setia hidup benar meski konsekuensinya berat. Pada saat seperti itu akan ada banyak orang yang berpikir untuk menerima saja, karena bukannya Tuhan seperti tidak peduli dengan menempatkan mereka pada titik rendah? Kalau Tuhan seperti itu, buat apa harus taat? Itu bisa menjadi alasan banyak orang untuk kemudian berhenti hidup benar dan memilih untuk menikmati hal-hal yang jahat di mata Tuhan.

3. Yusuf menjauhi dosa
"Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar." (ay 12) Yusuf memilih lari keluar, itu menunjukkan bahwa ia tidak membiarkan dirinya berlama-lama di dekat potensi melakukan dosa melainkan segera lari menjauhinya. Ada kalanya kita melakukan dosa karena kita terlalu lama memberi toleransi atau membiarkan diri kita didekatinya. Padahal kalau kita segera lari menjauhkan pikiran, hati dan diri kita ketika dosa mulai mendekat, kita bisa menghindari godaan untuk melakukannya.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker