(sambungan)
Kesuksesan merupakan salah satu penyebab terbesar perubahan sikap orang dari rendah hati menjadi sombong. Godaan kesuksesan, popularitas, peningkatan karir dan sebagainya bisa dengan cepat menyelewengkan manusia untuk jatuh ke dalam dosa kesombongan. Padahal kalau mau jujur, semua talenta dan kesempatan yang datang itu adalah dari Tuhan, berasal dariNya dan atas seijinNya. Maka seharusnya semua keberhasilan itu bukan dipakai untuk menjadi sombong tetapi dipakai untuk memberkati banyak orang sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan. Kalau itu yang ada dalam hati dan pikiran kita, kita seharusnya bisa menghindari sikap sombong. Dalam Amsal 21:4 dikatakan juga bahwa hati yang sombong adalah dosa. Karenanya kita harus berhati-hati .
3. Orang yang rendah hati mau diajar dan belajar
Ada sebuah firman Tuhan yang mengatakan: "Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati." (Mazmur 25:9).
Dari ayat ini kita bisa melihat bahwa orang-orang yang rendah hati memiliki kemauan untuk diajar dan terus belajar. Jalan Tuhan terbentang luas di dalam Alkitab dan mudah kita dapati. Hanya orang yang rendah hatilah yang mau terus membenahi diri untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari. Belajar tentang ilmu pengetahuan, terus meningkatkan pengetahuan dan keahlian itu sangat perlu. Tapi jangan lupa pula untuk belajar terus bijaksana, berhikmat dan terus memperdalam pengetahuan akan hati Allah dan prinsip-prinsip kebenaran KerajaanNya. Tuhan siap membimbing orang-orang yang mau mengakui kekurangannya dan terus belajar, membaca, meneliti, merenungkan, memperkatakan dan melakukan Firman Tuhan.
Sikap tinggi hati menjadi penghalang besar untuk bertumbuh. Bagaimana Tuhan mau mengajar orang yang merasa dirinya hebat, bahkan lebih pintar dari Tuhan? Bagaimana Firman Tuhan bisa tertanam dan bertumbuh apabila Firman itu jatuh di atas tanah yang keras berbatu? Keangkuhan tentu akan merugikan kita sendiri. Dengan memiliki kerendahan hati berarti kita pun memiliki kesempatan untuk belajar dan bertumbuh, bahkan dibimbing secara langsung oleh Tuhan. Itu akan sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.
4. Orang yang rendah hati tidak mendahulukan kepentingan diri sendiri
Keangkuhan bisa membuat orang besar kepala dan lupa diri, sehingga menganggap diri mereka yang paling penting. Dan itu akan kontraproduktif baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Dalam dunia musik yang saya hidupi, sebuah band bisa hancur seketika kalau personilnya punya sikap seperti ini. Keutuhan keluarga bisa runtuh, begitu pula dengan persekutuan, organisasi atau ikatan lainnya. Sikap mendahulukan kepentingan sendiri sepintas tampaknya sepele, tetapi ada banyak kerugian bahkan kehancuran yang bisa timbul dari sikap itu.
Orang yang rendah hati tidak akan bersikap egois karena mereka akan memikirkan orang lain terlebih dahulu ketimbang kepentingan dirinya sendiri. Firman Tuhan berkata: "..Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." (Filipi 2:3-4). Sifat rendah hati akan memampukan kita memunculkan sikap seperti ini dalam kehidupan yang kita jalani.
Dari 4 hal di atas kita bisa melihat kualitas tinggi yang akan tampil apabila kita hidup dengan sikap rendah hati. Karena itu tidaklah heran jika Tuhan pun meninggikan orang-orang yang memiliki sifat rendah hati, bahkan siap memahkotai dengan keselamatan. Bukan hanya keselamatan dari bahaya, sakit penyakit dan sebagainya, tetapi keselamatan jiwa yang kekal sifatnya, atau dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan salvation. Itulah yang dimahkotai Tuhan kepada orang-orang yang rendah hati.
Dalam ayat Mazmur 149:4 dikatakan "Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman." (Amsal 16:5). Seharusnya kita ingat bahwa kita hanyalah berasal dari debu (Mazmur 103:14), dan semua yang kita miliki sesungguhnya berasal dari Tuhan. (Ulangan 8:14-18).
Oleh karena itu, milikilah sifat rendah hati, bukan rendah diri. Teruslah ingatkan diri kita untuk itu agar kita tidak terjebak untuk menjadi orang-orang sombong, tinggi hati tapi menerapkan sikap rendah hati yang bukan hanya baik buat orang lain tapi juga bagi kita sendiri.
Being humble means recognizing that we are not on earth to see how important we can become but to see how much difference we can make in the lives of others - Gordon B Hinckley
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Rendah Hati, bukan Rendah Diri (3)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment