Thursday, November 9, 2017

Guarding Our Hearts (2)

webmaster | 11:00:00 PM |
(sambungan)

Firman Tuhan pun sudah mengingatkan hal itu sejak dulu. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Hati adalah pusat kontrol kehidupan, itu kata Firman Tuhan. Karenanya harus dijaga agar hidup kita tidak menjadi buruk. Apapun yang ada dalam hati kita akan terlihat jelas dari cara, gaya dan sikap hidup kita. Dan itu akan sangat menentukan kemana kita akan berakhir nanti. Itulah sebabnya kita diingatkan untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan. Hati yang tidak terjaga bisa sangat berbahaya, dan itu bisa kita lihat pula ayatnya. "Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat." (Matius 15:19). Dan firman Tuhan kemudian berkata: "Itulah yang menajiskan orang." (ay 20).

Semua hal ini jelas sangat buruk dan harus kita hindari. Dan Tuhan sudah mengingatkan bahwa semua itu datangnya dari hati. Pikiran yang jahat, itu memang diproduksi di otak, tapi tetap sumbernya berasal dari hati. Bayangkan kalau hati tidak dijaga dengan baik lalu semua ini menjadi penghuni tetap hati kita. Bukankah itu mengerikan? Kalaupun kita tidak bicara soal kekekalan, kehidupan di dunia saja pun sudah jauh dari bahagia. Kalaupun beberapa diantaranya dianggap orang bisa memberi kepuasan, saya yakin jauh di dalam lubuk hati manusia semua itu akan menimbulkan penderitaan.

Hati sebagai pusat kontrol kehidupan sehingga harus dijaga, sebenarnya hal ini bukanlah hal baru atau asing lagi bagi kita. Banyak orang yang sudah mengetahuinya, bahkan seringkali dijadikan karya seperti lagu misalnya. Hanya saja sepertinya banyak yang lupa, mengabaikan, tidak tahu bagaimana mengaplikasikannya atau keliru mengartikannya. Kalau kita tahu bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh hati yang tidak dijaga dengan baik, tidak diisi Firman Tuhan, dan mengingat baik-baik pesan dalam ayat bacaan hari ini, seharusnya kita akan memiliki kondisi hati yang bukan saja membuat kita menjadi orang-orang benar yang berkenan di hadapan Tuhan tapi juga berdampak baik dalam segala sisi kehidupan kita dimanapun kita ada.

Ketika kita bertobat dan menerima Kristus kita sudah diubahkan menjadi ciptaan baru. Namanya ciptaan baru, hati kita pun diperbaharui sehingga tidak seharusnya segala kepahitan, kekecewaan, keraguan dan keputus-asaan masih bercokol dalam diri kita. Dengan hati yang bersih itulah kita lalu bisa mendekati Allah karena hati kita tidak lagi berisi hal-hal yang jahat tetapi penuh dengan iman yang teguh dan ketulusan. "Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni." (Ibrani 10:22). Pemulihan hati setelah pertobatan ini pun sudah disinggung dalam kitab Ulangan, "Dan TUHAN, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup." (Ulangan 30:6).

Hanya saja harus diingat bahwa sebentuk hati yang baru ini tetaplah rentan akan pencemaran. Meski sudah dipulihkan dan diperbaharui, kita tetap perlu menjaganya agar tidak kembali kotor seperti sebelumnya. Caranya adalah dengan tetap berjalan bersama Tuhan, mengandalkanNya dalam setiap langkah dan tetap mengisi hati kita dengan firmanNya. "Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang." (Ibrani 12:15). Hati yang tidak terjaga bisa menjadi tempat subur bagi tumbuhnya akar-akar pahit yang bukan saja menyusahkan kita tetapi juga bisa mencemarkan banyak orang.

Adalah penting bagi kita untuk terus tekun menjaga hati kita dengan sungguh-sungguh, karena hati adalah pusat kontrol dimana seluruh kehidupan kita akan terpancar. Teruslah jaga agar kita bisa memiliki hati yang lembut, hati yang mau mengampuni, hati yang tidak kehilangan harapan, hati yang penuh ucapan syukur dan bersukacita, terlebih hati yang mengasihi, lalu pancarkan itu untuk memberkati sesama. Dunia hari ini yang semakin gelap dikuasai kebencian sangat membutuhkan hati seperti itu lebih dari sebelumnya.  Kita bisa memberkati orang lain, itupun akan sangat tergantung dari bagaimana hati kita.

Keep guarding your heart above all else for it determines the course of your life

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker