Wednesday, November 29, 2017

Perusak Taman Hati (2)

webmaster | 11:00:00 PM |
(sambungan)

Buat saya sangat menarik ketika sebuah ayat dalam Kidung Agung mengangkat hal ini. "Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!" (Kidung Agung 2:15). Ayat ini muncul mendadak di tengah rangkaian syair romantis sehingga buat saya itu menjadi pesan agar kita tidak terlena dalam kenyamanan lantas lengah terhadap penyelusup, rubah-rubah kecil yang bisa merusak kebun anggur yang sedang berbunga.

Rubah ukurannya lebih kecil dari ukuran rata-rata anjing, dan secara umum tidak berbahaya. Rubah memangsa tikus atau ternak berukuran kecil seperti ayam misalnya. Jadi, rubah tidaklah seperti singa atau harimau yang bisa membunuh kita. Kalau ketemu manusia rubah pun akan segera kabur. Tapi meski kecil dan tampaknya tidak berbahaya, rubah memang bisa merusak bahkan menghancurkan kebun. Seperti itu juga hati yang tidak terjaga baik sehingga bisa disusupi oleh dosa-dosa atau pengaruh-pengaruh yang tampaknya kecil tapi ternyata bisa menghancurkan apa yang sudah kita bangun selama ini.

Hati merupakan bagian dari diri kita yang mudah terluka, mudah sakit dan sangat rapuh. Di sisi lain, hati juga merupakan sumber kehidupan yang akan mengarahkan seperti apa kita cara hidup kita. Kalau hati diibaratkan pabrik, maka sikap, cara dan gaya hidup kita, keputusan-keputusan yang kita ambil, cara kita menyikapi berbagai hal akan menjadi produknya. Dan 'produk-produk' itu akan dilihat orang lain, bersinggungan secara langsung.

Apakah kita mencerminkan Kristus secara benar atau kita malah memberi pemahaman keliru yang justru akan membuat orang makin jauh dan antipati terhadap Dia, itu tergantung dari seperti apa kondisi hati kita, siapa yang bertahta disana. Kita juga harus menyikapi bahwa kalau hati tidak dijaga, hati dapat disusupi pengaruh-pengaruh negatif yang akan menjauhkan kita dari kebenaran. Kalau kita biarkan, hati yang terlanjur luka atau rusak seringkali memerlukan waktu yang cukup lama untuk kembali "sehat". Ada kalanya waktu kerusakan sudah terlalu parah, perbaikan menjadi sangat sulit dan akan sangat fatal apabila pada saat kita dipanggil pulang proses itu belum sempat selesai.

Itulah sebabnya Firman Tuhan mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hati. "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Dalam versi BIS dikatakan "Jagalah hatimu baik-baik, sebab hatimu menentukan jalan hidupmu." Hati merupakan tempat asal terpancarnya kehidupan, harus kita jaga baik karena itu akan menentukan jalan hidup kita, kemana hidup kita akan mengarah.

Dalam versi English Amplified ayat ini diterjemahkan "Keep and guard your heart with all vigilance and above all your guard, for out of it flow the springs of life." Kita harus menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan, di atas segala hal lainnya yang kita jaga, karena dari sana akan mengalir pancaran kehidupan.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker