Saturday, November 25, 2017

Rendah Hati, bukan Rendah Diri (1)

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Mazmur 149:4
====================
"Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan."

Suatu kali saya mendapat kesempatan emas untuk mewawancarai seorang artis legendaris dari luar negeri. Beliau sudah berkiprah selama lebih dari 50 tahun, bukan saja sudah melewati begitu banyak perubahan era dalam dunia musik tapi ia pun merubah trend musik beberapa kali selama karirnya. Ada banyak albumnya yang menjadi tonggak penting dalam sejarah musik khususnya pada genre dimana ia fokus. Hari ini ia menjadi tokoh yang sangat dihormati oleh insan musik lintas genre. Hebatnya, ia masih sangat aktif berkarya. Saya melakukan wawancara itu pada malam hari, dan ia baru saja tiba di hotel setelah menempuh waktu penerbangan yang sangat panjang. Ia pasti lelah, jet lag dan butuh istirahat. Tapi ia masih melayani beberapa wartawan untuk melakukan sesi wawancara. Apa yang saya rasakan pada waktu itu adalah sebuah rasa senang dan bangga bisa bertemu dan berbincang langsung dengan tokoh besar yang satu ini. Kesan yang saya dapat, beliau adalah orang yang ramah dan enak diajak bicara. Meski ia terlihat lelah, ia tetap dengan baik menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Keesokan harinya saya berpapasan lagi dengan beliau di lobby hotel. Saya melemparkan senyum dan menyapanya. Diluar dugaan, ia menghampiri saya dan mengulurkan tangan seraya berkata : "I'm sorry if the interview last night wasn't good.. I was tired after a long fight and had a jet lag." Saya kaget dan segera berkata bahwa wawancara kemarin sempurna dan buat saya sangat berkesan. Ia pun tersenyum, mengucapkan terimakasih sambil menjabat tangan saya dengan erat. Menurut saya wawancara itu memang berjalan sangat baik. Ia menjawab dengan antusias dan ramah, tertawa saat ada yang lucu dan tidak menunjukkan tanda-tanda terganggu. Jadi saya kaget saat ia datang dan meminta maaf karena merasa sikapnya masih kurang baik saat wawancara. Apalagi ia ternyata mengingat saya diantara sekian banyak wartawan lainnya disana pada malam itu.

Tidak salah saya mengagumi tokoh ini sejak lama. Meski sudah menjadi legenda hidup dengan segudang prestasi, sangat berpengaruh di dunia musik dan dihormati ternyata tidak menjadikannya orang yang sombong melainkan tetap ramah dan rendah hati. Coba bandingkan dengan seorang artis terkenal di negara kita yang karirnya masih seumur jagung tapi perilakunya terbilang keterlaluan. Selain omongannya tinggi dan terbilang tidak ramah (kecuali di depan kamera), banyak penyelenggara yang bercerita bahwa ia dan tim manajemennya sangat kasar kepada pihak pengundang dan musisi lainnya yang berbagi panggung dengannya. Ada seorang musisi yang menceritakan kekesalannya pada saya karena tas gitarnya ditendang sang artis karena dianggap menghalangi jalan yang akan dilintasinya. Padahal tas itu tidaklah terlalu ditengah dan masih ada banyak ruang kosong yang muat untuk dilewati satu atau lebih orang. Luar biasanya, diluar fee dan fasilitas kelas satu yang harus disediakan, kalau ia belanja apapun maka panitia lah yang harus menanggung sepenuhnya. Minta dikawal bak ratu, mobil yang mengangkutnya pun harus jenis tertentu yang harganya mahal sekali. Kalau saya sebut namanya anda pasti kenal, dan mungkin mengidolakannya. Banyak yang menyuarakan kapok mengundangnya, dan kalau makin banyak yang kapok karirnya bisa cepat tamat. Alangkah sayangnya kalau itu yang terjadi, mengingat ia sebenarnya punya banyak kelebihan yang akan sangat baik jika dipakai untuk menjadi berkat buat banyak orang.
Yang satu rendah hati, yang satu tinggi hati. Kalau melihat karir dan pencapaian, bedanya bumi dan langit. Dari sikap ternyata juga perbedaannya sama bumi dan langit hanya saja berbanding terbalik. Tokoh legendaris punya banyak alasan untuk meninggikan diri, tapi ia tidak melakukan itu. Sebaliknya artis baru ini bahkan jumlah albumnya hanya seperseratus dari tokoh legendaris namun benar-benar menunjukkan sikap tinggi hati yang luar biasa.

Berada di dalam industri musik membuat saya bisa melihat sikap-sikap para pelaku yang hidup didalamnya, baik saat didepan kamera maupun dibelakang layar. Ada banyak musisi atau artis yang tetap rendah hati, ramah terhadap fans bahkan masih rutin melayani, sebaliknya banyak yang besar kepala dan lupa diri. Satu hal yang saya amati, para legenda hidup di dalam dan luar negeri biasanya humble, membumi dan rendah hati. Tampaknya kerendahan hati memang menjadi salah satu modal utama mereka untuk bisa memiliki karir yang panjang dan terus sukses menghasilkan buah hingga usia lanjut mereka. Mereka yang tinggi hati atau sombong biasanya akan cepat tersingkir seiring waktu. Saya memberi contoh dunia musik karena saya hidup didalamnya, tapi saya percaya teman-teman tentu bisa memberi contoh lain dari dunia profesi dan lingkungan dimana anda berada.

Kalau dalam beberapa renungan terdahulu kita sudah melihat soal murah hati dari berbagai sisi, hari ini mari kita lihat satu lagi sikap hati yang harus dimiliki oleh orang percaya yaitu rendah hati. Ada banyak orang yang keliru mencampurkan rendah hati dengan rendah diri. Kerap keduanya tertukar dalam penerapannya. Keduanya memang menunjukkan sikap merendah yang tidak sombong atau juga egois, tapi perbedaannya sebenarnya sangat besar. Rendah diri adalah sebuah sikap negatif yang memandang rendah diri sendiri, malu mengakui kemampuan atau apa yang dimiliki, takut melakukan sesuatu karena belum-belum sudah merasa tidak sanggup. Sedangkan rendah hati adalah sebuah sikap hati yang tidak membesarkan diri sendiri dan tidak segan menghargai orang lain. Jadi perbedaannya jelas. Satu negatif, satu positif meski keduanya sama-sama memakai kata rendah.

Apa kata Firman Tuhan soal rendah hati?  Hal rendah hati sangat penting dan dipandang serius, dan itu bisa kita lihat dari banyaknya peringatan akan hal ini di dalam Alkitab, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Orang cenderung menjadi sombong ketika kehidupannya sukses. Perbedaan sikap hati dua artis di atas barulah sedikit dari banyak contoh lainnya yang bisa dengan mudah kita jumpai di sekitar kita. Ada yang mengira mereka akan terlihat berwibawa, berpengaruh dan terlihat hebat jika mereka tampil angkuh, terus omong besar dan meninggikan diri. Padahal kalau hal ini dilakukan, tidak saja orang akan menjauhi, tetapi kita pun akan bermasalah dengan Tuhan.

Penulis Amsal memberi peringatan akan potensi kehancuran jika memelihara sikap tinggi hati seperti itu. "Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan." (Amsal 16:18). Lalu lihat pula ayat yang tidak kalah keras ini: "Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu. Sebab TUHAN semesta alam menetapkan suatu hari untuk menghukum semua yang congkak dan angkuh serta menghukum semua yang meninggikan diri, supaya direndahkan;" (Yesaya 2:11-12).

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker