(sambungan)
Dari dua ayat di atas saja kita bisa melihat betapa berbahayanya hidup yang memelihara sikap tinggi hati. Sikap rendah hati merupakan sebuah keharusan untuk dimiliki oleh anak-anak Tuhan. Kalau dalam ayat di atas kita melihat betapa kerasnya Firman Tuhan menegur mereka yang sombong, congkak atau tinggi hati, sebaliknya Tuhan menjanjikan banyak kebaikan buat orang-orang yang rendah hati. Lihatlah salah satunya: "Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan." (Mazmur 149:4).
Keselamatan, itu sebuah anugerah yang terbesar yang bisa kita peroleh. Dan itu siap disematkan kepada kita apabila kita memiliki sebuah sikap rendah hati. Bacalah juga ayat berikut ini: "Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan." (Amsal 22:4). Kalau kita lihat dari ayat-ayat yang sudah saya sebutkan saja, tidakkah kita seharusnya tahu bahwa kesombongan hanya akan merugikan kita sendiri, sementara rendah hati akan mendatangkan kebaikan bukan saja sekarang tapi juga untuk di kehidupan selanjutnya.
Sekarang mari kita lihat lebih dalam seperti apa sebenarnya rendah hati itu. Setidaknya ada 4 hal yang bisa kita lihat sebagai gambaran apa yang disebut dengan rendah hati menurut Firman Tuhan.
1. Orang yang rendah hati memiliki kebesaran hati dan keberanian untuk mengakui kesalahan
Saya menempatkan poin ini sebagai yang pertama karena banyak orang yang bermasalah dengan kebesaran hati untuk mengakui kesalahan. Mengaku salah dianggap merupakan hal yang terlalu sulit untuk dilakukan. Rasa gengsi yang terlalu besar, takut kehilangan harga diri, takut disepelekan, ditertawakan, dipermalukan dan sebagainya membuat kita berat untuk meminta maaf, meski dalam hati kita tahu kesalahan kita.
Ada banyak pula orang yang mengira bahwa mengakui kesalahan merupakan bentuk dari kekalahan. Bagi saya, kebesaran hati untuk mengaku salah justru menjadikan kita sebagai pemenang. Pemenang dari orang yang kita mintakan maaf? Bukan, melainkan menang dari ego, menang dari segala kekuatiran atau ketakutan yang saya sebutkan di atas, menang atas potensi tinggi hati dan menang melawan hal-hal yang merintangi kita dari kasih Tuhan.
Masalah kerelaan untuk meminta maaf merupakan hal yang sangat esensial di mata Tuhan. Sebab bagaimana mungkin kita bisa diampuni Tuhan apabila kita tidak mengakui dosa-dosa kita secara terbuka di hadapanNya? Firman Tuhan pun berkata: "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9).
Tuhan mau dan akan segera mengampuni, menyucikan kita, tetapi diperlukan kerendahan hati kita untuk mau mengakui dosa-dosa kita. Kerelaan mengaku salah menunjukkan kebesaran hati. Tidak ada satupun manusia yang sempurna. Akan ada waktu dimana kita melakukan kesalahan. Dan apabila itu terjadi, daripada mencari pembenaran atau kambing hitam, tidakkah lebih baik kalau kita cepat menyadari kesalahan kemudian menyelesaikannya dengan orang-orang yang bersangkutan? Untuk bisa mengakui kesalahan dibutuhkan kerendahan hati yang akan membuat kita terbebas dari ikatan kesombongan, egoisme, mau menang sendiri dan sebagainya yang akan menghalangi kita dari kebesaran hati untuk bisa mengakui kesalahan.
2. Orang yang rendah hati tidak sombong
Sombong, tinggi hati, congkak, sombong, angkuh, dan berbagai sinonim lainnya adalah lawan kata dari rendah hati. Artinya orang yang rendah hati tidak akan bersikap sombong, dan begitu juga sebaliknya. Dengan bersikap sombong bukan saja kita dijauhi orang lain, tapi Tuhan pun akan menjauhi kita, bahkan dikatakan menentang kita. "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yakobus 4:6b). Apa maksudnya Tuhan mengasihani? Mengasihani dalam bahasa Inggrisnya dikatakan "gives grace, continually", memberi kasih karuniaNya secara terus menerus, kontinu. Lihatlah betapa tingginya penghargaan Tuhan atas sikap rendah hati. Sebaliknya Tuhan sendiri akan menjadi lawan kita apabila kesombongan atau sikap tinggi hati terus kita pertahankan dalam diri kita.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Rendah Hati, bukan Rendah Diri (2)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment