Monday, November 20, 2017

Dasar Utama Kemurahan Hati (3)

webmaster | 11:00:00 PM |
(sambungan)

Jadi kalau kita masih sulit untuk bermurah hati, masih tidak peduli terhadap kesulitan atau penderitaan orang lain, tentu kita harus mencari tahu kenapa hati kita masih belum memiliki kasih sehingga tidak menghasilkan produk murah hati dari sana.

Selanjutnya mari kita pindah ke surat Galatia. Dalam salah satu bagiannya disebutkan bahwa kasih adalah salah satu buah Roh, alias buah-buah yang dihasilkan oleh orang yang dipimpin oleh Roh Allah, dan tidak ada satupun hukum yang mampu menentang hal tersebut. (Galatia 5:22-23). Jadi apabila kita berakar pada Tuhan, kasih seharusnya menjadi buah yang dihasilkan hidup kita. Jika kita gabungkan dengan ayat 1 Korintus 13:4 di atas, kasih kemudian akan melahirkan berbagai produk dimana murah hati adalah satu diantaranya.

Jangan lupa bahwa kasih itu bukan sekedar perasaan hati, bukan salah satu sifat Tuhan saja, tapi dikatakan merupakan pribadi Allah sendiri. "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:8). Allah adalah kasih. God is not just full of love, but He is the Love itself. Karena itu kita belumlah mengenal Allah apabila kita masih belum memiliki kasih dalam diri kita. Kasih terhadap Tuhan dan sesama yang ada dalam hati kita akan menghasilkan kualitas hati yang penuh dengan kemurahan dan kebaikan-kebaikan lainnya.

Untuk hari ini saya harap kita semua bisa melihat bahwa kemurahan hati memiliki tiga dasar utama. Begitu pentingnya murah hati sebagai produk yang diwarisi langsung dari Bapa Surgawi, sehingga tidaklah mengherankan apabila Dia melimpahi orang-orang yang murah hatinya dengan kemurahanNya yang tak terbatas. Hal ini juga disebutkan langsung oleh Tuhan Yesus dalam kotbahnya di atas bukit. "Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. " (Matius 5:7).

Suatu kali saya pernah membaca sebuah tulisan menarik mengenai murah hati. Si penulis mengatakan, alangkah menyedihkan saat melihat orang tidak memiliki sikap murah hati dalam hidupnya tapi terus mengharapkan bahkan menuntut Tuhan untuk bermurah hati kepada mereka. How dare we expect God to be generous with us but we have not been showing generousity towards others? Si penulis mengatakan, itu sama saja seperti mencoba mencuri dan memeras Tuhan. Kita mungkin tahu bahwa itu sama sekali tidak pantas, tapi tanpa sadar banyak dari kita yang terjatuh dalam hal ini.

Adalah sangat penting bagi kita untuk memeriksa apakah kemurahan hati sudah diproduksi dari dalam hati kita. Jika belum, periksalah segera dimana letak masalahnya. Manusia yang dalam hidupnya punya Roh Allah seharusnya menghasilkan buah-buah yang sama dengan apa yang keluar dari hati Allah. Kemurahan hati merupakan produk dari hati yang dipenuhi kasih, yang seharusnya mengalir secara natural atau alami dari kehidupan orang benar. Kemurahan hati tidak pernah tergantung dari berapa banyak yang kita punya, atau apakah kita sudah memenuhi semua kebutuhan kita atau tidak. Kemurahan hati tidak tergantung dari kondisi dan situasi. Kemurahan hati adalah sebuah kasih karunia, cerminan hati Allah dan produk dari kasih yang akan menjadi bagian alami dari hidup kita kalau kita benar-benar menghidupi kebenaran.

Ada banyak orang yang saat ini tengah mengalami kesesakan, siapkah kita untuk bermurah hati pada mereka?

"A christian who withdraws into himself, hiding all that the Lord has given him, is not a Christian. I would ask the people present to be generous with their given talents for the good of others, the church and our world." - Pope Francis 

No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker