Monday, November 6, 2017

Hati Teguh Sekeras Intan (1)

webmaster | 11:00:00 PM |
Ayat bacaan: Yehezkiel 3:8-9
======================
"Seperti batu intan, yang lebih keras dari pada batu Kuteguhkan hatimu; janganlah takut kepada mereka dan janganlah gentar melihat mukanya, sebab mereka adalah kaum pemberontak."

Ijinkan saya mengambil kembali ayat dalam Yehezkiel 3:8-9 sebagai ayat bacaan hari ini dan melanjutkan apa yang sudah saya bagikan kemarin. Kita sudah tahu bahwa disamping keindahan dan kilaunya yang muncul dari kemampuannya mendispersikan cahaya, intan merupakan mineral yang sangat keras, bahkan melebihi tingkat keras baja. Banyak penelitian menyebutkan bahwa intan sebagai bentuk kristal dari karbon lewat proses selama jutaan tahun memiliki kekerasan dengan skala tertinggi yang bisa dijumpai di alam (10 MOHs) karena memiliki kerapatan atau kepadatan atom yang teramat sangat padat.

Itulah sebabnya intan bukan saja dipakai sebagai bahan baku pembuatan berlian tapi juga sangat dibutuhkan dalam dunia industri dan pertambangan. tika yang lain tidak lagi sanggup, maka intanlah satu-satunya alat yang sanggup memotong benda keras ini.Sejak sekitar abad ke 15 intan mulai dipakai untuk memotong permata termasuk sesama intan. Intan juga dipakai sebagai mata bor untuk menembus bebatuan keras dalam pertambangan seperti pertambangan minyak bumi dan batu bara misalnya.

Alangkah menariknya jika Tuhan memakai intan sebagai contoh yang bisa dimengerti terhadap apa yang akan Dia berikan kepada Yehezkiel agar tidak gentar dalam menjalankan misinya seperti yang diinginkan Tuhan. Dan ini membawa kita pada poin pertama renungan saya kali ini: Ketika Tuhan memberi penugasan, Dia melengkapi kita dengan segala sesuatu yang dibutuhkan. 

Tuhan tidak memberi tugas yang tidak bisa kita selesaikan. Mungkin kita merasa tidak sanggup, mungkin kita sendiri belum menyadari potensi yang ada pada diri kita, tapi Tuhan sebagai Pihak yang menciptakan tentu lebih tahu luar dalam tentang ciptaanNya dibanding kita sendiri. Yang sering menjadi sumber keraguan atau bahkan penolakan kita terhadap tugasNya adalah karena kita merasa ada yang masih kurang lengkap dari diri kita agar bisa melakukannya. Ayat hari ini menunjukkan bahwa Tuhan tidak sekedar menyuruh tapi juga melengkapi.

Jadi, ketika Tuhan memberikan tugas dan kita memandang kita belum cukup mampu untuk itu, berjalan dan pandang dengan iman. Percayalah bahwa Tuhan tahu kebutuhan kita dan Dia sendiri yang akan sediakan. Yang diperlukan adalah ketaatan dan kesediaan kita untuk melakukan, karena seringkali apa yang dituntut Tuhan bukanlah soal bisa atau tidak tapi mau atau tidak.

Kemudian, yang tidak kalah menarik adalah sifat keras intan yang dipakai Tuhan untuk mengatasi orang-orang pemberontak yang hatinya keras seperti batu. Pada masa itu dikatakan ada begitu banyak orang yang kepalanya keras seperti batu. Dalam bahasa Inggrisnya kata yang dipakai bukanlah stone tapi flint, alias batu sangat keras yang biasanya dipakai untuk membuat perkakas atau senjata seperti tombak.

Supaya Yehezkiel sanggup menunaikan tugasnya, tentu Tuhan harus memberikan sesuatu yang lebih kuat dari batu jenis itu, something harder than flint. Dan intan (adamant) memang terbukti mampu memotong atau menembus batu sekeras flint ini, sehingga apabila Yehezkiel diberikanNya kekuatan seperti intan, Yehezkiel akan mampu menembus keras kepalanya para pemberontak ini. Poin kedua: Tuhan tahu betul apa yang kita butuhkan secara detail, itulah yang persisnya Dia sediakan buat kita. He knows EXACTLY what we need to be able to do His task, He will SURELY provide what we lack of. 

Tugas Yehezkiel sangat berat. Yehezkiel harus menghadapi sebuah bangsa yang memberontak terhadap Allah. Bayangkan jika kita hari ini ditugaskan untuk menghadapi para pemberontak di jaman ini dan mengantarkan Firman kepada mereka. Mereka yang keras kepala, menindas, mau menang sendiri, merasa paling benar, merasa punya hak untuk merampas hak-hak orang lain bahkan menyakiti dan berani mengatasnamakan Tuhan dalam melakukannya. Orang-orang yang mengandalkan kekuatan jumlah manusia dalam menyiksa kaum lebih kecil, mereka yang hidup dengan penuh kebencian dan tidak mengenal kasih.

Bayangkan jika seandainya kita diminta Tuhan untuk berhadapan dengan mereka. Wah, itu menyeramkan. Tentu saja. Tapi seperti yang saya katakan tadi, Tuhan tidak asal suruh lantas tidak mau tahu. Dia justru tahu apa yang kita butuhkan dengan sangat detail, dan Dia akan sediakan itu buat kita. Untuk menghadapi bangsa keras kepala yang memberontak, Allah mengatakan memberikan hati sekeras batu intan agar Yehezkiel sanggup melakukan tugas seberat itu.

Ada kalanya kita kesulitan menembus penghalang-penghalang dalam menunaikan tugas-tugas kita. Seperti mata bor yang tidak akan sanggup menembus kerasnya sebuah benda tanpa memakai intan, seperti itu pula hati kita apabila tidak memiliki kekerasan setara intan. Alih-alih bertahan, kita malah akan menyerah kalah bahkan hancur dini karena tidak berdaya menembus mereka. Kita merasa tidak Tuhan tahu itu dan Dia memperlengkapi kita agar tugasNya bisa kita selesaikan dengan baik.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker