Ayat bacaan: 1 Korintus 13:4
=================
"...; kasih itu murah hati;..."
Apakah yang dimaksud dengan murah hati itu? Jika mengacu pada kamus, murah hati didefenisikan sebagai sebuah perilaku yang mudah memberi, tidak pelit, tapi juga penyayang, penuh kasih, suka menolong dan baik hatinya. Dalam bahasa Inggris, kata ini diartikan sebagai sebuah sikap yang menunjukkan kesediaan untuk memberi sesuatu , baik uang maupun waktu, lebih dari apa yang seharusnya atau diharapkan. Definisi lain menyatakan bahwa murah hati adalah sikap yang menunjukkan atau menyatakan kebaikan pada sesama. Dari definisi-definisi diatas, kita bisa melihat bahwa sebuah kemurahan hati merupakan sebuah sikap atau keputusan untuk memberikan sesuatu dari kita kepada orang lain didasari kasih dimana sikap ini menyangkut banyak aspek dalam kehidupan dan dalam interaksi antar manusia. Banyak orang berpikir bahwa murah hati itu sama dengan royal alias suka bersedekah. Itu memang bentuk dari murah hati, tetapi murah hati tidaklah secara sempit berbicara hanya mengenai memberi dalam bentuk material saja melainkan juga dalam banyak bentuk lainnya seperti waktu, tenaga, telinga, perhatian dan sebagainya.
Yang juga harus kita ingat adalah tidak semua sikap memberi berasal dari sikap murah hati. Mengapa? Karena ada banyak motivasi yang terkandung dibalik memberi. Ada yang mengharap balasan, ada yang berusaha menyogok Tuhan, memberi karena ingin mendapat berlipat kali ganda alias fokus kepada perolehan bukan karena hati yang mengasihi, ada yang merasa bahwa keselamatannya akan diukur dari jumlah pemberiannya kepada gereja atau orang lain. Ada yang mencari popularitas dengan memamerkan kedermawanannya. Saat seseorang berpikir bisnis dalam memberi, berhitung untung rugi dan profit, itu bukan lagi murah hati melainkan bentuk investasi yang mengharapkan modal kembali dan keuntungan.
Kemarin kita sudah melihat bentuk kemurahan hati dari dua ibu janda pada jaman yang berbeda. Kalau kita lihat dalam Alkitab, ada banyak sekali pelajaran tentang kemurahan hati yang lebih dari sekedar keringanan untuk membantu sesama hanya dari sudut finansial saja. Sebuah pesan penting yang disampaikan oleh Yesus sendiri pada masa kedatangannya ke bumi dengan jelas menyerukan kewajiban kita untuk bermurah hati disertai alasannya: "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." (Lukas 6:36).
Pesan ini secara tegas menyatakan bahwa kemurahan hati kita seharusnya mengikuti bentuk kemurahan hati Bapa yang begitu besar kepada anak-anakNya. Kalau Bapa adalah kasih, dan murah hati adalah salah satu produk yang keluar dari hati yang penuh kasih, kalau hidup kita memang dipenuhi Roh Allah, tentu murah hati seharusnya menjadi sesuatu yang natural dalam hidup kita. Orang seharusnya bisa melihat dan merasakan langsung kehadiran Tuhan lewat diri kita, anak-anakNya. Dan sikap murah hati merupakan salah satu buah Roh yang akan bisa dirasakan secara nyata oleh orang lain. Seperti yang saya sampaikan di atas, kemurahan hati tidak hanya bicara soal materi tetapi lebih jauh lagi menyangkut banyak hal. Bukankah keselamatan pun diberikan kepada kita sebagai sebuah anugerah cuma-cuma yang menunjukkan kemurahan hati Tuhan kepada manusia yang tak terukur besarnya?
Hari ini saya ingin menyampaikan beberapa poin yang bisa menjadi titik tolak mengenai murah hati. Mari kita lihat satu persatu.
1. Murah hati yang sejati merupakan kasih karunia dari Allah
Sebuah ayat berkata: "Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah." (Roma 9:15-16).
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Dasar Utama Kemurahan Hati (1)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment