(sambungan)
Kenapa kita harus memiliki sikap kemurahan ini? Firman Tuhan mengatakan alasannya, yaitu karena Allah yang kita sembah adalah Bapa yang murah hati. Hal ini ditegaskan Yesus sendiri. "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." (Lukas 6:36). Murah hati merupakan bagian dari kasih (1 Korintus 13:4). Sementara kita tahu bahwa kasih jelas merupakan sesuatu yang mutlak untuk dimiliki oleh orang-orang percaya. Oleh karena itu kita harus malu apabila kita mengaku anak Tuhan tetapi tidak memiliki kasih, dimana salah satu bentuknya adalah keengganan atau beratnya dalam bermurah hati terhadap sesama.
Itu tepat seperti apa yang dikatakan Yohanes, "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih" (1 Yohanes 4:8). God is love. Mengaku mengenal Allah artinya kita mengenal kasih. Dan bagaimana kita berani mengaku mengerti akan artinya kasih apabila kita masih enggan untuk memberi kepada mereka yang hidup berkekurangan, apalagi kalau kita berhitung untung rugi untuk melakukannya?
Tuhan adalah kasih, Tuhan murah hati. Lihatlah bagaimana Tuhan selalu memberi segala sesuatu yang terbaik bagi kita, bahkan anakNya yang tunggal pun Dia relakan untuk menebus kita semua dari kebinasaan menuju keselamatan yang kekal. Lihatlah bagaimana sikap hati Allah sendiri sebagai Sang Pemberi. Hal seperti inilah yang harus mewarnai sikap hati kita sebagai orang percaya.
Dua janda yang kita lihat hari ini hendaknya mampu memberikan keteladanan nyata dalam hal memberi dengan didasari kemurahan hati. Adakah yang harus ditunggu agar mampu memberi? Tunggu kaya dulu? Tunggu berlebih dulu? Tunggu sampai semua kebutuhan yang tidak pernah ada habisnya itu tercukupi? Tunggu tergerak? Tunggu ada kebutuhan atau permintaan? Tunggu momentum yang bisa menguntungkan? Seharusnya tidak. Kita tetap bisa memberi dalam kekurangan dan keterbatasan kita, kita bisa melakukannya dengan penuh sukacita apabila sikap kemurahan tumbuh subur dalam hati kita.
Kita tidak perlu berpikir terlalu jauh untuk memberi puluhan juta kepada orang lain yang kelaparan, tapi sudahkah kita melakukan sesuatu bagi orang disekitar kita meski nilainya sedikit? Atau sudahkah kita memberikan waktu, perhatian, kasih sayang kepada orang-orang yang dekat dengan kita? Sudahkah kita berada dengan mereka di saat mereka butuh kehadiran kita? Sudahkah kita memberi senyum kepada orang yang sudah lama tidak merasakan indahnya sebuah senyuman? Sudahkah kita memberi kelegaan kepada mereka yang tengah sesak menghadapi tekanan hidup? Itupun termasuk dalam kategori memberi.
Apakah saat tahu ada yang butuh pertolongan, kita ada disana atau malah bersembunyi dan menjauh? Apakah kita masih sibuk berdalih atau sudah tergerak dan bergerak melakukan kemurahan hati dengan tindakan nyata? Jangan tunggu lagi, mulailah sekarang juga.
Memberi seharusnya merupakan sikap hati orang percaya karena Allah yang kita sembah juga murah hati
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Dua Ibu Janda dan Kemurahan Hati (3)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment