Monday, April 29, 2024

Kuasa Di Atas Puji-Pujian : Yosua dan Gideon (6)

 (sambungan)

Pada malam hari Gideon dibangunkan Tuhan, dan diminta untuk masuk menyerbu perkemahan Midian dan Amalek. Gideon turun menuju perbatasan perkemahan musuh, dimana ia kemudian mendengar seorang prajurit bercerita pada temannya tentang sebuah mimpi. Mimpinya berbunyi bahwa ada sekeping roti yang terguling masuk ke perkemahan orang Midian dan menghancurkan kemah mereka sampai habis runtuh. (ay 13). Cerita ini semakin memperteguh semangat Gideon.

Selanjutnya Gideon melakukan sesuatu yang lagi-lagi aneh. Ia membagi pasukannya atas 3 bagian, dengan dilengkapi sangkakala dan buyung (tempayan) kosong. Dibawah pimpinan Gideon, mereka akan serempak meniup sangkakala sambil memecahkan tempayan-tempayan di tangan mereka, dan berseru "Pedang demi TUHAN dan demi Gideon!" (ay 18).

Ternyata strategi mereka ini membuat pasukan-pasukan Amalek dan Midian panik, kacau balau dan melarikan diri. Dengan hanya 300 orang hanya bersenjatakan sangkakala dan tempayan kosong, sorak sorai mereka ternyata mampu mengalahkan dua bangsa yang bersekutu dalam jumlah besar.

Ketika Tuhan berjanji, Tuhan menepati. Seringkali Tuhan meminta kita untuk menggenapi janjinya lewat cara-cara yang diluar logika. Tokoh-tokoh Alkitab banyak yang mengalami hal yang sama seperti Nuh yang harus membangun bahtera berukuran luar biasa besar misalnya untuk mengangkut hewan sepasang demi sepasang. Mungkin banyak pula diantara anda yang punya kesaksian sendiri akan hal ini seperti pengalaman saya sejak memutuskan untuk mengikutiNya.

(bersambung)

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...