Monday, April 22, 2024

Kuasa Di Atas Puji-Pujian: Paulus dan Silas (6)

 (sambungan)

"Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?" Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya. Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis." (ay 30-33).

Bukankah itu luar biasa? Ketika Paulus dan Silas mengambil pilihan untuk terus memuji dan menyembah Tuhan dalam keadaan penuh masalah dan penderitaan, tidak saja mereka diselamatkan, tapi ada jiwa-jiwa yang diselamatkan. Bukan hanya satu orang, melainkan sang kepala penjara dan seisi rumahnya diselamatkan.

Dari kisah ini kita bisa melihat bukti nyata bahwa ada kekuatan dan kuasa dari doa dan puji-pujian sebagai ungkapan rasa syukur kita atas penyertaan Allah. Ingatlah bahwa mengikuti, mematuhi maupun melayani Tuhan bukan berarti bahwa kita akan sepenuhnya terbebas dari masalah, tapi percayalah selalu bahwa kalaupun anda mengalami sesuatu yang bertolak belakang dengan ketaatan anda, ada rencana besar Tuhan di balik itu yang bisa kita alami dengan melakukan respon yang benar. Selain itu, jangan lupa pula bahwa Tuhan akan selalu ada beserta kita, bahkan dalam kegelapan yang paling gelap sekalipun.

Saat usaha dan upaya kita untuk taat belum mendatangkan hasil sesuai ekspektasi kita, jangan terburu-buru patah arang, cepat menuduh sana sini, apalagi kalau sampai menuduh Tuhan yang tidak-tidak. Daripada bersungut-sungut, mengeluh, mengumpat dan menyalahkan Tuhan dan melakukan hal-hal negatif lainnya, lebih baik kita coba respon yang dipilih oleh Paulus dan Silas.

(bersambung)

No comments:

Belajar dari Rehabeam (2)

 (sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...