Thursday, August 30, 2018

Dari Penonton Menjadi Pemain (4)

(sambungan)

Semua ini dengan jelas menyatakan bahwa tidak satupun dari kita yang dipanggil hanya untuk berpuas diri dengan berada di kursi penonton saja. Kita semua dituntut untuk menjadi pemain-pemain yang siap berbuat yang terbaik dengan segala yang kita miliki, berperan secara langsung dan nyata sesuai dengan panggilan kita masing-masing, untuk menjadi rekan-rekan sekerja Tuhan di muka bumi ini. Disanalah anda akan mengalami berbagai perbuatanNya yang ajaib, bukan untuk disimpan sendiri melainkan untuk disiarkan kepada orang lain sebagai bentuk kesaksian akan kuasa Allah yang tak terbatas yang berlaku dalam kehidupan kita secara nyata hingga hari ini.

Kerajaan Allah tidak akan turun dan dirasakan secara nyata di muka bumi ini tanpa peran orang-orang percaya. Anda tidak bisa berharap untuk sebuah dunia yang damai, aman, sejahtera, sentosa, bahagia jika anda tidak mulai berpikir untuk melakukan sesuatu yang nyata. It's our job, it's our calling, we have to start doing something. Jika anda rindu untuk melihat Kerajaan Allah terus diperluas di dunia ini, maka itu artinya anda harus pula terjun dan berperan secara langsung di dalamnya. Bukan lagi sekedar menempatkan diri sebagai jemaat biasa yang datang ke gereja hanya sebagai penonton saja, hanya mencari berkat bagi diri mereka sendiri dan tidak mempedulikan keselamatan orang-orang di sekitarnya, hanya mau menerima tanpa pernah mau memberi, melainkan harus mulai berpikir untuk tampil secara langsung sebagai pelaku-pelaku yang menyandang gelar imamat yang rajani.

Yesus sendiri sudah menyatakan, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit." (Matius 9:37). Seharusnya kita tersentil mendengar kata-kata Yesus ini dan mulai mau berpikir untuk melakukan perbuatan-perbuatan nyata secara langsung.

Sekarang saatnya menjadi terang yang bercahaya bagi sekitar kita. Yesus menghimbau kita "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 9:16). Tidak ada terang yang akan berfungsi jika hanya disimpan dibawah kolong atau ditutup rapat dalam kotak. Cahaya terang hanya akan berfungsi jika diletakkan di atas dalam kegelapan. Jika terang sudah berfungsi sebagaimana mestinya, maka tidak ada satupun kegelapan yang mampu menelan terang. Demikian pula kita semua, anak-anak Tuhan hendaklah bertindak sebagai pemain-pemain andalan Tuhan secara langsung dan tidak berhenti hanya sebagai penonton saja, apalagi hanya sibuk mengomentari, mengeluh, memprotes dan mencela tanpa mau berbuat sesuatu yang nyata.

It's time for us to go out of the box, time to play our part, time to go and do something real. Kita dipersiapkan Tuhan untuk menjadi pelaku-pelaku, wakil-wakilNya dalam menuai di dunia ini dan bukan penonton yang tidak pernah merasakan apa-apa daripadaNya. Siapkah anda berperan sebagai pelaku langsung dalam arena kehidupan sebagai duta Kerajaan Allah? Siapkan diri anda, jadilah pelaku-pelaku tangguh sebagai rekan sekerjaNya, sandanglah gelar imamat yang rajani dengan penuh tanggung jawab dan rasa syukur, dan beritakanlah betapa besar perbuatan-perbuatan dan kasihNya pada umat manusia.

Sebagai bangsa terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus dan umat kepunyaan Allah, kita harus menjadi pelaku aktif bukan penonton pasif 

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

16 comments:

Christiana said...

Saya sudah dari dulu mengikuti renungan harian online ini cuma kenapa beberapa hari ini belum ada update ya?
Padahal saya menanti update renungannya yang baru, karena sangat memberkati selama ini

PENGACARA / ADVOKAT INRI KRISTIANI, SH said...

Sama bapak, saya juga menunggu renungan harian online ini, karna saya juga mengikutinya dr dulu

Andy Tantono said...

Pun saya juga

Amel said...

Kok gak ada lagi ya renungannya..sangat memberkati ..

Anonymous said...

Iya nih,, saya sudah tunggu2 renungan berikutnya

Unknown said...

Ya sama, masih tunggu.

Unknown said...

Shalom, sebelumnya saya sangat berterimakasih sudah membagikan renungan harian kepada saya selama 8 tahun, dan maaf saya baru berterimakasih sekarang. Saya merasa sangat di berkati sekali. Saya berharap renungan dari web ini masih dapat menjadi renungan sehari hari saya kedepannya, saya percaya Tuhan Yesus memberkati tim dari web ini. Amin.

Erwin F.Hasjim said...

Semoga penulis renungan harian online.com selalu dalam keadaan sehat dan tidak kekurangan apapun
Juga. Terima kasih atas tulisan tiap hari yang sudah memberkati banyak orang .Semoga Tuhan Jesus Kristus yang membalasnya.Syalom.

Unknown said...

Dear Ibu/bapak Pengurus di Renungan Online, maaf apakah layanan ini sudah terhenti kah, dan tidak akan mengirimkan renungan harian lagi ?, Terima kasih atas layanan dan pelayana yang di berikan selama ini

Simon usmany said...

Kami rinddu renungan harian online OL kembali seperti biasanya,,kami sdh banyak diberkati TYM bps Dan Ibu

anak Tuhan said...

bapak penulis ada dimana? kami menantikan renungan bapak, Tuhan Yesus Kristus menolong bapak

Jati said...

Doa kami semoga renungannya bisa berlanjut terus. Berkah Dalem.

Unknown said...

Apakah bapak/ibu sakit?

Admin said...

hi...
apakah renungan harian ini belum ada update yang terbaru?

-
Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Katolik said...

kenapa tidak pernah update lagi?
www.blogevan.com

gensey said...

yah kenapa sudah tidak ada lagi di playstore dan tdk update lagi uda 2022

Lanjutan Sukacita Kedua (4)

 (sambungan) Jawaban sang ayah menunjukkan sebuah gambaran utuh mengenai sukacita kedua. Anak sulung adalah anak yang selalu taat. Ia tentu ...