(sambungan)
Tentu saja bukan kebetulan jika Yesus menopang gabungan kedua kalimat itu. Dan saya percaya rangkaian ucapan Yesus dalam Markus 11:24-26 ini bukanlah sesuatu yang terpisah. Tuhan Yesus ingin kita sadar bahwa mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita adalah dasar utama untuk menerima sesuatu dari Tuhan. Tuhan sendiri sudah menunjukkan sikap tersebut terlebih dahulu. Dia selalu siap mengampuni kesalahan kita sebesar apapun. Tapi lihatlah bahwa itu bisa terjadi apabila kita mau mengampuni kesalahan orang. "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga." (Matius 6:14).
Pesan yang sangat penting dikemukakan Yesus lewat sandingan ayat antara menerima apa yang kita doakan dengan memberikan pengampunan kepada orang-orang yang sudah menyakiti kita: Jangan berharap doa kita didengar jika kita masih menyimpan sakit hati dan dendam terhadap orang lain. Jangan berharap mendapat jawaban dan pertolongan kalau kita masih tidak bersedia atau berat melepaskan pengampunan.
Dengan kata lain, kita tidak akan dapat memperoleh pengabulan doa dan dendam dalam hati kita sekaligus. Kita tidak akan bisa mendapatkan jawaban dan pertolongan kalau iman kita belum merdeka dari dendam, benci dan apapun yang memubat kita masih kesulitan untuk bisa melepaskan pengampunan.
Tuhan akan selalu memberi kesempatan bagi kita untuk bertobat. Dia memberikan pengampunan yang sebenarnya sangat banyak bagi setiap kita. Bayangkan kalau kesempatan diampuni cuma satu, dua atau maksimal tiga kali, setelah itu tiada maaf bagimu. Kalau itu yang terjadi, habislah kita.
Seringkali kita menetapkan standar ganda dalam hal ini. Di satu sisi kita ingin diampuni setiap kali melakukan pelanggaran. Kita ingin Tuhan segera mengampuni kita saat kita mengakui dosa kita. Dan tentu saja Tuhan melakukan itu. Firman Tuhan dalam Yesaya 1:18 bahkan mengatakan, sekalipun dosa kita merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Tuhan siap melakukan itu segera setelah kita mengakui dosa kita. Tetapi saat kita harus mengampuni orang, itu sulitnya bukan main dan kita sering anggap tidak mungkin. Itu adalah sebuah standar ganda. Di satu sisi kita ingin diampuni, di sisi lain kita sulit mengampuni.
Kalau Tuhan yang Maha Besar saja mau seperti itu, sudah seharusnya kita pun berlaku sama terhadap sesama kita. Menyimpan dendam tidak akan membawa manfaat selain akan menimbulkan berbagai penyakit dan membuat kita tidak bisa melangkah maju. Selain itu, terus mendendam dan tidak mau mengampuni pun akan membuat doa-doa kita terhalang, membelenggu iman kita sehingga tidak bisa tumbuh bahkan menghilangkan kesempatan kita untuk menerima pengampunan dari Tuhan.
Kemampuan melepaskan pengampunan ini sangatlah memegang peranan penting bagi pertumbuhan iman kita dan sangat menentukan terhadap apakah doa kita didengar Tuhan atau tidak. Saya tahu bahwa itu bisa sangat sulit, apalagi jika kita mengandalkan kekuatan diri sendiri untuk bisa memberikan pengampunan.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » Belenggu-Belenggu Penghalang Kemerdekaan (3)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment