Ayat bacaan: Mazmur 34:6
===================
"Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya."
"Kalau ada yang menghubungi tapi tidak tahu siapa dan tidak penting-penting amat, bilang saja saya keluar atau sedang sibuk jadi tidak bisa diganggu ya." "Baik pak." Itulah komunikasi singkat antara seorang manajer dan sekretarisnya pada suatu kali saat saya sedang berada di dalam kantornya. Manajer ini adalah teman lama saya yang baru kali itu saya kunjungi sesuai appointment yang sudah diatur sejak seminggu sebelumnya.
Untuk bisa bertemu dengannya pun tidak terlalu gampang. Saya dicegat dulu oleh satpam untuk ditanyakan keperluannya, KTP ditahan di depan dan kemudian di resepsionis saya ditanyakan dulu sudah buat janji atau belum, kalau sudah atas nama siapa. Kalau tiap dinding bisa ditembus, maka barulah saya pun bisa bertemu dengan sang pimpinan. Apakah ia memang benar-benar lagi sibuk? Rasanya tidak. Sebab kalau benar sibuk, tentu saya pun tidak bisa bertemu dengannya, dan yang kita lakukan hanyalah ngobrol tentang masa lalu dan saling berbagi kisah hidup.
Semakin penting seseorang, biasanya semakin banyak pula urusan protokoler yang harus dihadapi. Dan kalau kita masuk kategori 'tidak penting', maka jangan harap kita bisa bertemu. Jangankan ketemu, dipeduli saja sudah tidak mungkin. Jika anda coba hubungi, maka jawaban "Maaf, bapak sedang sibuk", akan menjadi jawaban yang diberikan. Jangankan orang penting, kita pun seringkali mempergunakan kata-kata atau alasan yang sama kalau sedang malas bertemu seseorang. Bisa jadi kita sedang benar-benar sibuk, sedang lelah, tidak ingin diganggu dan sebagainya. Atau bisa juga dipakai untuk menjadi alasan agar tidak perlu bertemu seseorang yang kita anggap 'tidak' atau 'kurang penting.' Semua tergantung dari kesediaan kita apakah mau bertemu dengan seseorang atau tidak.
Kalau semakin penting seseorang, maka mereka makin sulit kita temui, bagaimana dengan Tuhan yang tentunya berada di atas semua pemimpin dan orang terpenting di dunia ini? Bayangkan apabila Tuhan bersikap seperti orang-orang penting yang memilah-milah siapa yang mau Dia temui atau urus, apa jadinya kita? Bagaimana kalau saat kita tengah membutuhkanNya lantas ada malaikat yang berkata: "Maaf, Tuhan sedang sibuk, silahkan coba lagi lain kali." ? Bagaimana kalau untuk berdoa harus masuk daftar antri dulu atau menunggu sampai Tuhan berkenan mendengar doa kita? Atau, bagaimana kalau kita dianggap sama sekali tidak penting dan hanya buang-buang waktu, sehingga mau menunggu sampai kapanpun Tuhan tidak akan mau bertemu atau bahkan sekedar mendengar kita?
Untunglah Tuhan tidak bersikap seperti itu. Milyaran manusia ciptaanNya tersebar di muka bumi ini dari satu generasi ke generasi berikutnya, tidak satupun yang luput dari pandangan mataNya, dan tidak satupun yang Dia kesampingkan. Semua manusia dimataNya istimewa, semua Dia kasihi, siapapun dan dimanapun sebagai ciptaanNya yang spesial. Tuhan tidak bertindak seperti seorang kaisar atau eksekutif super sibuk yang terus berusaha untuk menghindari gangguan dari kita, para manusia. Tuhan tidak pernah terlalu sibuk buat siapapun. Justru sebaliknya, Dia akan sangat senang untuk mendengarkan dan merespon suara anak-anakNya.
Anak, itu status yang sangat istimewa untuk menggambarkan hubungan antara kita dengan Tuhan. Yesus datang ke dunia dan mengajarkan kita untuk menyebut Tuhan dengan panggilan yang sangat intim yaitu sebagai Bapa. Dalam Matius 5 kita bisa mengetahui bahwa Status Bapa dan anak ini akan hadir pada kita apabila kita hidup dengan standar kasih yang jauh di atas standar dunia.
(bersambung)
"Maaf, Bapak Sedang Sibuk" (2)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » "Maaf, Bapak Sedang Sibuk" (1)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Perempuan Samaria di Sumur
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment