Paulus pun dalam beberapa kesempatan menunjuk pada doa yang terus dilakukan siang dan malam dengan sungguh-sungguh. Salah satu contoh adalah ketika Paulus menyatakan betapa ia terus berdoa siang dan malam dalam kerinduan untuk bertemu dengan para jemaat di Tesalonika dan melayani mereka. (1 Tesalonika 3:10). Lalu dalam Kolose 4:12, rekan sepelayanan Paulus bernama Epafras juga menunjukkan bagaimana ia bergumul dalam doa agar jemaat di Kolose tetap bisa berdiri teguh sebagai orang-orang yang dewasa imannya dan berkeyakinan penuh dengan segala hal yang Tuhan kehendaki. Bergumul dalam doa saat di penjara menanti dieksekusi menunjukkan bagaimana besarnya iman Epafras yang sepenuhnya percaya kepada Tuhan. Dan jelas, orang yang bergumul dalam doa menunjukkan kegigihan dalam doa tanpa jemu-jemu.
Berdoa dengan tidak jemu-jemu, doa yang dipanjatkan terus menerus siang dan malam bukanlah berarti doa harus terus kita ulang-ulang atau bertele-tele. Bukan pula dengan cara-cara memaksa. Hal berdoa diajarkan dengan jelas oleh Yesus sendiri dalam Matius 6:5-15, dan hendaknya itu kita jadikan acuan kita. Bukan karena banyaknya kata-kata, keindahan rangkaian kata dalam doa, tapi doa yang disertai iman lah yang penting. Bukan pula doa yang cuma dilakukan karena ada permintaan dan kebutuhan, menjadikan doa sebagai paket berisi daftar permintaan, tapi dasarkan doa sebagai sarana bagi kita untuk membina keintiman hubungan dengan Tuhan.
Sejauh mana kita mampu bergantung dan mau mengandalkan Tuhan, itu akan terlihat dari kesetiaan kita dalam berdoa. Dalam Roma kita diingatkan agar senantiasa "Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!" (Roma 12:12).
Bertekun dalam doa, berdoa dengan tidak jemu-jemu, berdoa siang dan malam, itu tidak akan pernah berakhir sia-sia. Ada kalanya jawaban Tuhan tidak akan segera datang. Mungkin waktunya belum tepat, mungkin Tuhan masih merasa perlu untuk menguji keteguhan dan ketekunan kita, tapi pada saatnya, Tuhan akan menolong dan memberkati kita sesuai janji-janjiNya. Karena itu, hindarilah ketidaksabaran yang bisa mengarahkan kita kepada rupa-rupa kesesatan ketika kita memilih untuk mencari alternatif atau jalan pintas yang justru akan memperburuk situasi.
Adalah jauh lebih penting untuk membina hubungan karib dengan Tuhan, dan sarana untuk itu adalah melalui doa. Bertekun dan konsisten lah dalam berdoa. Jangan pernah jenuh, jangan pernah jemu, meski saat ini jawaban sepertinya belum terlihat.
Even if you haven't seen the answer, keep praying, never give up
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
No comments:
Post a Comment