Saturday, August 4, 2018

In the End I'm Alone? (1)

Ayat bacaan: Mazmur 139:1
=======================
"TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku"

Apakah anda pernah merasa bahwa tidak ada orang yang mengerti anda? Saya kira semua orang, termasuk saya, pernah mengalaminya. Sudah berusaha berbuat sebaik mungkin, orang bisa menyalahartikan. Atau saat kita sedang membutuhkan bantuan, tidak ada satupun yang mau meluangkan waktunya buat kita disaat sulit. Kita merasa sendirian menghadapi sesuatu, tidak ada yang mengerti, tidak ada yang peduli. Dulu saya punya 'quote' sendiri, "in the end I'm alone".

Itu menggambarkan perasaan saya bahwa tak peduli berapa banyak pun orang di sekitar saya, pada akhirnya saya sendirian. Sendirian harus mengerjakan semuanya, sendirian harus menghadapi kesulitan, masalah dan sebagainya. Semua sibuk dengan kerjaan dan urusan masing-masing.

Akan ada waktu-waktu dimana kita berada dalam situasi seperti itu. Terkadang kita sulit mengharapkan orang untuk mengerti atau peduli keadaan kita, karena mungkin mereka juga sedang bergumul dengan banyak masalah seperti kita. Atau mungkin mereka peduli, tetapi mereka tidak tahu bagaimana menunjukkannya sehingga terlihat seperti tidak bagi kita. Atau bisa juga karena mereka masih kurang mengerti tentang kita. Tidak menutup kemungkinan pula mereka memang tidak peduli, dan kita tidak bisa memaksa mereka untuk peduli. Itu akan selalu kita alami pada waktu-waktu tertentu.

So, it's easy for us to feel that in the end, we are alone. The question is, are we really? 

Sekarang saya tidak lagi memandang hidup seperti itu. Saya tidak lagi merasa seperti itu, saya juga tidak mau berpikir seperti itu. Mungkin ada masa-masa dimana kebetulan tidak ada satupun yang bisa atau bersedia. Seperti yang saya katakan tadi, kita tidak bisa memaksa orang untuk membantu kita dan mengikuti keinginan kita, dan itu bukan selalu berarti bahwa mereka tidak peduli terhadap kita. Tapi meski demikian, sekalipun sedang tidak ada satupun yang bisa kita harapkan untuk membantu, jangan lupakan bahwa ada Tuhan bersama kita.

Mindset saya berubah sejak saya menyadari bahwa saya punya Tuhan yang tidak pernah terlalu sibuk untuk saya. Dia ada, keberadaanNya nyata. Dia mengenal saya, mengerti saya, dan peduli pada saya. Itu saya tahu pasti dengan keyakinan penuh. Karena itu saya tahu saya tidak akan pernah sendirian dalam menghadapi apapun. I'm never alone, I'll never walk alone, because God will always be with me through all the way. 

Apa yang kemudian menyadarkan saya akan hal ini dan menjadi titik balik mindset saya adalah sebuah perikop dalam Mazmur 139 yang merupakan Mazmur Daud. Dalam perikop yang diberi judul "Doa di hadapan Allah yang maha tahu", Daud masuk langsung pada intinya. Katanya: "Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku." (ay 1).  Tuhan menyelami dan tahu semua yang ada dalam pikiran dan perasaan kita. Dia tahu apa yang tengah menjadi kesulitan kita. Dan Tuhan mengenal kita. Dia yang menciptakan, maka Dia tentunya yang paling mengenal atau mengetahui segala sesuatu tentang kita. Bahkan lebih dari kita mengenal diri kita sendiri.

(bersambung)


No comments:

Lanjutan Sukacita Kedua (5)

 (sambungan) Satu jiwa pun begitu berharga di mata Tuhan. Ketika jiwa itu kembali ditemukan, sang gembala akan menggendongnya dengan gembira...