Friday, August 24, 2018

Belenggu-Belenggu Penghalang Kemerdekaan (2)

webmaster | 10:00:00 PM |
(sambungan)

Itu merupakan penghalang atau pemutus hubungan kita dengan Tuhan. Jadi kalau rasanya sulit untuk terhubung dengan Tuhan atau doa rasanya tidak kunjung dijawab, ada baiknya perhatikan ulang lagi hidup kita, apakah masih ada dosa yang kita biarkan bercokol baik sadar maupun tidak.

Perlakuan suami terhadap istri yang tidak bijaksana pun bisa menghalangi kita menjadi orang-orang yang merdeka imannya. Firman Tuhan berkata: "Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang." (1 Petrus 3:7). Suami yang masih otoriter, kasar, tidak menghargai, melakukan kekerasan, suka membohongi atau bahkan menduakan istrinya berarti tidak menghormati istri sebagai teman pewaris dari kasih karunia, dan itu akan membuat doa-doa menjadi terhalang.

Selain hal-hal di atas, ada satu lagi penghambat doa-doa kita didengar Tuhan, yaitu ketika kita masih menyimpan dendam dan belum bisa memberikan pengampunan terhadap seseorang yang pernah melukai perasaan kita atau merugikan hidup kita. Itu artinya, iman kita masih belum merdeka kalau kita masih belum bisa mengampuni.

Banyak orang tidak menyadari betapa eratnya hubungan antara iman dan pengampunan. Yesus pernah mengajarkan mengenai hubungan ini ketika memberi nasihat tentang doa (Markus 11:20-26). Dalam perikop ini syarat yang diberikan Yesus agar kita bisa memiliki iman yang sanggup mencampakkan gunung ke laut adalah keteguhan hati kita. Tidak bimbang, tidak goyah, tetap percaya. Jika kita memiliki iman demikian, maka hal itu akan terjadi. Demikian kata Yesus dalam ayat 23. Kemudian Yesus melanjutkan lewat ayat yang sudah begitu kita kenal dengan baik. "Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." (ay 24). Iman yang kuat akan membuat kita bisa percaya penuh kepada Tuhan.

Ayat ini sudah sangat familiar bagi kita. Tapi ada hal yang menarik yang mungkin masih jarang kita bahas atau perhatikan. Mari kita lihat ayat apa yang langsung menyambung ayat dalam Markus 11:24 itu. "Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu." (ay 25). Bahkan kemudian ditekankan lagi dengan hal sebaliknya: "Tetapi jika kamu tidak mengampuni, maka Bapamu yang di sorga juga tidak akan mengampuni kesalahan-kesalahanmu." (ay 26).

Sekarang mari perhatikan bukan cuma ayat 24, tapi bacalah hingga ayat 26 sebagai satu bagian yang tidak terpisah.

Rangkaian ayat ini sesungguhnya menunjukkan sebuah kaitan yang sangat erat antara iman dan pengampunan. Sebelum kita berdoa dan berharap menerima apa yang kita minta, kita wajib terlebih dahulu mengampuni orang-orang yang masih mengganjal dalam hati kita. Artinya, doa hanya akan berakhir sia-sia jika kita belum melepaskan sakit hati atau dendam yang masih bercokol di dalam hati kita dan memberi pengampunan.

(bersambung)


No comments :

Search

Bagi Berkat?

Jika anda terbeban untuk turut memberkati pengunjung RHO, anda bisa mengirimkan renungan ataupun kesaksian yang tentunya berasal dari pengalaman anda sendiri, silahkan kirim email ke: rho_blog[at]yahoo[dot]com

Bahan yang dikirim akan diseleksi oleh tim RHO dan yang terpilih akan dimuat. Tuhan Yesus memberkati.

Renungan Archive

Jesus Followers

Stats

eXTReMe Tracker