(sambungan)
Daud menyadari dan paham sepenuhnya akan pengenalan Tuhan tentang dirinya. Lanjut Daud lagi: "Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi." (ay 2-3). Tuhan tahu apapun yang Daud lakukan atau perbuat. Dan Tuhan ada di sekelilingnya dari segala penjuru, bahkan ia merasakan tangan Tuhan melindunginya dari atas (ay 5).
Semua itu jauh di atas kemampuan pemikiran kita. Daud menggambarkannya begini: "Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.". (ay 6). Apalagi saat jiwa Daud menyadari sebenar-benarnya bahwa dia, seperti halnya kita, dibentuk dan ditenun Tuhan sendiri dalam kandungan ibu dan dengan demikian merupakan ciptaan Tuhan yang dahsyat dan ajaib. (ay 13-14), kemudian menyadari pula bahwa Tuhan sudah melihat kita sebelum kita lahir, bahkan sudah merencanakan segala yang terbaik bagi kita jauh sebelum kita ada (ay 15-16).
Menyadari itu, Daud kembali berseru "Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!" (ay 17). Betapa banyaknya yang Tuhan tahu dari kita, betapa istimewa dan pentingnya kita dalam hati Tuhan.
Jadi jelas, Tuhan mengenal kita dengan teramat sangat baik. He fully knows us. Tapi apakah berhenti hanya sampai mengenal saja? Daud tahu bahwa Tuhan tidak hanya sekedar mengenal kita, tapi Dia juga peduli. Sangat peduli. Daud berkata: "Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau. Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku." (ay 8-10).
Tidak peduli dimanapun kita berada, apakah dalam keadaan baik maupun tidak, Tuhan akan selalu ada bersama kita. Dia akan selalu mengulurkan tanganNya menuntun, menolong, memegang, membimbing dan melindungi kita. Jadi kalau Tuhan mengenal dan sangat peduli pada kita, kenapa kita harus merasa sendirian menghadapi segalanya?
Yang luar biasa, Daud tidak sekedar menyadari bahwa Tuhan mengenal dan peduli untuk melepaskannya dari kesulitan, tapi terlebih penting baginya adalah agar Tuhan menyelidiki hati dan pikirannya. Ia berkata "Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!" (ay 23-24).
Daud tahu betapa pentingnya hal itu, karena ia tidak mau ada sedikitpun yang melenceng dari kebenaran tanpa ia sadari. Sekiranya ada, Daud meminta Tuhan untuk memeriksa dan sekiranya mendapati, agar Tuhan membimbingnya pada jalan yang benar.
(bersambung)
RenunganHarianOnline.com adalah Renungan Harian Kristen untuk waktu Saat Teduh
Home »Unlabelled » In the End I'm Alone? (2)
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Search
Berlangganan (Subscribe)
Menu
Kategori Artikel
Quick News
Hai! kami kembali lagi untuk memberkati para RHO-ers
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Renungan Harian Online kini dapat diakses melalui domain berikut: www.RenunganHarianOnline.com
Tentang RHO
Renungan di Blog ini dibuat oleh Tim Renungan Harian Online sendiri Copyrighted @ 2007-2022. Saudara boleh membagikan link
blog ini agar dapat menjadi berkat bagi teman-teman saudara, atau me-link-nya di situs/blog saudara:
atau dapat juga menggunakan banner dibawah ini:
Tuhan Memberkati!
Popular Posts
- Jebakan Hutang
- Mengusahakan Kesejahteraan Kota
- Kerjasama dalam Satu Kesatuan
- Kebersamaan Dalam Kasih Yang Menguatkan
- Perempuan Samaria di Sumur
- Hidup yang Berbahgia dan Berhasil
- Tahun Baru, Rahmat Baru, Harapan Baru
- Bersiap Menjelang Natal
- Bangkit dan Menjadi Terang
- Manusia Berencana Tuhan Menentukan
Pendistribusian
RHO hanya memberikan ijin untuk mendistribusikan pada media online (blog, milist, dll) tanpa menghilangkan link source, jika didistribusikan pada media offline, seperti warta jemaat, harus mencantumkan link source-nya. Kami tidak mengijinkan pendistribusian yg bersifat komersil.
No comments :
Post a Comment