(sambungan)
Akan halnya menyebar ke luar kalangan orang percaya
hingga ke seluruh penjuru bumi, apakah Tuhan ingin kita memberkati dan
mendoakan orang lain di luar komunitas orang percaya? Pedulikah Tuhan
terhadap mereka? Jawabannya, ya, Tuhan peduli, amat sangat peduli. Tuhan
mengasihi semua orang tanpa terkecuali, dan Yesus datang untuk
menyelamatkan siapapun tanpa memandang asal-usul, latar belakang, suku,
ras dan sebagainya. Dan Tuhan ingin kita memberkati orang lain, siapapun
mereka tanpa memandang latar belakang atau kepercayaan yang dianut.
Mengapa
demikian? Dalam banyak bagian yang tertulis di dalam Alkitab kita bisa
menemukan kasih Tuhan terhadap ciptaanNya, meski mereka bukan orang
percaya dan pada saat ini belum bisa dijangkau untuk menerima
keselamatan.
Ada contoh menarik yang bisa kita lihat dalam
Kejadian 41. Pada bagian ini kita bisa membaca kisah ketika Firaun
mendapat mimpi dan menjadi gelisah karena tidak mengerti makna dari
mimpi itu. Ia pun kemudian memanggil Yusuf untuk menjelaskan arti dari
mimpinya. "Berkatalah Firaun kepada Yusuf: "Aku telah bermimpi, dan
seorangpun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah kudengar
tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat
mengartikannya." (Kejadian 41:15). Lalu apa jawaban Yusuf? "Yusuf
menyahut Firaun: "Bukan sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan
memberitakan kesejahteraan kepada tuanku Firaun." (ay 16).
Perhatikanlah
ayat diatas. Firaun bukan orang percaya. Tapi lihatlah, Tuhan juga mau
syalom kepada Firaun, dan itu disampaikan lewat Yusuf. Itu menunjukkan
bahwa kita pun harus mengeluarkan syalom buat mereka yang belum percaya,
membawa syalom mengalir dari diri kita menuju ke luar, mengucap berkat
kepada mereka.
Dalam kitab Yesaya dikatakan "Tidak ada yang akan
berbuat jahat atau yang berlaku busuk di seluruh gunung-Ku yang kudus,
sebab seluruh bumi penuh dengan pengenalan akan TUHAN, seperti air laut
yang menutupi dasarnya." (Yesaya 11:9). Tuhan rindu seluruh bumi penuh
dengan pengenalan akan Tuhan, for the earth to be filled fully with
God's knowledge, seperti air memenuhi laut, as the waters cover the sea.
Dengan kata lain, Tuhan rindu bumi penuh dengan syalom, penuh
kedamaian, keamanan, perlindungan, kesejahteraan, kemakmuran, sentosa.
Bukan apa yang sering kita lihat hari-hari ini seperti pertikaian,
perpecahan, perang, kebencian, dendam, iri hati, kekejaman, kemunafikan
dan sebagainya yang mengatasnamakan perbedaan.
Tuhan yang kita
kenal bukanlah Allah yang pilih kasih. Dia bukan Tuhan yang hanya
memberkati sebagian dan mengutuk yang lainnya. Dia bukan Tuhan yang
hanya mau sebagian saja diberkati lantas yang lainnya tidak. He would
never do that. Tuhan kita adalah Allah yang mengasihi semua orang tanpa
terkecuali dan rindu untuk memberi berkat hingga kepenuhan dan
kelimpahan bagi semuanya. Jika sebagian dari orang dunia masih bersikap
diskriminatif dalam mengucap berkat bagi sesamanya, bahkan dianggap dosa
apabila mengucapkan itu kepada orang diluar komunitas mereka, tidaklah
demikian bagi kita. Kita harus menjadi saluran berkat baik di kalangan
sendiri maupun keluar tanpa terkecuali, tanpa pandang bulu. Ucapan doa
sejahtera, sebuah syalom hendaklah mengalir mulai dari kita, lalu
menyebar diantara orang percaya dan kemudian bermultiplikasi secara luas
hingga mampu menjangkau orang-orang diluar. Menjadi saluran berkat
lewat ucapan, tindakan, perbuatan, dan berdampak bagi lingkungan tempat
tinggal, pekerjaan/pendidikan, kota, bangsa dan negara hingga dunia.
Seperti itulah besarnya peran orang-orang percaya dalam perluasan
Kerajaan Allah di muka bumi.
Seperti yang saya sampaikan
sebelumnya, ucapan syalom bukanlah sekedar sapaan seperti 'apa kabar'.
Meski dipakai juga sebagai pengganti kata 'halo', tetapi dalam arti
aslinya kata syalom memiliki makna dan implikasi yang luas dari bentuk
doa yang kita sampaikan kepada orang lain. Kalau melihat bagaimana dunia
hari ini dan tentu saja negeri kita yang dipenuhi oleh kesulitan, kita
benar-benar butuh syalom lebih dari sebelumnya, more than ever. Alangkah
sayangnya apabila kita tidak bisa berfungsi atau berdampak sama sekali.
Kita dipanggil untuk mengikuti keteladanan Kristus, no matter what it
cost (1 Petrus 2:21), kita juga dipanggil untuk menerima berkat
daripadaNya dan kemudian bergerak memberkati orang lain.
Dalam
bentuk yang paling sederhana dan relatif tanpa harus mengeluarkan tenaga
maupun biaya, sebuah ucapan syalom yang diucapkan dengan
sungguh-sungguh disertai niat yang penuh bisa membawa berkat besar bagi
orang yang kita ucapkan. Jadi kalau anda mengucapkan syalom lagi kepada
orang lain, pahamilah maknanya dan besarnya kandungan doa yang ada
didalamnya. Dalam ucapan syalom ada doa yang luar biasa besar dan indah,
dibalik perkataan ada kuasa. Mari kita sama-sama belajar untuk saling
memberkati dan mendoakan. Sebagai penutup, saya mengucapkan syalom bagi
anda semua, kiranya segala kebaikan Tuhan tercurah bagi anda dengan
penuh yang berkelimpahan.
Syalom berisi doa sejahtera yang punya arti luas dan besar agar yang diucapkan dipenuhi kebaikan Tuhan dalam segala hal
Thursday, September 22, 2022
Syalom (3)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belajar dari Rehabeam (2)
(sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment