(sambungan)
Samuel menjadi heran. Kalau ini benar semua anak
Isai, kenapa tidak satupun yang dipilih diantara mereka? "Lalu Samuel
berkata kepada Isai: "Inikah anakmu semuanya?" (ay 11a). Mendengar dan
melihat reaksi Samuel, barulah Isai mengakui bahwa sebenarnya ia masih
punya satu anak lagi. Jawabnya: "Masih tinggal yang bungsu, tetapi
sedang menggembalakan kambing domba." (ay 11b). Bayangkan, Daud bahkan
tidak dianggap ayahnya layak untuk jadi orang yang diurapi Tuhan
sehingga ia tidak dianggap penting untuk ikut tampil dalam jajaran anak
Isai. Tujuh anak dibawa, Daud tidak diajak.
Padahal, di saat
ketujuh anak dinilai Isai berpotensi untuk menjadi raja, Daud, yang
masih sangat muda sedang berjuang nyawa menjaga dua - tiga kambing domba
milik Isai. Hanya dua- tiga, itu jumlah yang sangat sedikit untuk
mempertaruhkan nyawa. Tapi Daud menjalankan tugasnya dengan
sungguh-sungguh. Berapapun yang dipercayakan ayahnya, ia akan
memperjuangkan benar-benar, mau apapun resikonya.
Kita kemudian
tahu bahwa Tuhan pilih Daud, seorang anak muda yang masih
kemerah-merahan wajahnya dan jauh dari postur tinggi besar gagah bak
prajurit. Lalu TUHAN berfirman: "Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah
dia." Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan
mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan
seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel
menuju Rama." (ay 13b-14).
Dunia sedang, dan mungkin akan terus
mencari dan menilai orang-orang dari penampilan. Mungkin beberapa dari
teman-teman selama ini terintimidasi dengan tren ini, mengira bahwa anda
akan sulit untuk maju dan berhasil karena anda merasa penampilan anda
biasa saja. Hari ini dengarlah apa kata Tuhan. Tuhan tidak mementingkan
itu, melainkan mementingkan hati. Hati yang berserah, hati yang
bersyukur, hati yang berpusat pada Tuhan dan kehendakNya, hati yang
taat, hati yang tulus dan jujur, hati yang dipenuhi iman dan percaya
kepada Tuhan, hati yang humble, hati yang melayani, hati yang selalu mau
serius dalam mengembangkan karunia dan talenta untuk dipakai memberkati
banyak orang. Orang-orang seperti itulah yang Tuhan pilih lebih dari
apapun.
Adalah jauh lebih penting untuk setia pada Tuhan dan
tidak memberi kompromi kepada hal lainnya. Melakukan tepat seperti apa
yang Tuhan mau, mendengar suaraNya, mengerti rancanganNya, dan mengikuti
dengan penuh ketaatan dalam setiap langkah. Dunia boleh punya
paradigmanya sendiri, tetapi kalau Tuhan berkehendak, siapa yang bisa
melawan? Kalau cara dunia mengharuskan kita menyogok atau pakai uang
pelicin agar urusan beres, atau apa yang kita harapkan bisa terlaksana,
percayakah anda kalau saya bilang tanpa itu pun kita bisa? Saya berani
dengan yakin menyatakan hal ini karena saya sendiri sudah melakukannya.
Dan beberapa teman yang saya ajarkan hal yang sama pun telah membuktikan
sendiri mengenai hal ini. Contoh dan buktinya sudah ada.
Saya
akan beri satu contoh kecil saja lewat toko saya. Sudah menjadi rahasia
umum kalau dimana-mana akan ada preman atau penguasa wilayah yang akan
meminta upeti pada setiap usaha yang buka di wilayahnya. Kalau kita
tidak memberi, kita bisa repot berjualan. Atau kalau mereka langsung
menguasai lahan parkir di depan toko tanpa meminta jatah bulanan, itu
sudah kita anggap baik banget. Percayakah anda kalau saya bilang saya
tidak pernah dimintai sekalipun, selama 4 tahun saya buka? Jangankan
minta, pembeli parkir pun gratis disini. Tidak ada yang meminta uang
parkir dari mereka. Dan, karena saya buka di deretan ruko, toko-toko
sebelah pun sama-sama bisa berjualan dengan tenang tanpa dibebani uang
keamanan dan lainnya. Sementara di bagian lain, hal itu terjadi. Kecuali
deretan ruko kami. Dan apakah anda percaya kalau para penguasa atau
preman ini terkadang datang berbelanja dan membayar sesuai harga? Itu
faktanya, seperti itulah hebatnya Tuhan. Saya bahkan tidak pernah berdoa
agar kiranya Tuhan menjauhkan mereka dari saya. Apa yang saya lakukan
simpel saja. Saya membangun hubungan dengan Tuhan dengan teratur dan
berjualan dengan jujur. Saya terus belajar menghidupi Firman dan
melakukan tepat seperti apa yang Firman Tuhan katakan, ajarkan atau
perintahkan. Kalau saya bisa mengalami, kenapa teman-teman pembaca
tidak? Kita sama di hadapan Tuhan. Saya yakin kalau saya bisa, anda pun
bisa.
Mari periksa talenta anda, apa yang anda miliki saat ini
dan apa yang menjadi panggilan Tuhan untuk anda. Berusahalah disana dan
bersinarlah. Terima pengurapan Tuhan dan lakukan yang terbaik. Anda,
saya, dan siapapun yang memiliki hati yang benar akan mendapat
kehormatan untuk mencerahkan dunia dan menyatakan Kristus disana. Do
remember that no matter what, under whatever circumstances, nothing in
this world is able to hold what God has granted, so don't be
intimidated.
Good looks fade, but a good heart keeps you beautiful forever
Monday, September 19, 2022
Penampilan atau Hati? (3)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belajar dari Rehabeam (2)
(sambungan) Mengharap berkat itu satu hal, tapi ingat bahwa menyikapi berkat itu hal lain. Dan salah menyikapi berkat bukannya baik tapi ma...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment